memahami sejarah


Secara umum, manusia memahami sejarah sebagai kejadian yang terjadi di masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Atau secara sederhana, pengertian sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Hal itu dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Bedanya, peninggalan tertulis menandai masa sejarah, sedangkan peninggalan tidak tertulis menandai masa pra-sejarah atau masa sebelum sejarah.

Apabila sejarah hanya difahami sekadar catatan masa lalu, akan mengakibatkan perselisihan pendapat mengenai kelayakan ‘sejarah’ untuk bisa dimasukkan kepada sebuah disiplin ilmu atau tidak. Banyak orang yang mengkritik ilmu sejarah. Mereka melihat sejarah sebagai sesuatu yang tidak ilmiah karena tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, terutama faktor “dapat dilihat atau dicoba kembali”. Artinya, sejarah hanya dipandang sebagai pengetahuan belaka, bukan sebagai ilmu. Menurut mereka, sejarah hanya  terjadi sekali, kemudian tidak mungkin berulang kembali. Sebenarnya, pendapat ini kurang bisa diterima akal karena sejarah mustahil dapat diulang walau bagaimana pun caranya karena sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya. Walau mendapat tantangan sedemikian rupa, pada kenyataannya ilmu sejarah atau sejarah sebagai ilmu terus berkembang dan menunjukkan eksistensinya dalam tataran ilmu.
Sejarah itu hal yg telah terjadi. Jadi memahami sejarah adalah memahami hal yg telah terjadi, tentang kapan, mengapa, apa, siapa dan bagaimana sejarah itu terjadi. Dan hal apa saja yg dapat kita jadikan pelajaran dari sejarah agar kehidupan kedepannya bisa lebih baik.
Pengertian Sejarah
Kata sejarah dalam Bahasa Indonesia secara harfiah diambil dari sebuah kata dari Bahasa Arab (شجرة [syajaratun]) yang artinya pohon, maksudnya: sejarah laksana pohon kayu yang bercabang-cabang karena sejarah merupakan perkembangan dari satu titik kejadian yang bercabang ke titik kejadian yang lain yang saling berhubungan. Sebuah pohon terdiri dari akar, dahan, batang, cabang, ranting, daun, bunga, dan buah, sehingga sejarah diartikan sebagai asal usul, riwayat dan silsilah yang menyerupai sebuah pohon. Kata ini mirip pengertiannya dengan salasilah (salsilah, silsilah) yang artinya “pohon keluarga” (family tree: stamboom).
Sedangkan dalam Bahasa arab sendiri, sejarah dikenal sebagai tarikh (تاريخ ). Kata tarikh dalam bahasa Indonesia mengandung arti kurang lebih waktu atau penanggalan, yaitu ilmu yang mempelajari kisah masa lalu. Kata Sejarah memiliki kedekatan yang luar biasa dengan historia dalam Bahasa Yunani yang artinya ilmu atau orang pandai, atau kurang lebih penyelidikan atau pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian yang mendalam. Lalu, bahasa Inggris menyerapnya menjadi history, yang maknanya masa lalu manusia atau masa lampau umat manusia. Bahasa Prancis menyerapnya sebagai histoire. Bahasa Italia menyerapnya sebagai storia. Istilah lain dalam bahasa Jerman yang mendekati definisi tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi atau sesuatu yang terjadi. Sementara itu, bahasa Belanda menyebutnya dengan gescheiedenis, yang artinya terjadi.
Dalam historiografi tradisional nusantara istilah lain yang mirip dengan sejarah antara lain: babad, serat kanda, sajarah, carita, wawacan, hikayat, tutur, salsilah, cerita-cerita manurung. Menurut bahasa Jawa, sejarah berasal dari kata babad yang mendefinisikannya sebagai riwayat atau dapat berarti memotong tumbuhan dengan pisau sehingga terang.
Pendek kata, meskipun sejarah dapat diartikan sebagai kejadian masa lampau dari kehidupan manusia, akan tetapi tidak semua kejadian masa lampau dapat masuk kedalam ruang lingkup sejarah. Ada syarat-syarat tertentu untuk mengkategorisasikan sebuah kejadian masa lalu sebagai sejarah. Yang masuk ke dalam lingkup sejarah adalah kejadian-kejadian yang mempunyai pengaruh besar pada masanya dan masa-masa berikutnya. Memasukkan sesuatu kejadian ke dalam catatan sejarah tidak bisa dilakukan begitu saja. Selain diperlukan keahlian dengan kapasitas keilmuan yang memenuhi syarat, yang tidak kalah penting adalah peran kekuasaan dalam menciptakan pengaruh yang luas kepada dunia.
Ada banyak sekali sejarah yang dianggap penting untuk diketahui oleh manusia terutama yang hidup di Indonesia. Beberapa contoh di antaranya adalah: sejarah kemerdekaan Indonesia, sejarah kerajaan Majapahit, sejarah kerajaan Sriwijaya, sejarah bahasa Indonesia, sejarah kebudayaan Islam, dan termasuk yang tidak kalah penting adalah pengetahuan tentang sejarah dunia.

 Sejarah… (Historia/Yunani), Artinya Ilmu atau Orang pandai.
Sejarah… (History/Inggris), artinya Masa lampau umat Manusia.
Sejarah… (Geschichte/Jerman), artinya sesuatu yang telah terjadi.
Sejarah… (Geschiedenis/Belanda), artinya telah terjadi.
Dapat disimpulkan bahwa, Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau kehidupan umat manusia.
Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni…
  1. SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA :
  SEJARAH ADALAH PERISTIWA YANG TERJADI PADA MASA LAMPAU , TETAPI TIDAK SEMUA PERISTIWA DAPAT DIKATAKAN SEJARAH .SUATU PERISTIWA DAPAT DIKATAKAN SEJARAH JIKA MEMILIKI SYARAT SYARAT : OBJEKTIF,UNIK,DAN PENTING
2. SEJARAH SEBAGAI ILMU :
SEJARAH DILIHAT SEBAGAI SUATU ILMU KARENA TELAH MEMILIKI PERSYARATAN YAITU : METODE YANG EFISIEN , OBYEK YANG JELAS , SISTEMATIS,KEBENARAN ATAU FAKTA RASIONAL DAN OBYEKTIF
3. SEJARAH SEBAGAI KISAH :
             SEJARAH YANG DIKENAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI ADALAH SEJARAH KISAH.KARENA ITU , KITA SERING MENDENGARUNGKAPAN “ SEJARAH TIDAK LAIN ADALAH CERITA ATAU KISAH “ , “ TUGAS UTAMA SEJARAHWAN ADALAH MENCERITAKAN KISAH “ .
MESKI DEMIKIAN SEJARAH ADALAH BUKAN SEMBARANG CERITA.
4. SEJARAH SEBAGAI SENI :
             SEJARAH SEBAGAI SENI BERHUBUNGAN ERAT DENGAN CARA PENYAMPAIAN SECARA TERTULIS KISAH ITU . SEJARAH MEMERLUKAN INTUISI DAN IMAJINASI , MELIBATKAN EMOSI , SERTA MENGGUNAKAN GAYA BAHASA YANG KHAS
SIFAT SIFAT ILMU SEJARAH :
  1. Sejarah itu diakronis , secara etimologi berasal dari katayunani “ dia “ yang berarti melintasi atau melewati dan “ khornas “ yang berarti perjalanan waktu . Diakronis artinya suatu peristiwa berhubungan dengan peristiwa peristiwa sebelumnya , dan tidak berdiri sendiri atau muncul begitu saja
  2. Sejarah itu idiografis , artinya menggambarkan atau menceritakan suatu peristiwa. Fokus penenlitian dalam sejarah adalah menceritakan atau menggambarkan peristiwa peristiwa yang terjadi dalam ruang dan waktu tertentu
  3. . Sejarah itu fakta , artinya peristiwa sejarah bukanlah hasil rekaan manusia , melainkan benar – benar pernah terjadi dalam kehidupan manusia . Kepastian tentang fakta didapatkan dari hasil verifikasi atau pengujian terhadap data atau informasi tentang peristiwa itu.
  4. . Sejarah itu unik , artinya peristia yang dikaji terjadi hanya sekali dan tidak ada peristiwa lain yang persis sama dengan peristiwa itu . Proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945 itu unik , demikian revolusi fisik di Indonesia , antara tahun 1945 – 1949 .
KESIMPULANNYA SEJARAH ITU SUATU PERISTIWA YANG TERJADI DI MASA LAMPAU YANG BUKAN REKAAN MANUSIA DAN MEMILIKI KEUNIKAN DAN BUKAN SEMBARANG CERITA . SEJARAH ITU MEMILIKI RUANG LINGKUP YAITU SEJARAH SEBAGAI ILMU , SEBAGAI SENI , SEBAGAI  PERISTIWA , SEBAGAI KISAH , DAN SEJARAH ITU BUKAN SEMBARANG CERITA , KARNA CERITA DI MASA LAMPAU HANYA DAPAT DIKATAKAN SEBAGAI SEJARAH JIKA TIDAK TERJADI DUA KALI DAN SAMA PERSIS DENGAN PERISTIWA SEBELUMNYA , MEMILIKI SYARAT OBJEKTIF UNIK DAN PENTING .


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA (PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA)

PENGALAMAN DAN HARAPAN DALAM PJJ