Postingan

Catatan untuk Indonesiaku Oleh Indar Cahyanto

Pemilihan Legeslatif 2009 beberapa waktu telah berakhir,kini setiap partai politik tinggal menunggu informasi tentang jumlah suara yang di dapat dari pemilih mereka sesuai atau tidak dengan harapan yang ada.Memang Pileg kali ini banyak sekali kontestan partai politik maupun calon legeslatif yang bertarung dalam PEMILU kali ini.Pemilih pun merasa bingung untuk memilih siapa dan bagaimana cara memilihnya.Sebab informasi PEMILU sangat terbatas yang di dapat oleh setiap warga masyarakat.Hal ini berkaitan dengan aktif atau tidaknya mereka untuk mendengarkan informasi PEMILU baik dari media maupun dari informasi lainnya. Kini PILEG memang telah berakhir,tinggal menunggu hasilnya saja.Dari data yang ada sudah 15 ribu suara yang masuk ke Data tabulasi nasional.Namun data ini terkesan lambat dari Pemilu yang diadakan sebelumnya.Ternyata PILEG kali memang banyak masalah seperti yang kita dengar dari berbagai media.Masalah itu antara lain Daftar Pemilih Tetap yang ganda dan banyak warga masyaraka

Kompromi politik oleh Hepi Andi

Kompromi Politik Image Makkah terasa begitu sempit bagi Abu Bakar ra Kekejaman kafir Quraisy benar-benar semakin memuncak. Tak hanya penindasan secara fisik, tapi juga cemoohan dan kata-kata kotor mereka gunakan untuk melemahkan semangat kaum Muslimin. Melihat kondisi tersebut, Abu Bakar ash-Shiddiq meminta izin kepada Rasulullah saw untuk hijrah. Ia berharap ada tempat lain yang kondusif baginya untuk mengembangkan Islam. Seperti dituturkan Ibnu Hisyam dalam Sirah-nya, Rasulullah saw mengizinkan Abu Bakar untuk hijrah. Tokoh kaya yang dikenal sangat dermawan di kalangan Quraisy itu meninggalkan Makkah. Tiga hari berlalu. Masyarakat Makkah pun merasa kehilangan dengan kepergian Abu Bakar. Dalam Sirah-nya, seperti dikutip dari ungkapan Ibnu Ishaq dari Imam az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah, Ibnu Hisyam tak menyebutkan tempat hijrah Abu Bakar. Namun setelah tiga hari menghilang dari Makkah, Abu Bakar bertemu dengan Ibnu Daghanah. Menurut Ibnu Hisyam, ada yang menyebutnya dengan Ibnu Daghi

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

oleh: Ust Hilmi Aminuddin Beberapa pekan terakhir ini media digonjang-ganjingkan oleh komunikasi politik kita, mereka dikejutkan dengan iklan yang kita tayangkan yang menampilkan seorang tokoh bangsa yang dianggap kontroversial untuk ditampilkan sejajar dengan tokoh bangsa lainnya. Sebut saja, tokoh kontroversial itu adalah Jendral Suharto, Presiden RI kedua. Iklan ini juga menuai kontroversi yang cukup tajam di internal kita. Bahkan beberapa isu tak sedap sempat beredar, diantaranya dugaan beberapa ikhwah bahwa qiyadah kita menerima dana dari keluarga cendana. Disini saya tak akan membahas tentang isu atau rumor yang berkembang terkait pemunculan iklan itu, saya ingin lebih fokus membahas tentang bagaimana seharusnya saya, atau ikhwan dan akhwat memahami sebuah komunikasi politik yang dilakukan oleh partai kita. Ok, kita mulai. Bismillahirrahmanirrahiim. Iklan yang menghebohkan itu hanya berdurasi 15 detik dan ditayangkan selama 3 (tiga) hari melalui media televisi lokal. Menampilkan

memperoleh kesuksesan hidup oleh Eki Ramadhan

Oleh . Eki Ramadhan Seringkali orang menilai kesuksesan hidup dari ukuran fisik dan materi. Banyak orang merasa sukses bila jadi orang kaya, terkenal, cantik, atau punya jabatan tinggi. Untuk mencapai itu semua, orang rela berkorban apa saja. Maka tak heran, jika acara kontes dan kuis yang berhadiah besar pesertanya selalu membludak. Di bidang politik dan profesional, tak sedikit orang yang rela berkorban besar guna meraih posisi tinggi di jabatan publik. Ketika semua tujuan itu dicapai dengan cara-cara halal, maka sah-sah saja. Namun, jika dilakukan dengan cara-cara terlarang—seperti mengumbar aurat, ada unsur judi atau penipuan—ini jelas haram. Di sini, pentingnya pemahaman yang benar. Makna sukses tak boleh dipersempit sebatas pencapaian hal-hal duniawi. Islam sebagai agama agung nan sempurna membimbing kita untuk mencapai kesuksesan. Tiga hal berikut bisa jadi kiat dan ukuran untuk menggapai kesuksesan hidup dunia dan akhirat. 1. Manfaat bagi orang lain Dalam sebuah hadits,

Doa untuk adik mentor

Ya Rabb, Bentuklah adik-adik kami, Menjadi muslim yang jauh dari sifat egois, Menjadi muslim yang jauh dari sifat kikir, Menjadi muslim yang jauh dari sifat tamak Bentuklah adik-adik kami, Menjadi muslim yang rasa cintanya pada saudaranya melebihi rasa cintanya pada dirinya sendiri, Menjadi muslim yang mendahulukan saudaranya dari pada dirinya sendiri, Menjadi muslim yang rela menanggung lapar agar saudaranya kenyang, Menjadi muslim yang tidak pernah menghina saudara-saudaranya, Dan tidak pernah membiarkan saudaranya dihina atau menghina, Menjadi muslim yang berguna bagi lingkungannya, Ya Rabb, Bentuklah adik-adik kami Menjadi muslim yang CUKUP KUAT mengatasi KELEMAHANNYA Menjadi muslim yang CUKUP BERANI mengatasi KETAKUTANNYA Ya Rabb, Bentuklah adik-adik kami Menjadi muslim yang BANGGA dan TEGUH DALAM KEKALAHAN, jujur dan rendah hati serta berbudi halus Menjadi muslim yang berbelas kasih terhadap mereka yang gagal Ya Rabb, Kami mohon agar adik-adik kami, JANGAN dipimpin di atas jalan