Senandung kata untuk mama oleh Indar Cahyanto

mama,satu,lima,sepuluh,dua puluh,puluhan tahun yang lalu engkau melahirkan aku dari rahim.Engkau mengandung aku sembilan bulan dengan perasaan kasih sayang,dan penuh kelembutan.Engkau selalu memperhatikan aku ketika aku dalam kandunganmu,engkau periksa kehamilanmu ke bidan atau ke dokter memastikan aku dalam keadaan sehat atau tidak.Ketika aku menjelang lahir semua sibuk untuk menanti kedatangan tamu istimewa dalam rumah tanggamu.Berbagai macam peralatan mereka siapkan mulai popok bayi,susu,selimut dan lain sebagainya guna menyambut tamu istemewa.Ketika aku lahir ayahku mengumandangkan azan ke dalam telingaku pertama kali sebelum kalimat yang lain ku dengarkan. Mama,engkau begitu memperhatikan selalu memperhatikan aku setiap saat.Siang malam waktumu hanya untuk aku seorang.Engkau berdoa kelak anakmu menjadi anak yang sholeh dan sholeh,taat pada agama,orangtua bangsa dan negara.Engkau tak mau anaknya kelak hanya menjadi orang yang tak berguna,dia ingin engkau pandai anakku.Dia ingin engkau tumbuh sempurna dan dapat memaknai arti dan kata kehidupan,engkau ingin anakmu pandai memanfaatkan ilmu yang diperolehnya kelak,dia ingin anaknya memiliki cita dan cinta abadi,dia ingin anaknya berbakti kepada Allah. Mama,kini anakmu ini sudah besar usianya bertambah dewasa.Anakmu satu per satu memiliki cita dan cinta.Anakmu kini telah pandai dan cerdas dalam mengarungi samudra kehidupan.Dia mungkin sudah tau mana yang baik dan tidak baik,walaupun nakal dalam pandanganmu.Tapi dia tetap anakmu mamah yang dulu engkau lahirkan dengan susah payah. Mamah,engkau pernah berpesan kepadaku agar aku selalu taat kepada Allah dan Rasulnya dimanapun berada.Menuntut ilmu yang sungguh-sungguh keran inilah harta yang ia miliki.Mendoakan sebagai tanda aku anak yang sholeh.Mamah,pesan itu aku dengarkan dan camkan dengan kesungguhan hati.Dan aku jalankan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Mamah,terkadang aku sebagai seorang anak masih lalai dan banyak pesan itu tak aku laksanakan.Aku terkadang terkena bujuk rayu teman dan nafsu syaitan.Aku lalai untuk menyembah Allah,aku lalai untuk salalu belajar dengan sungguh-sungguh,aku lupa dan alpha. Mamah,usiamu kini telah memasuki usia purna bakti.Tapi terkadang aku lihat engkau masih bercucuran air mata berdoa untuk anakmu seorang ini yang alpha dan lalai.Engkau masih mau menasehati aku walaupun aku terkadang memarahimu,memusuhimu.Engkau masih mau memperhatikan aku yang terlena oleh kehidupan dunia yang tak ada putusnya.Fatamorgana tengah mengelayut dalam hatiku sehingga aku bertekuk lutut oleh angkuhnya dunia. Mamah kesabaran dan ketabahan yang ada dalam wajahmu membuat aku bertaubat dan akan kembali kepadaNya.Aku sadar banyak hari-hariku ku buang dengan percuma,banyak waktuku aku tinggalkan demi sebuah nafsu.Cinta itu telah hilang dalam hatiku dan cita-cita itu telah terbuang dengan angkuhnya hatiku.Aku angkuh dan sombong berjalan mendengak tanpa melihat kenyataan yang ada. Mama,suaramu kini telah payau badanmu tampak lunglai dan lemah.Tapi Engkau masih berdoa untukku...yang angkuh ini dan merasa pintar dan pandai ini.Mamah sampai kapan engkau mendoakan aku sedangkan aku sudah lupa untuk mendoakanmu.Dan jani itu telah aku lupakan... Mamah,ketika aku telah bertaubat kepadaNya dan aku telah menemukan kembali cinta dan cita itu Allah memanggilmu.Kini aku termenung wajahmu yang selalu tersenyum dan berdoa untukku,dan aku terdiam seribu bahasa pada saat tubuhmu dimandikan,disholatkan,dan dimasukkan ke dalam liang lahat.Aku tertegun malu dan hina menangis ketika engkau dimasukan ke liang lahat.Aku teriak,mamah aku belum sempat meminta maaf dan aku belum sempat membalas jasamu.Aku sombong,aku angkuh,aku terpesona dengan wajah dunia yang indah dan mengagungkan itu. Mama,kini dalam berdoa semoga engkau diterima di sisi Allah dan smoga engkau menyaksikan aku di alam nan jauh sana melihat anakmu yang menangis melihat dosa yang tertumpuk.Mama,kini aku berjanji tuk meneruskan perjuanganmu dan aku akan selalu mengingat Allah.Kini aku akan berjalan dengan hati dan kepala yang lurus.Meluruskan segala cita-cita yang aku akan bangun kelak,meniti cinta ilahi Robbi kembali.Aku melanjutkan mimpi cinta dan cita yang engkau harapkan dahulu ketika aku masih beranjak dewasa.Mamah,aku akan rebut masa depan itu dengan wajah senyum manis,wajah-wajah dan hati sellau mengingat Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA