Postingan

Menampilkan postingan dengan label PUISI

Menunaikan Janji kepada Para Srikandi

Gambar
  Hari ini aku bersyukur telah menunaikan janji Satu Per satu janji itu telah ku urai walau terasa beban di hati setelah 3 purnama tertidur karena pandemi Pandemi kemarin ku belajar  kembali meraih cita dan mimpi Membuka membaca menarasikan mimpi itu dalam goresan hati Tiga purnama menipi jauh dari kebisingan cakrawala sangaji Pandemi menata hati membuka cakrawala ide dalam narasi Beragam karya telah ku ukir dalam catatan giat di Jalan AM Sangaji Karya kolaborasi demi cita-cita dan mimpi anak negri Piala itu terpajang dipojok ruang sanggar Ambakarwa Tertata rapi dalam lemari kaca di selasar Jalan sangaji Pesan ketika pandemi mau berakhir dari para srikandi Turunlah bantulah jangan berdiam diri Iringi giat di Jalan AM Sangaji dengan hati Jaga dan titip anak-anak meraih cita dan mimpi  Suatu ketika srikandi itu datang menonton pertunjukkan tarian anak negri Pesan tersirat bagaikan kata sandi    Handphone pun berdiring tatkala turun dari transjakarta Menuliskan suatu kalimat itu teman dan

Untuk mu Guru Honorer

Minggu ini tertulis di dalam tajuk rencana media massa Ribuan guru mengikuti tes ASN PPPK di seluruh penjuru nusantara Di tengah pandemi covid 19 belum berakhir Mereka berjuang demi sebuah mimpi  Usia mereka tak lagi muda Keterbatasan penglihatan  Keterbatasan pendengaran Tapi semangat mereka menyala Terbayang ketika usia sudah senja Menjawab soal di depan komputer Memegang mouse pun tangan gemetar Bingung untuk menjawab soal yang ada Pengorbanan mereka tak bisa dihitung dengan jari Loyalitas mereka tanpa batas diberikan untuk anak negri Mereka tak pernah lelah untuk memberi ilmu dan pelita kehidupan Mereka hanya mimpi kelak anak-anak menjadi pemimpin negri. Bsrjalan kaki menyusuri sungai mereka lalui Sepeda ontel jadi saksi guru umar bakti mengabdi Motor butut pun mengantarkan mereka pergi mengajar ke sekolah jauh di pelosok desa Panas dan hujan mengiringi mereka pergi kesekolah nan jaih dari gubuk mereka Duhai para pahlawan tanpa jasa Pengorbanan mu begitu mulia Jasamu tak ternilai h

Sahabat

Gambar
  Sahabat Kita tak pernah terbayang sampai kapan usia kita Kita tak pernah berfikir sampai kapan Tuhan memanggil kita Kita tak pernah tau Besok kita masih hidup atau tidak Sahabat Roda hidup ini kadang berputar dengan porosnya Kadang dibawah dengan kekurangan harta Kadang di tengah dengan cukup harta Kadang pula berada di puncak dengan mewah harta Sahabatku Kita pernah bersama mewarnai sebuah rumah dengan cat anekaragam Kita pernah berjalan untuk memperindah rumah itu dengan giat anekaragam Kita belajar untuk menimba ilmu setap waktu Kini rumah itu sudah dikenal banyak orang Mereka memandang tak lagi sebelah mata Segudang giat tercatat rapi dalam deretan piala di rak almari kaca Bukti kerja keras dan usaha penghuni rumah sangaji Sahabat Kita bersiap untuk meninggalkan rumah kita dilain waktu nanti Rumah yang telah mengantarkan kita menjadi seorang pembelajar sejati Rumah besar yang telah menghasilkan para sahabat dan pejuang hebat. Besok atau lusa rumah itu akan kita tinggalkan Sederet

Gerak Alam semesta

Gambar
  Roda-roda besi telah terasa menggeliat memenuhi ruang jalanan ibu kota Macet dikala pagi dan sore  Mulai menampakkan warnanya Seakan melupakan adanya pandemi corona Yang belumlah mereda di negri tercinta Mereka bergerak dan tak kenal menyerah Kewajiban memenuhi nafkah terpenuhi  Demi anak istri yang ada di rumah Menanti uang untuk membeli beras esok hari Roda itu bergerak secara semesta Dikendalikan oleh alam yang paripurna Kejernihan hati dan pikiran manusia Membangun jiwa yang paripurna Walaupun pandemi belumlah reda Bergerak tetap bergerak ditengah pandemi jiwa-jiwa yang mencari harapan Illahi Robbi Bersandar kepada kekuatan Allah pencipta alam semesta Tanpa keraguan dia mencari rizki yang diberkahi Illahi Robbi Suara bising dan asap keluar dari roda-roda besi Membelah jalanan ibukota sepanjang hari Tak pernah berhenti  Mereka bergerak untuk melanjutkan hidup esok hari Bekerja dengan ketenangan jiwa yang suci Tak butuh retorika dan teori belaka Gerak semesta membutuhkan perpaduan

Selamat Jalan Pejuang

Gambar
  Terselip catatan untuk kawan yang esok meninggalkan sangaji  Terselip ingatan apa yang sudah dilakukan bersama  Terselip rasa persaudaraan terbangun bersama Terselip rasa karya yang pernah digagas bersama. Perjalanan hidup tetap harus dilamjutkan Menggapai indahnya cahaya rembulan Dan matahari dikala siang hari Karya mu tetap terkenang abadi di sangaji Sahabat dan kawan perjuangan Emas tetap lah menjadi emas dimanapun berada Pengabdian dan karya mu tetap abadi Biarkan kegundahan ditinggalkan di sangaji Sahabat karya mu di tempat baru telah dinanti Loyalitas mu telah teruji  Perjalanan tetap diteruskan Pejuang pasti banyak jalan Selamat jalan sahabatku Selamat berjuang ditempat yang baru Pengabdian tak kenal waktu Bagi sahabat ku

Dirgahayu kota ku Jakarta

Gambar
  Dirgahayu kota Jakarta By IC Kotaku bertambah usia 494 tahun usia kota ku kini Bukan usia yang nampak muda Usia mu semakin matang  Membersamai kami yang hidup di kota ini Decak kehidupan kota ku tak pernah mati Pagi siang malam terus menggeliat tanpa henti Mereka mengayuh roda hidup mencari sesuap nasi Begitu keras hidup di kota besar ini Menerobos ego dan kejamnya jalanan di kota ini Kotaku sejuta harapan Dari jutaan manusia mencari kehidupan Laksana embun pagi Mencari sesuap nasi Kotaku bercampur ragam budaya Bercampur inspirasi sejuta makna Datang dari seluruh pelosok penjuru negri Merajut asa merajut mimpi Kotaku terlihat sesak di kala siang hari Roda-roda besi menghiasi jalan ibu kota Berjalan mengais rezeki  Meraih harapan di ibu kota Ibu kota Jakarta Bertambah usia Semakin cantik  Semakin apik  Menghias mewarnai bertambahnya usia Lampu-lampu hias ibukota Menerangi sudut jalanan ibukota Ditata rapi memancarkan panorama keindahan Warna kasih sayang dan persaudaraan Selamat ulang

Di Hari kemenangan

Gambar
  Di hari Kemenangan By IC Gema takbir berkumandang di seluruh penjuru negri Menandakan hari kemenangan telah tiba Rasa suka cita menyambutnya dengan hati gembira Ketupat menjadi penanda hidangan di hari raya idul fitri Baju baru yang kita pakai Kue nastar yang kita cicipi Ketupat yang kita makan Mari membuka diri Di hari kemenangan Lepaskan jabatan Tundukkan pandangan Mari bersalaman  Berjabat tangan Eratkan persaudaraan Menjalin silaturahmi Di hari kemenangan Idul Fitri di tengah pandemi Silaturahmi di batasi  Tanpa mengurangi arti Demi menjaga diri dari pandemi corona Bulan suci Ramadhan telah pergi Takbir datang berkumandang  Bulan syawal datang berganti Lebaran datang membersamai Mari membuka lembaran baru  Dihiasi hati yang suci Biarkan masalah yang telah berlalu Sambut idul fitri dengan hati  Berbeda sudut pandang  Berbeda latar belakang Berbeda jabatan Menundukkan hati pikiran dan ucapan Di hari lebaran kembali ke hati suci Buka lembaran baru  cerita baru Dengan Jabat erat di h

Menatab surga

Gambar
  Menatab wanginya surga By IC Ku Pandang suasana taman yang hening dan sepi Terdengar mesin pemotong rumput dari kejauhan Matahari memancar sinarnya ke bumi Begitu pun suara burung pipit dan gereja menambah syahdu suasana pagi Semua berlomba menggapai ridho dan kasih sayang Illahi Robbi Aura kasih memancar dari sang pencipta alam semesta Kehidupan pun menyambut dengan penuh suka cita Manusia berjalan senyap mencari rizki Di tengah gelombang kehidupan yang penuh warna warni Gejolak pandemi corona belumlah usai  Masih membersamai kehidupan manusia di muka bumi Ikhtiar dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan Kuasa Allah yang dapat menghentikan Pandemi belumlah pergi dari negeri ini Mari kita instropeksi diri dari apa yang sudah kita lalui Sudahkah kita melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh Atau kita beribadah hanya sebatas pencitraan diri Sejatinya wanginya surga Allah sudah bisa kita rasakan Ketika setiap ibadah dan giat kita dekat dengan Allah  Hati, giat dan ucapan kita selal

Cahaya Ramadhan

Gambar
  Cahaya Ramadhan By IC Ketika bintang dan rembulan memancar cahaya dikala malam  Suara jangkrik dan binatang malam bersahutan Udara dingin menyapa dalam keheningan malam Sujud syukur ku panjatkan keharibaan Tuhan Cahaya Ramadhan masuk ke dalam ruang batin manusia beriman Begitu dekat kehadiran Allah dalam menuntun hambanya yang beriman Bertafakur untuk menyelami hakikat kehidupan Bersandar dan bersujud memohon petunjuk Yang Maha Rahman dan Rahim Ramadhan membangun keikhalasan  Bukan membangun citra diri yang membanggakan Ramadhan membangun kepedulian  Bukan membangun ego kekuasaan Shaum Ramadhan menuntun kita membakar egoisme Egoisme tersimpan dalam dada dan hati yang sempit Di bakar agar menjadi hati yang lapang dan tidak sempit Shaum Ramadhan membersihkan hati dari egoisme Momentum kebersamaan sholat lail di malam Ramadhan tak kan terganti Semaan dan Tadarus Quran begitu indah nilainya dihadapan Allah Swt Semuanya tertunduk merajut membina kasih dihadapan Allah swt. Tak kan bisa ter

Nuzulul Qur"an

Gambar
 Nuzulul Qur'an By Ic Tak terasa Ramadhan tahun ini memasuki 10 hari terakhir dalam kehidupan kita Waktu berjalan terus berlalu tanpa kita sadari Kita masih asyik dengan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT Kita masih saja angkuh dan sombong dihadapan Allah SWT. Kita masih saja berkata kasar kepada kawan,saudara,bahkan anak buah kita Kita pandai berbicara keimanan tapi tak pandai menjalankan perintah Allah SWT. Madrasah Ramadhan selama 20 hari belumlah cukup membuat kita lebih baik Puaaa dan sholat belum ada perbaikan ke sikap yang lebih baik Kita masih santai bermain gitar sambil minum kopi di siang hari Kita masih lupa akan panggilan sholat karena asyik dengan laptop atau gawai Kita enggan menyapa kaum yang lemah karena menganggap miskin Kita masih lalai dan membusungkan dada dihadapan Allah dan sesama manusia Madrasah Ramadhan belumlah membekas dalam perilaku dan ucapan kita sehari-hari Kita perlu instropeksi diri Kembali mengenali diri kita Kembali untuk belajar benahi ucapan

Merdeka Belajar

Gambar
  Merdeka Belajar By IC 2 Mei bagian dari hari bersejarah di negri ini Bangsa ini memperingati Hari Pendidikan Nasional Peringatan yang mengingatkan akan perjuangan sosok Ki Hajar Dewantara Perjuangan membangun peradaban  Semangat baru dari kaum pribumi  untuk bangkit dari kebodohan Dan pemikiran baru dari belenggu kolonial Saat ini Hari pendidikan nasional berada di dalam kehidupan pandemi corona Pola belajar berganti dengan daring  Kelas tatap muka berganti dengan kelas maya Guru dipaksa menggunakan teknologi daring Merdeka Belajar warna baru dalam menyelami pendidikan di negri ini Persoalan karakter sampai rendahnya literasi Menghiasi setiap ruang kelas di negri ini Butuh sinergi dan kolaborasi Membuka ruang baru dalam berliterasi Pandemi menuntun saling kolaborasi Menjaga setiap anak negri Tetap belajar dan menerima ilmu pengetahuan Dari guru yang mengabdi untuk ibu pertiwi demi anak hebat pewaris negri Pandemi bukan penghalang untuk inovasi Ruang tatap maya menjadi konten narasi d

Untukmu Generasi Hebat

Gambar
  Untuk mu Generasi Hebat By IC Pengumuman kelulusan telah kau baca Di situs resmi sekolah yang ada Tersimpan sebuah makna di gerbang sekolah Jalan menuju cita dan harapan Akan Engkau Lalui menuju samudra kehidupan Baju berlogo OSIS berwarna coklat Dengan seragam batik dan olahraga Telah ditanggalkan di sudut lemari Tergantung dan tertata rapi Memiliki arti masa sma telah usai Berganti dengan dunia perguruan tinggi Ataupun dengan dunia usaha Pandemi memberikan arti sebuah cita Perjalanan menata diri Membangun pola pikir dan jiwa Ditengah kehidupan pandemi yang belum usai Lulus bagian dari ujian kehidupan Membuka ruang baru  Dialektika pola fikir baru Diskursus baru  Dalam memahami problema kehidupan Perjuangan mu belum lah usai Butuh energi dan waktu yang membumi Etape SMA barulah kau lalui Belajarlah dan terus belajar memperbaiki diri Tiga tahun telah kau lalui Dengan penuh suka dan duka Penuh warna dengan giat dan aksi nyata Walaupun hidup di tengah pandemi Biarlah pandemi inu menjad

Nanggala 402

Gambar
  Nanggala 402 By Ic Nanggala 402 nomor lambung mu Kini Engkau terbaring di dasar lautan  Bersemayam bersama 53 prajurit pilihan Masa pengabdian mu tuntas sudah di negri ini Kau menjaga ibu pertiwi dengan penuh dedikasi Pengabdian bersama 53 awak menjadi bukti Kau ksatria sejati Yang dimiliki negeri ini Loyalitas mu tak diragukan  Semangat mu tak terbantahkan Kau prajurit tangguh di miliki bangsa ini Untuk Menjaga ibu pertiwi di dasar lautan Kau bergerak dalam kesenyapan  Menyusuri dasar samudra negri ini Menyelami pesona indahnya dalam lautan Demi tegaknya daulat negri ini Nanggala dan 53 prajurit Indonesia Perjuangan mu tetap kami lanjutkn Pengabdianmu tetap kami teruskan Loyalitas mu tetap kami abadikan Demi keutuhan negeri Indonesia tercinta Nanggala Dan 53 prajurit sejati Kepergianmu penuh dengan duka Prajurit Terbaik kini berbisik dengan Allah SWT Menghadap selamanya kepada Sang Pencipta Dan tak kan kembali ke dunia Kini Dipanggil sebagai Syuhada pewaris negri Kami anak negri ber

Pena kehidupan

Gambar
  Di sini aku berdiri Melangkah berjalan dalam sepi Di terik matahari  Ikhtiar memperbaiki diri Di sini aku belajar membuat narasi Mencipta ide dan kreasi Tak terbatas dalam ruang yang sunyi Menembus kakunya ideologi  Belajar menuliskan kisah kehidupan Di buku catatan harian Mencatat narasi yang terkadang kaku Terbelenggu dalam pasungan ide yang kaku Mari kita duduk diatas kursi kayu Bersandar disamping meja kayu Ketika pena dituliskan di atas kertas Menukil cerita Membuat karya Membangun nalar berfikir kritis Menjaga keseimbangan imajinasi dan logika Membangun kesempurnaan Ditengah keterbatasan wawasan Bergerak dalam diam dan sunyi Mengatur langkah dan strategi Menyiapkan amunisi ideologi Ditengah gelombang kehidupan

Shaum Ramadhan Di Tengah Pandemi

Gambar
  Shaum Ramadhan di tengah pandemi By IC Satu Tahun sudah pandemi corona Hidup  membersamai kehidupan kami Banyak catatan pembelajaran yang kami dapati Dari suka hingga duka Tahun ini bersyukur kepada Nya Bertemu dengan bulan Ramadhan Bulan penuh hikmah dan penuh ampunan Ditengah kehidupan pandemi  corona kita kembali ke madrasah Ramadhan Setelah sebelas bulan kuliah kehidupan Banyak warna dan kisah yang dilalui Dalam pengorbanan mendekatkan diri Kepada Sang Pencipta Ilahi Robbi Di dalam madrasah Ramadhan  Kita diajarkan menjadi seorang pemimpin Kita diajarkan menjadi seorang peduli sesama Paling penting diajarkan karakter beriman Tak ada madrasah yang lebih baik  Kecuali madrasah Ramadhan Ramadhan bulan yang istimewa Bulannya diturunkan Al Quran Petunjuk hidup kehidupan manusia Yang ingin kekal abadi di surga Nya Ramadhan diirimgi dengan duka Musibah dan bencana melanda negri ini Kita diuji tingkat keimanan  Sebagai seorang Hamba yang beriman Satu bulan kita belajar Menuntut ilmu kehi

Pergi tak kan pernah kembali

Gambar
 Pergi tak kan pernah kembali By IC Tuntas sudah perjalanan siswa ku Setelah Ujian Berlalu dan usai Tiga tahun mereka membersamai Dalam ruang kelas yang tak pernah sepi Kini tinggal menunggu pemgumuman Lulus atau tidak lulus mereka belajar  Di sekolah yang mereka rindukan Kini ruang kelas itu sepi Hanya meja bangku berjejer rapi Papan tulis bersih tak ada bekas tulisan  Dalam suasana kebatinan kelas yang sepi Sebetulah telah mereka tinggalkan  Sejak bulan maret silam Ketika pandemi corona mulai masuk negri ini Semua pola hidup berganti Mereka ramai dalam dunia maya Membuat narasi dan catatan dalam kelas maya Mereka hadir memberikan warna  Warna dalam dinamika Kini mereka telah meninggal ruang maya  Membangun ruang kehidupan yang baru Ditengah bayang-bayang pandemi corona  Mereka akan menguji diskursus baru Dalam ruang yang akan mereka jalani Rasanya hati ini sepi Celoteh gelak tawa mereka hilang seketika Sebentar lagi mereka akan pergi Pergi untuk mencari hikmah cinta dan cita Sepi kat

Berjuang Untuk Masa Depan

Gambar
  Berjuang untuk masa depan By IC Anakku Peserta didikku Kau simpan kenangan mu Bersama kami guru mu Di sekolah yang asri sebelum pandemi Celoteh mu dibangku kelas masih ku ingat Tidur mu di meja kelas masih terekam Rekaman itu masih tersimpan dalam ingatan Dan Dalam ruang kelas mu yang kini sunyi Satu tahun setengah secara fisik kita bertemu Dan satu tahun selanjutnya bertemu daring Pandemi corona merubah mimpi  Merubah kenanganmu bersama temanmu Ceritamu dikelas berubah dengan daring Mungkin bertemu di rumah sesekali waktu Atau juga di sekolah sesekali waktu Wahai anak ku yang hebat Tak terasa esok senin  Engkau mulai Ujian sekolah Melalui daring engkau jalankan Dari rumah mu engkau jalani ujian Ditemani orangtua dan keluargamu Mintalah doa restu kepada orangtua mu Agar perjuangan US mendapat restu darinya Anakku Peserta didik ku Maafkanlah guru mu Selama pembelajaran banyak khilaf dan salah Banyak yang tak pantas kami lakukan Banyak ekspetasi yang tak sesuai menurut mu Kami punya ba

Jalan Berliku

 Jalan berliku By Indar Cahyanto Hamparan perjalanan  Dari seorang anak manusia Penuh warna  Penuh luka liku kehidupan Di dalam dunia yang fana Dunia yang sementara Di huni oleh anak manusia. Jalan yang terjal dan berkelok Dilaluinya dengan berjalan kaki Oleh seorang anak manusia Dalam menggapai mimpi Menggapai cita dan cinta Dunia ini tempat singgah sementara Mencari rezeqi dan keberkahan Ilahi Robbi Semuanya akan kembali  Diminta oleh Sang Pencipta Penguasa Alam Raya Tak ada yang pantas disombongkan Tak ada yang pantas dipamerkan Tak ada yang sempurna dijagad duniawi Jalan penuh terjal dalam menggapai surgawi Kembali dengan jalan terjal mendaki Mennyusuri gelombang kehidupan  Yang tak pasti Penuh prasangka Penuh ambisi  Penuh rekayasa Dari hati yang sakit dengan kedengkian Kita selalu bicara uang dan uang Uang dalam angka yang tak pasti Mandi keringat dan cucuran air mata  Terkoyak dalam ruang ramai tapi sepi Terkadang tak peduli dengan harga diri Silau dengan gemerlapnya uang Kita a

Sepi

Gambar
  Sepi By : IC Di sudut sebuah ruangan Aku menepi di sebuah warung kopi Menyendiri menikmati secangkir kopi Menyelami setiap peristiwa kehidupan Ketika benturan peradaban masuk dalam larutan emosi jiwa Dalam gerak manusia modern Yang penuh dengan logika Ketika langkah-langkah kaki Mencari suatu identitas diri Ditengah derasnya informasi  Keterbukaan bukan keniscayaan Ketika informasi sudah masuk ruang pribadi Dan telah masuk kamar tidur pribadi Harusnya tak ada lagi sepi informasi Tak ada lagi yang buta terhadap informasi Tapi kenapa masih ada rasa sepi  Ada yang hilang dalam jiwa  Ada yang belum sempurna  Masih ada ketidakpastian dalam warna Bukankah kita selalu mengagungkan warna warna itu yang dijadikan medium lukisan Bahkan di dalamnya terdapat narasi  Diksi dari bait kata yang kita bikin Wajah-wajah yang kita lukiskan Melalui medium cermin Nampak ada pesan Sampai sejauh mana  Kita memahami kehidupan Di era penuh terbuka Biarlah rasa sepi menggelayut di hati ini Biarlah kita menepi

Gersang Hati

Gambar
  Gersangnya Hati By IC Hati  Gumpulan makna yang tak pernah ingkar janji Dia selalu bicara kebenaran hakiki Walaupun mulut suka berdusta Tapi hati memiliki pancaran nurani yang fitri Kadamg mulut kita dusta Kadang kita mendua Dari aura kehidupan yang fana Menutupi wajah kita penuh luka Gersang hati kita Dipenuhi emosi jiwa Dipenuhi dendam Dipenuhi intrik kepalsuan Karena selalu ditutupi Wajah dengan topeng  Yang mirip dengan raksasa Kita tak menyadari Topeng raksasa  Telah memberi warna Hati kita besar Mulut kita kotor Jiwa kita kerdil Gersang hati ini Memandang sebelah mata Tak bisa membedakan Hitam dan putih kehidupan Umpatan Cacian, makian Kau lontarkan ke saudara mu sendiri Kau masa bodoh dengan hidup saudara mu Karena kau berpandangan  Teman mu itu musuh Yang perlu dibuang Ke tong sampah Yang penting hidup kau senang Tak peduli  Dengan kesehatan  Dan jiwa yang tenang Kau selalu menggoreskan luka Di setiap hati saudara  Dengan kata kasar Dan gestur tubuh yang tak menyenangkan Ters