Menatab surga

 


Menatab wanginya surga

By IC


Ku Pandang suasana taman yang hening dan sepi

Terdengar mesin pemotong rumput dari kejauhan

Matahari memancar sinarnya ke bumi

Begitu pun suara burung pipit dan gereja menambah syahdu suasana pagi

Semua berlomba menggapai ridho dan kasih sayang Illahi Robbi


Aura kasih memancar dari sang pencipta alam semesta

Kehidupan pun menyambut dengan penuh suka cita

Manusia berjalan senyap mencari rizki

Di tengah gelombang kehidupan yang penuh warna warni


Gejolak pandemi corona belumlah usai 

Masih membersamai kehidupan manusia di muka bumi

Ikhtiar dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan

Kuasa Allah yang dapat menghentikan


Pandemi belumlah pergi dari negeri ini

Mari kita instropeksi diri dari apa yang sudah kita lalui

Sudahkah kita melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh

Atau kita beribadah hanya sebatas pencitraan diri


Sejatinya wanginya surga Allah sudah bisa kita rasakan

Ketika setiap ibadah dan giat kita dekat dengan Allah 

Hati, giat dan ucapan kita selalu ingat dengan zikrullah.

Ibadah kita selalu senyap dalam keheningan

Perlahan secara pasti pandemi ini akan pergi dari negri ini.


Ku koreksi ibadah ku

Ku instropeksi ucapan ku

Adakah kesalahan yang telah ku lakukan

Adakah kesombongan dan keangkuhan

Merupakan salah satu penyebab musibah ini belum pergi


Aku lalai mencium baunya surga

Ketika azan aku diam tak lekas mendirikan sholat

Al Quran hanya ku pajang dalam almari ku

Aku jarang pergi ke masjid untuk sholat

Ketika puasa aku tak bisa menahan hawa nafsu


Aku hanya pandai berteori 

Aku pandai berkata dengan penuh kepongahan

Bahkan aku pandai membuat tersinggung perasaan sahabat dan teman sendiri

Aku pun juga pandai memutus tali silaturahmi

Ego yang menancap dalam diri ini melebihi rasa persaudaraan.


Aku menari diatas penderitaan sahabat dan saudara ku sendiri

Aku sudah tak peduli dengan rasa persahabatan

Bagi ku kedudukan dan kekuasaan 

Bersanding dalam hidup ku sendiri


Mungkin kah aroma surga sudah tak lagi wangi ku cium dengan indra penciuman

Dengan sederet pola dan tingkah laku yang sombong

Ada goresan luka di hati karena ucapan 

Angkuh dan sombong


Aku koreksi

Aku belajar memperbaiki diri

Belajar untuk istiqomah dalam ibadah

Belajar tawadhu dalam bersikap dan bertutur kata

Belajar Qonaah atas nikmat yang diberikan Allah.

Belajar Yakin dengan adanya Surga dan neraka

Belajar wara dalam setiap perbuatan di dunia

Dari itu aku ingin memasuki Surganya Allah


Belajar kembali memahami teks ayat suci

Berliterasi dan membuat narasi dari teks ayat suci

Belajar dari kisah teladan nabi muhammad saw bersama para sahabat dan ulama terdahulu

Dalam menyelami dan membersamai langkah masa lalu


Menatab wanginya surga

Dengan belajar dan menghargai diri

Beribadah dengan penuh kesungguhan hati

Zikrullah dan membaca sholawat nabi

Kunci dan jalan menuju surgawi

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA