Hikmah Jumat dari Catatan sholat Jumat

Dari Mimbar jumat ke jumat kita selalu diingatkan untuk meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Dingatkan oleh Khatib yang berbicara dari atas mimbar sebagai nasihat kita umat yang beriman kepada Allah dan Rosul Muhammad SAW. Dari Jumat ke Jumat amalan kita selalu dihtung oleh Allah SWT. Karena setiap Jumat para Malaikat melaporkan catatan kebaikan dan keburukan yang dilakukan oleh Umat manusia di muka bumi

Karena di atas mimbar khatib selalu mengatakan *Hai  orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102) Ayat tu bukan hanya untuk diri khatib tapi untuk jamaah kaum muslimin. Sandaran taqwa memberikan arti bahwa kita wajib menjalankan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.

Kemudian pada sisi yang lain khatib berpesan untuk selalu meniri atau mencontoh perilaku kehidupan Rosulullah Muhammad SAW. Karena dalam diri Nabi Muhammad ada contoh teladan yang baik untuk diikuti umatnya. Sesungguhnya dalam diri Rosul Nabi Muhammad SAW ada uswatun khasanah inilah pesan yang terkadung dalam ayat Alquran.Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allâh [al-Ahzâb/33:21]

Dari ‘Urwah, dia berkata, “Istri ‘Utsmân bin Mazh’ûn – menurutku namanya adalah Khaulah binti Hakîm- menemui ‘Aisyah dengan pakaian seadanya. ‘Aisyah bertanya kepadanya, “Kenapa engkau ini?” Dia menjawab, “Suamiku selalu (sibuk) sholat malam dan berpuasa di siang hari”. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk, ‘Aisyah pun menyampaikan hal itu kepada beliau. Kemudian Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui ‘Utsmân seraya berkata, “‘Utsmân, sesungguhnya kependetaan tidak diwajibkan atas kita. Tidakkah pada diriku terdapat uswah (teladan) bagimu? Demi Allâh, aku adalah orang yang paling takut kepada Allâh dan orang yang paling menjaga hukum-hukumNya di antara kamu’. [HR. Ahmad dan dishahîhkan oleh al-Albâni dalam Silsilah ash-Shahîhah no.1782]

Dari ayat tersebut jelas bahwa hanya dalam diri Rosulullah saja yang terdapat kebaikan dan teladan bagi umatnya, tak terkecuali kita. Kita Harus selalu mencontoh baik tingkah laku dan ucapan kita. Rosululla telah mengajarkan kita bagaimana bersikap dalam kehidupan seghari-hari mulai dari tutur kata yang baik, bersalam bersikap baik terhadap tetangga dan lain sebagainya, tidak boleh sombong, tidak boleh untuk menjadi seorang pendendam, jujur dalam berprilaku dan bersikap.

Sebagai seorang muslim sikap itu yang harus dicontoh dalam kehidupan kita sehari-hari dan diamalkan sebagai perbuatan baik. Selain itu juga berpuasa senin-kamis atau puasa nabi daud serta sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muammad untuk dijalankan sebagai amalan kebajikan.

Kemudian kita diharapkan bershalawat kepada baginda Rosulullah NabI Besar Muhammad SAW. Lebih dari itu shalawat adalah perintah Allah, Allah sediri yang memerintahkannya, bahkan Allah sendiri yang memberika sebuah contoh, bahwa Allah pun membaca shalawat terhadap Nabi.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-mlaikatNya bershalawat untuk Nabi, hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepada Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al Ahzab: 56)

Ayat ini mengingatkan tentang sempurnanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tingginya derajat Beliau, demikian pula kedudukannya di sisi Allah dan di hadapan makhluk-Nya serta tinggi namanya. Yakni Allah memuji Beliau di hadapan para malaikat, karena Allah cinta kepada Beliau, para malaikat yang didekatkan pun memuji Beliau serta mendoakannya. Karena mengikuti Allah dan para malaikat-Nya serta sebagai balasan terhadap jasanya, sekaligus untuk menyempurnakan iman kita, sebagai bentuk pemuliaan terhadap Beliau, penghormatan dan kecintaan kepada Beliau serta untuk menambah kebaikan kita, menghapuskan kesalahan kita. Ucapan shalawat dan salam yang terbaik adalah yang Beliau ajarkan kepada para sahabatnya, yaitu yang biasa kita baca dalam tasyahud. Bershalawat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam diperintahkan dalam setiap waktu, terutama sekali ketika nama Beliau disebut, dalam shalat setelah tasyahhud, takbir kedua dalam shalat janazah, masuk dan keluar masjid, dalam qunut witir, pada siang dan malam Jum’at, setelah mendengar azan, dalam dzikr pagi dan petang, dan sebelum berdoa, dan duduk di suatu majlis (sebagaimana diterangkan dalam beberapa hadits) https://tafsirweb.com/7668-quran-surat-al-ahzab-ayat-56.html

Bersyukur saya diingatkan setiap Jumat sebagai begaian penguatan diri untuk lebih baik dalam seminggu ke depan. Dan akan sellau ingat untuk selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian mengikuti sunnahnya Nabi Muhammad SAW setiap waktu dalam kehidupan kita. Karena contoh nabi Muhammad adalah bagian petunjuk yang bisa kita ikuti ahklaknya. Hal inilah kemudian memberikan cerminan dalam hidup kita untuk selalu berhati-hati dalam bersikap dan bertindak.

Harapan dari jumat ke jumat pada saat pandemic covid 19 bahhwa wabah ini bagian dari rencana dan Skenario Allah untuk kita bertafakur diri dan selalu untuk selalu berdoa agar wabah ini segera berlalu dalam kehidupan kita. Sehingga kita bisa kembali normal seperti sebelumnya. Inialah harapan khatib jumat yang selalu saya dengar dari mimbar jumat.

 



 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA