Anakku Oleh Indar Cahyanto

nak memang usiamu kini masih muda.Masih jauh langkahmu untuk menatap duni beserta isinya dengan aktifitas kegiatanmu.masih banyak waktu engkau memperbaiki diri dalam menata hidupmu.Hari ini engkau memang belum apa-apa,mungkin nanti 2 atau 3 tahun lagi engkau akan memegang kendali negeri ini.Hidup ini penuh dengan semangat perjuangan,siapa yang sungguh berjuang dia akan mendapatkan hasil.Siapa yang tidak dia akan terpelanting jatuh masuk ke dalam jurang. Nak,mungkin engkau melihat Ayahmu,ibumu,gurumu seperti drakula yang menakutkan,Apa saja yang engkau perbuat hari ini pasti dilarang.Dalam benakmu mereka menakut-nakuti tentang sebuah masa depan.Jujurlah ayahmu,ibumu,gurumu atau siapa pun ingin melihat engkau kelak berhasil.Dia mungkin tidak bisa memberikan apa-apa,kecuali hanya bekal ilmu dan doa.Masih banyak kesalahan yang mungkin mereka lakukan terhadapmu tetapi ia manusia biasa tak luput dari kesalahan. Nak,mungkin ketika engkau berhasil salah satu diantara mereka sudah pergi menghadap Sang Khalik.Banyak angan-angan dan kenginan untukmu bisa diwujudkan bersamamu nanti.Banyak yang dia masih pikirkan untuk bekal kemajuan.Tapi dia pergi dengan penuh senyum duka ketika anak-anak belum berhasil seperti yang dicitakan.Dia pergi dengan seribu angan-angan dan seribu harapan untukmu kelak. Tapi mungkin kamu terkadang kesal dibuatnya,mungkin sebal dimakinya,kesal dimarahinya.Tapi itulah ayahmu yang ingin engkau menjadi seorang tantara,polisi ataupun presiden ataupun sederat pekerjaan yang baik.Itulah mungkin angan-angan ayahmu,yang harus engkau wujudkan Nak,ayahmu mengharapkan engkau dapat yang terbaik untuk hidupmu kelak,baik persoalan jodoh,pekerjaan ataupun persoalan ibadah kepada Allah.Kini engkaulah yang bisa mewujudkan mimpi-mimpi indah,engkau harus berbuat yang terbaik untuknya,untuk orang-orang yang engkau kasihi,yang engkau benci sekalipun. Sekarang saatnya engkau berjalan menyusuri sang waktu,menuntaskan pekerjaan yang ditinggalkan oleh Ayahmu.Jangan katakan tidak bisa untuk semuanya,jangan katakan benci kepadanya.Engkau harus sudah siap menerima segala macam amanah yang diamanahkan.Kini engkau harus berjanji dalam dirimu engkau harus lulus mengahadapi segala macam ujian dan musibah yang engkau alami.Dan mengambil peran serta langkah terbaik. Tunjukan pada dunia bahwa engkau mampu dan dapat memakaii mahkota di atas kepalamu. Tapi ingat engkau harus hati-hati tak boleh terburu-buru,bertindaklah menggunakan akal dan nurani.Temuilah duniamu dengan bekal iman,bukan bekal akal saja.Ucapkanlah terima kasih dan doakanlah- doakanlah diatas pusara ayahmu,orang yang engkau kasihi.Ucapkanlah maaf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA