Pergi tak kan pernah kembali

 Pergi tak kan pernah kembali

By IC




Tuntas sudah perjalanan siswa ku

Setelah Ujian Berlalu dan usai

Tiga tahun mereka membersamai

Dalam ruang kelas yang tak pernah sepi


Kini tinggal menunggu pemgumuman

Lulus atau tidak lulus mereka belajar 

Di sekolah yang mereka rindukan

Kini ruang kelas itu sepi

Hanya meja bangku berjejer rapi

Papan tulis bersih tak ada bekas tulisan 


Dalam suasana kebatinan kelas yang sepi

Sebetulah telah mereka tinggalkan 

Sejak bulan maret silam

Ketika pandemi corona mulai masuk negri ini

Semua pola hidup berganti


Mereka ramai dalam dunia maya

Membuat narasi dan catatan dalam kelas maya

Mereka hadir memberikan warna 

Warna dalam dinamika


Kini mereka telah meninggal ruang maya 

Membangun ruang kehidupan yang baru

Ditengah bayang-bayang pandemi corona 

Mereka akan menguji diskursus baru

Dalam ruang yang akan mereka jalani


Rasanya hati ini sepi

Celoteh gelak tawa mereka hilang seketika

Sebentar lagi mereka akan pergi

Pergi untuk mencari hikmah cinta dan cita


Sepi

katena mereka akan pergi

Pergi mencari jati diri 

Belajar untuk mandiri


Kini hanya secuil kisah yang ku ingat

Tentang anak hebat yang akan mengisi

Diorama kehidupan kebangsaan

Mereka akan menggali ilmu dan prestasi

Sambil mengais rizqi

Dan hidup di ruang kebangsaan

Dalam mimbar akademik lebih tinggi

Menggas nalar kritis untuk kemajuan


Anak ku siswa ku yang hebat

Teruslah melangkah 

Meniti ilmu membangun bijaksana

Teruslah berjalan

Walaupun terasa panas dalam melangkah

Teruslah berfikir membuat narasi

Narasi tentang karya yang pasti


Anakku generasi tangguh

Kau banyak bekal hidup yg sudah kau lalui

Yang dapat kau ambil bekal hidup esok hari

Pandemi corona menjadi teman hidup mu kini

Belajarlah waspada dalam melangkah


Anak ku yang sholeh dan sholeha

Sukses itu butuh perjuangan

Butuh pengorbaanam

Cuek mu kemarin 

Malas mu kemarin

Rajin mu kemarin

Menjadi catatan narasi sejarah 

Lisan yang tak terbukukan secara rapi

Tapi terekam dalam pikiran 


Anak ku

Menetipilah kau 

Tak kala terik matahari berada di atas kepala

Bersujudlah kepada yang maha memberi hidup


Anak ku

Peserta didik ku

Kader terbaik kebanggaan almamater

Pergilah setelah kau dinyatakan Lulus

Lanjutkan perjuangan hidup mu

Berikan yang terbaik  untuk mama papa mu

Karena mereka telah berdoa sepanjang waktu

Hamya untuk melihat engkau lulus


Pergilah anak ku

Galilah ilmu bijaksana

Untuk menuntun kehidupam mu

Pergilah dan jangan  kembali 

Sebelum engkau kaya akan ilmu


















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA