Belajar Dari Gerakan Pramuka


Belajar pada prinsip tidak mengenal batas ruang dan waktu. Belajar adalah proses pengembangan diri dan jati diri dalam proses sosialisasi yang ada di masyarakat. Belajar dapat memberikan hal-hal yg bersifat empiris dalam proses pengembangan jati diri dan pembentukan jati diri. Ada yang perlu dibangun dan dikembangkan dalam pemahaman cakrawala berfikirnya. Sehingga dapat mengubah pandangan atau mindseat dalam melihat kehidupannya.

Dari proses belajar inilah kemudian akan memunculkam suat giat atau usaha untuk mendukung perubahan pola pikirnya. Giat inilah memberikan pola baru dan warna dalam perubahan cara pandangnya. Giat yang selalu berdinamika dengan pola yg ada dan perubahan yg mendukung ke arah kemajuan.

Dari giat yg satu ke giat yg lain mendukung pola baru dalam suatu gerakan yg cakupannya lebih luas dan masalahnya lebih kompleks. Gerakan itu timbul dari suatu keinginan yang ada dalam suatu otoritas kelompok atau organisasi perkumpulan individu yang memiliki ide dan visi tujuan yang sama. Ada instrumen gerakan yg melandasi dan mewadahi dalam melakukan giat.
Pramuka merupakan salah satu contoh dari gerakan yang ada dimasyarakat. Dan merupakam orgamisasi yang tumbuh dari keinginan membina generasi muda. Gerakan Pramuka adalah sebuah proses penyadaran diri dari individu dalam rangka mengembangkan karakter diri dan membina diri dalam masyarakat.

Pendidikan kepramukaan merupakan salah satu pendidikan nonformal yang menjadi wadah pengembangan potensi diri serta memiliki akhlak mulia, pengendalian diri, dan kecakapan hidup untuk melahirkan kader penerus perjuangan bangsa dan negara. Di samping itu, pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan oleh organisasi gerakan pramuka merupakan wadah pemenuhan hak warga negara untuk berserikat dan mendapatkan pendidikan sebagaimana tercantum dalam Pasal 28, Pasal 28C, dan Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Di dalam UU Pramuka No 12 Tahun 2010 dijelaskan Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai- nilai kepramukaan.

Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

Pendidikan Pramuka Masa Pandemi dan New Normal

Kehadiran wabah  pendemi COVID 19 membuka paradigma baru atau diskursus baru yang selama ini masyarakat ini belum pernah mengalami musibah yang sebesar ini pada masa milineal. Ruang pergerakan baru masyarakat bergesar dari pola kantor menjadi pola rumahan. Belajar yang selama formal diruang kelas berpindah di bersifat informal. Perubahan pembelajaran yang tadinya hadirnya seorang guru di kelas, berubah kehadiran guru berpola di luar kelas dan jarak jauh.

Perubahan ini memberikan sistm pergerakan baru untuk menghindari penyebaran virus COVID 19 secara masif ditengah runag kehidupan masyrakat. Masyarakat diberikan edukasi untuk menjaga pergerakan mereka sendiri dan saling menjaga tidak tertular COVID 19. Masyarakat selama 14 hari atau dua pekan diminta untuk tidak keluar rumah dan berpergian kecuali untuk hal yang penting saja. Masyarakat diiosolasi kegiatan dan aktifitasnya mulai dari belajar, bekerja, arisan dan urusan ibadah pun diminta untuk mengurangi penyebaran COVID 19.

Kemudian istilah the new normal ini sedang menjadi trending topic dalam pemberitaan semua media. Bila hanya mengikuti arti the new normal hanya sebagai tatanan normal baru dalam berkehidupan dan interaksi antar manusia dalam komunitas, yang nampak baru dari tatanan ini tidak sedikit. Tidak bersalaman saat bertemu, tidak kelihatan lagi senyuman karena terhalang oleh masker, tidak lagi bebas bertamu dan bertemu apalagi berkumpul dan bergerombol, dan berbagai aktivitas yg memberi kesempatan corona virus menyebar dan menulari. New Normal adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home atau work from home atau pembatasan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran massif wabah virus corona. New Normal utamanya agar warga yg memerlukan aktivitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yg ditetapkan. Jadi bukan sekedar bebas bergerombol atau keluyuran.. (Copas status Pak Dr Burhanuddin M Saleh).

latihan Pramuka di rumah ini memanfaatkan teknologi seperti Zoom, YouTube, dan Instagram untuk mengikuti tren yang ada. Dengan masifnya penggunaan internet mendorong gerakan ini untuk berinovasi memberikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hal ini merupakan suatu upaya untuk memajukan pendidikan serta menambah aktivitas di rumah pada masa Covid–19.

Metode yang diberikan pun sangat unik, peserta terdiri dari 4 golongan yaitu golongan Siaga rentang umur 7 – 10 Tahun, Penggalang rentang umur 11 – 15 Tahun, Penegak rentang umur 16 – 20 Tahun dan Pandega rentang umur 21 – 25 Tahun.  Pada golongan siaga, pembelajaran melalui Zoom dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan, pengucapan Pancasila, dan pengucapan Dwisatya dan Dwidarma oleh peserta yang dibalas oleh peserta didik lainnya, Dwi Darma “Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya”, Balas “Kami patuh pada ayah dan ibundanya”. “Siaga itu berani dan tidak putus asa”. Balas “Kami berani dan tidak putus asa” serta tak lupa doa.  Dalam pelaksanaannya Pembina memberikan pelajaran dalam video conference sehingga semua peserta dapat langsung berinteraksi dengan pembinanya, latihannya pun berupa permainan, membuat suatu hasta karya, bercerita bahkan bernyanyi.

Pada golongan Penggalang dan Penegak, metode yang digunakan berbeda dengan golongan Siaga. Pada latihan Penggalang para pembina mengemas latihan dengan memperbanyak praktik seperti tata cara membuat pionering dan tali temali yang dapat dipergunakan di rumah serta membuat video pionering perkakas di rumah, tata cara membuat simpul dan ikatan serta diberikan penugasan untuk membuat pionering yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan, peserta pun diberikan challenge atau tantangan untuk memacu semangatnya, semua penugasan harus di upload dalam Instagram, sedangkan pada golongan Penegak dan Pandega metode yang digunakan adalah berdiskusi.  Materi latihan ini disesuaikan melalui point point dalam buku Syarat Ketentuan Umum (SKU) buku yang wajib dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka sebagai prasyarat untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum, materi yang terdapat seperti mengenal dunia kepramukaan World Organization of the Scout Movement (WOSM) serta mengenalkan kegiatan Pramuka tingkat Internasional

Pada saat latihan, media utama yang digunakan adalah aplikasi Zoom Video Conference, tetapi dikarenakan tidak semua orang bisa bergabung di Zoom maka latihan juga dapat diakses melalui platform Youtube Live Streaming dan Instagram Live, platform ini digunakan untuk menjawab tantangan memanfaatkan teknologi zaman now, setelah selesai latihan para peserta diminta untuk memposting foto keseruan mengikuti kegiatan tersebut sekreatif mungkin sebagai absensi kehadiran untuk mendapatkan piagam kehadiran, hal ini bertujuan untuk menyebarluaskan hal positif dan mengajak para Pramuka yang lain untuk berlatih bersama.

Belum ada protocol dalam kegiatan kepramukaan, protokal ada beberapa prinsip, satgas, kegiatan dan instrument. Prinsip protocol ada 3 hal keselamatan dan kesehatan adalah utama, dinamis mengikuti perkembangan dan kolaboratif dan partisipatif Organisasi Satuan Tugas bentuk komitmen upaya pencegahan penyebaran COVID 19 di tingkat kwartir bagian dari satgas pramuka peduli sampai ditingkat ketua gugus depan. Ditiap kwartir hingga gugus depan ada ketua gugus tugas covid 19. Didukung oleh infrastruktur, prosedur, dan instrument untuk melaksanakan tugas. Pola pembinaan dan latihan dan gerakan pramuka diupayakan menggunakan prosedur penangan covid 19 dengan berbagai macam media yang ada sesuai dengan prinsip pembinaan gerakan pramuka. Diharapkan pola pembinaan tetap berlanjut dan berkesinambungan sesuai dengan kondisi yang ada. Penggunaan alat dan bahan pun disesuaikan dengan standar penangan covid 19. Kegiatan pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan berlandaskan pada kode kehormatan pramuka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2).

Di Kegiatan pendidikan kepramukaan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri yang dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan progresif. Metode belajar interaktif dan progresif sebagaimana dimaksud pada ayat diwujudkan melalui interaksi: pengamalan kode kehormatan pramuka; kegiatan belajar sambil melakukan; kegiatan yang berkelompok, bekerja sama, dan berkompetisi; kegiatan yang menantang; kegiatan di alam terbuka; kehadiran orang dewasa yang memberikan dorongan dan dukungan; penghargaan berupa tanda kecakapan; dan satuan terpisah antara putra dan putri. Penerapan metode belajar disesuaikan dengan kemampuan fisik dan mental pramuka. Penilaian atas hasil pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan berdasarkan pada pencapaian persyaratan kecakapan umum dan kecakapan khusus serta pencapaian nilai-nilai kepramukaan. Pencapaian hasil pendidikan kepramukaan dinyatakan dalam sertifikat dan/atau tanda kecakapan umum dan kecakapan khusus.(UU PRAMUKA NO 12 TAHUN 2010)

POLA KEGIATAN PADA MASA ERA NEW NORMAL PANDEMI COVID 19
Kegiatan pramuka juga akan memberikan anak untuk belajar keterampilan hidup, bukan sekedar hanya belajar semaphore, membuat simbol, simpul atau mendirikan tenda saja. Untuk memperoleh tanda kecakapan khusus, anak juga harus menguasai berbagai hal penting dalam bidang sosial, kesehatan, perdamaian, lingkungan hidup dan seni. Dalam keanggotaan pramuka, anggota pramuka akan dilatih untuk menjalin hubungan sehat, hidup sehat, literasi keuangan, serta berkonstribusi melakukan hal-hal positif dalam kehidupan bermasyarakat.
Kegiatan pramuka menuntut anak untuk bergerak aktif dan banyak dilakukan di alam bebas. Hal ini sudah jelas sangat baik untuk kesehatan fisik anak. Dalam beraktivitas di alam bebas baik untuk kesehatan mata, pernafasan, otot dan juga jantung. Bukan hanya itu saja, saat anak ikut pramuka dia akan dilatih untuk berfikir kritis, berhitung cepat, melakukan observasi, dan berbagai latihan mental lainnya. Sudah barang tentu hal tersebut akan membantunya dalam berbagai area kehidupan di masa depan.
Ada 4 pola latiha pramuka secara umum Pertama Latihan rutin di gugus depan hal ini bentuk latihan ditingkat paling dasar struktur gerakan pramuka dibawah kwartir ranting. Gugus depan berbasis satuan pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 UU Pramuka meliputi gugus depan di lingkungan pendidikan formal. Gugus depan berbasis komunitas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 UU Pramuka meliputi gugus depan komunitas kewilayahan, agama, profesi, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas lain. Di dalam gugus depan merupakan pusat kegiatan dalam gerakan pramuka secara langsung. Latihan Pramuka secara langsung di sekolah di luar jam pembelajaran sekolah yang telah tersusun jadwal latihan Pada masa Era new Normal dan pandemic COVID 19 pola latihan pramuka di gugus depan juga diatur sesuai dengan standar kesehatan. Hal ini berbeda pasa saat situasi normal sebelum pandemic covid 19. Ada dua pola latihan ditingkat gugus depan yang perlu diperhatikan
1.      Pola pendidikan latihan rutin di lapangan dengan standar covid 19 meliputi
a.       Kebersihan lapangan latihan yang sudah di semprot disinfectan atau sudah steril dari sampah.
b.      Peserta Didik menggunakan masker, sarung tangan, menggunakan hand sanitizer
c.       Jaga jarak minimal 1 meter dengan sesame peserta didik
d.      Alat ukur tubuh yang mendektisi suhu tubuh peserta didik
e.       Latihan cukup 60 menit dengan memaksimalkan upacara dan materi latihan yang tidak terlalu banyak bergerak peserta didik
f.       Di awasi oleh para Pembina yang ada dalam gugus depan
g.      Ada tempat evakuasi ketika terjadi suatu kejadian seperti hujan dan bencana alam
h.      Materi latihan yang fleksibel sesuai situasi dan keadaan serta tidak memaksakan peserta didik.
i.        Alat-alat latihan sedia mungkin sudah dibersihkan dengan disinfektan
j.        peserta didik bawa sendiri alat-alat latihan
k.      Hemat, cermat, dan bersahaja
2.      LATIHAN RUTIN DARING (ONLINE)
a.       Menjaga kebersihan lingkungan rumah
b.      Menggunakan media zoom, google meeting, google classroom, atau media daring lainnya
c.       materi latihan tidak membebani peserta didik diarahkan dalam pembelajaran teknologi dan pengenalan media pembelajaran. Dan Latihan bisa dengan melakukan aksi kebersihan atau membuat disinfektan mandiri atau handsanitazer sendiri
d.      Dilakukan durasi 60 menit
e.       Bentuk latihan berupa kombinasi daring melalui diskusi dan penugasan
f.       Memanfaatkan media social dalam proses latihan
g.      peserta didik tetap dirumah masing-masing ketika latihan daring
h.      Ibadah sesuai dengan kepercayaan
i.        Hemat, cermat, dan bersahaja
Kedua Penyelesaian SKU/SKK/SPG. Sistem Tanda Kecakapan termasuk salah satu bagian dari PDMPK. Tanda kecakapan bukanlah tujuan namun hanya suatu alat untuk memotivasi agar peserta didik terdorong untuk mencapai suatu keterampilan. Sistem Tanda Kecakapan dibagi menjadi dua jenis, yaitu Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK).  Syarat Kecakapan Umum (SKU) adalah syarat kecakapan minimal yang wajib dimiliki oleh peserta didik untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU) setelah melewati ujian-ujian. Syarat Kecakapan Khusus (SKK) adalah syarat kecakapan pada bidang teknologi yang diiniliki oleh peserta didik yang berminat dalam pengembangan minat dan bakatnya, untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) setelah melalui ujian-ujian. Syarat Pramuka Garuda (SPG) adalah syarat-syarat kecakapan yang hams dipenuhi oleh seorang Pramuka untuk memperoleh Tanda Pramuka Garuda (TPG) sesuai dengan golongan usianya. Proses penggujian SKU/SKK/SPG pada masa pandemic dilakukan beberapa hal :
a.       Ujian dilaksanakan secara perorangan, satu demi satu, tidak secara berkelompok dengan penguji yang sudah dikoordinir oleh Ka Gudep atau Pembina satuan
b.      Mata ujian ditentukan oleh peserta didik yang diuji (tidak harus berurutan), dan dilaksanakan dalam bentuk praktek secara praktis bisa dilakukan dengan media daring atau membuat video tutorial
c.       Penguji hendaknya berusaha agar proses ujian itu juga dirasakan oleh peserta didik sebagai proses pendidikan yang menyenangkan dan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya tentang apa yang dialami peserta didik
d.      Penguji membubuhkan paraf tanda tangannya pada daftar mata ujian (SKU) milik Pramuka yang diuji setelah ujian tersebut dinyatakan lulus dengan media scanner tandatangan atau foto atau bentuk media yang lain
e.       Dalam memberikan penilaian seorang calon Pramuka, Tim penilai wajib memperhatikan : Keadaan lingkungan setempat dan Wawancara langsung dengan menggunakan media daring dan foto yang
Ketiga Pelatihan & Pertemuan Besar Pertemuan Pramuka merupakan suatu kegiatan rutin dalam kepramukaan. Dalam Kepramukaan terdapat banyak kegiatan. Pada prinsipnya semua kegiatan yang sesuai dengan PDK dan MK adalah kegiatan kepramukaan, akan tetapi terdapat kegiatan-kegiatan yang biasa bahkan rutin dilakukan dalam kepramukaan. Ada beberapa hal yang dipatuhi dalam aturan permainan ini adalah:
1.      Para peserta wajib mematuhi peraturan yang dibuat oleh panitia
2.      Panitia menyediakan sarana berkaitan protocol kesehatan
3.      Berkoordinasi dan bekerjasama dengan aparat setempat terutama lurah dan petugas kesehatan
4.      Tenda tidak lebih dari 2 kalau lebih dari dua orang harus tes kesehatan lebih dahulu
5.      Membuat Jadwal acara dan kegiatan yang tidak terlalu membebankan kepada para peserta
6.      Tetap mematuhi aturan jaga jarak, jaga diri dan jaga kesehatan
Keempat Bakti masyarakat mengandung arti mengerjakan sesuatu secara sukarela untuk kepentingan masyarakat. Sebagai mahluk Individu  Seorang pramuka  selalu berproses sepanjang hayatnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik lahir maupun batin. Ada beberapa hal yang diperhatikan :
1.      Mengikuti aturan dasar kesehatan
2.      Menghimpun sumbangan melalui kerjasana daring
3.      Menghimpun data masyarakat melalui kerjasama dengan aparatur pemerintahan
4.      Ada panitia yang bertanggung jawab dan mematuhi aturan kesehatan
5.      Melakukan sosialisasi melaui media social tentang pengambilan sumbangan

Gerakan Pramuka  mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi manusia berkepribadian, bertakwa dan berbudi pekerti luhur sesuai dengan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka. Salah satu janji pramuka (Trisatya) berbunyi "menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri/ikut serta membangun masyarakat.
Sebagai mahluk sosial seorang pramuka selalu berusaha untuk dapat menyesuaikan diri dengan anggota masyarakat yang lainnya, hidup berdampingan, saling menghormati, saling menolong, saling bekerja sama dan bantu membantu, sehingga akan terjalin kehidupan bermasyarakat yang harmonis, dan sebagai mahluk tuhan seharusnyalah seorang pramuka selalu berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang maha Easa dengan berusaha beribadah sesuai dengan petunjuk-petunjuk Nya dan meninggalkan larangan-larangan Nya.

DAFTAR PUSTAKA
1.      UU Pramuka No 12 Tahun 2010
2.      Kompasiana
3.      Serial diskusi Alumni KML Kwarda DKI Jakarta








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA