Kisah ku perjalanan Jakarta Tangerang

 Kisah Jakarta Tangerang


Hari ini tanpa disengaja kita belajar untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Belajar berbagi untuk sedikit berempati kepada teman,sahabat yang sedang membutuhkan. Tak ada rencana yang tersusun rapi perjalanan dari jakarta ke tangerang. Karena memang melihat kondisi cuaca yang sedang hujan.

Allah yang menggerakan hati ini untuk sekedar betempati hari ini, n berkat campur tangan dari Allah jualah perjalanan hari ini dapat terlaksana. Perjalanan yang diawali dari Jakarta dengan guyuran hujan. Ketika ada niat pasti di situ jalan. Kami bertiga menyusuri perjalanan siang tadi. Dan tempat yang kami singgahi pertama PMI Kota tangerang unit transfusi darah. 

Di kantor PMI ini kami bertiga berniat donor darah untuk diberikan kepada keluarga sahabat kami yang sedang membutuhkan. Kita isi isian yang diberikan petugas kemudian kami mengisi isian data pribadi berkaitan dengan identitas calon pendonor darah. Hampir 1,5 jam kami bertiga ada dikantor PMI untuk mencoba membantu mendonorkan darahnya. Kami satu per satu sebelum donor diperiksa MCU oleh dokter. Di suruh nimbang badan, tensi darah kemudian ambil darah. Tapi sayang niat membantu donor darah tapi tidak berhasil karena kondisi kami yang tidak memungkinkan di ambil darahnya.

Kami hanya pasrah ketika tak bisa mendonor kan darah kami untuk keluarga sahabat kami. Sebab setetes darah itu sangat berarti untuk kesembuhan keluarga sahabat kami. Darah adalah simbol kehidupan dan simbol kemanusian tanpa sekat serta jarak.

Semua dari kami sedikit bertanya-tanya kenapa ya nggak bisa diambil. Bahkan sempat kita tanyakan ke petugas pendaftaran. Seperti kalo meminum antibiotik atau obat selain vitamin tidak diperkenankan karena akan beresiko terhadap hasil kualitas darah itu sendiri. Dan akan sangar berisiko kepada kesembuhan sang pasien. Ya alasan cukup baik dan kita terima dengan rasional. 

Itulah takdir dan ketentuan allah jualah kita tak bisa berdonor darah. Pada akhirnya kita tawaqal karena kita sudah berikhtiar untuk berempati tetap hasilnya hanya Allah yang tau. Allah yang maha mengetahui atas segala rencana baik pada hari ini. 

Kemudian kita jalan ke rumah sakit di daerah cikokol kebon nanas. Untuk menemuai sahabat teman kami. Alhamdulillah kita bisa bertemu dengan beliau sahabat dan teman kami. Mulailah bercerita dan sempat kami terharu karena beliau teman kami sempat mengeluarkan air mata. Pertemuan singkat karena memang situasi dan keadaan yang tidak memungkin bicara terlalu lama. Pertemuan singkat karena dengan niat smoga bisa sedikit menolong dan mengobati kluga yg sedang sakit.

Keluarga teman ku sedang berada icu, sedangkan teringat alm pakde, bapak ku yang pernah berada di icu. Teringat tempo dulu yang ketika masuk icu, allah memanggilnya karena Allah sayang kepada pakde dan bapak ku almarhum. Bapak ku dan pakde di ruang ÌCU sekujur tubuhnya dipasang alat bantu. Aku hanya bisa melihat dari kaca jendala tak boleh mendekat. Boleh mendekat seandainya diizinkan oleh petugas yang ada di rumah sakit. 

Allah sayang kepada mereka sehingga pergi mendahului kami semua. Kami di uji kesabaran dan tes mental kejiwaan. Untuk sanggup menerima cobaan dengan kepergian ayahanda. Tujuh hari berada di ruang ICU dan bapakku sempat berpindah rs karena butuh alat cuci darah. Ketika beroindah rumah sakit di ruang icu bapak dipanggil yang Maha Kuasa. Di Rumah sakit yang sama di ruang sama sebelum bapaku meninggal  pakde telah mendahului 4 tahun sebelumnya.

Kita berharap semoga allah memberikan kesembuhan kepada keluarga teman ku. Harapan yang digantungkan kepada Maha Pemberi Hidup Allah yang Maha kuasa. Ketika ikhtiar sudah dijalankan tinggal tawaqal kepada Allah taala. Ujian agar kita mampu untuk mawas diri agar kita selalu ingat kepada sesama dan ingat kepada Sang Khalik. Janji Allah dengan adanya ujian musibah ini kita bisa naik level kehidupan selanjutnya.  

Kita hanya seorang hamba, mahluk yang lemah. Cuma bisa menjalanlan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dan kita tak pantas uji kesombongan, uji kepintaran, saling dendam sesama ciptaanNya di hadapan Allah SWT.

Secuil cerita kisah yang terekam dalam bayangan lintasan berfikir kita. Sebab empati kebaikan pasti Allah akan menggantinya dengan catatan kebaikan dan balasan yang setimpal. Semangat berbagi itu indah tanpa skat dan menghilangkan perbedaan. Kehidupan akan terasa nyaman dan tentram. Biarkan kita dianggap sampah tapi kita ada rasa empati untuk kemanusian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA