Catatan masa Work From Home

Sudah tiga pekan sekolah diliburkan dan diganti dengan belajar dirumah. Istilah pembelajaran yang pada awalnya menggunakan ruang kelas berganti dengan menggunakan daring atau pembelajaran jarak jauh. Belajar yang secara umum pada awalnya tatap muka secara langsung berganti dengan tatap muka jarak jauh. Suasana yang berbeda dan dalam catatan sejarah di era mileneal pembelajaran jarak jauh.
Suasana sekolah yang mendadak menjadi sepi dan tak berpenghuni. Suasana kelas yang biasa ceria dengan cerita dan narasi kegiatan belajar mengajar mendadak hanya bangku kosong. Semua terasa begitu cepat dan mendadak akibat wabah pendemi COVID 19. Ujian sekolah kelas 12 pun berhenti ditengah jalan dilanjutkan dengan daring.
Semua cerita yang akan dibangun dan dirajut dengan kebersamaan mendadak berhenti berganti dari rumah. Cerita dari pagi hingga sore berubah seketika dan semua program pun mendadak berhenti. Kecerian siswa sontak berubah karena harus berganti belajar di rumah. COVID 19 mengubah cerita itu dan narasi yang dibangun oleh seluruh pewaris negri.
Saat ini guru atau siswa pasti ingin kembali ke sekolah seperti sedia kala. Kangen kembali kembali ke ruang kelas sebenarnya, rindu dengan kebersamaan dan cerita siswa. Rasanya semua ini harus disudahi dan segera berakhir serta kembali seperti sediakala. Cerita saat ini nantinya akan menjadi suatu catatan tersendiri beberapa tahun yang akan datang.
Cerita ini memberikan kesan bahwa di zaman mileneal ada wabah penyakit sebagai pendemi yang bernama COVID 19. Dan ini menjadi warna dan bagian dari proses pejalanan hidup manusia mileneal. Zaman dengan era digital yang canggih bisa masuk ke dalam ruang kehidupan umat manusia di muka bumi ini. Yang bisa mencari apa saja yang dibutuhkan dalam kehidupannya semua serba canggih.
Kini ruang kelas itu ada dalam dunia maya yang sifatnya menggunakan teknologi. Belajar menggunakan pola belajar jarak jauh dengan teknologi komunikasi yang ada di dalamnya. Mulai dari perangkat teleconfren, mengirim pesan dll pada saat Pembelajaran Jarak jauh itu semua digunakan. Siswa dan guru ruang belajar dibatasi oleh dunia maya dulu sifatnya formal kini sifatnya informal. Proses pembelajaran kali memberikan kesan bahwa kita harus selalu siap dengan situasi dan keadaan serta tidak mudah menyerah.
Pembelajaran yang secara langsung berhadapan dengan lingkungan terutama keluarga. Siswa bisa bertemu kedua orangtua 24 jam secara langsung. Orangtua bisa mengajarkan dan membimbing anak-anaknya sampai tuntas. Guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran yang dilakukan.Orang tua sejatinya bisa mengkontrol pembelajaran anaknya setiap hari.
Pembelajaran tidak bisa berhenti tapi harus tetap berlanjut. Anak-anak tidak boleh berhenti untuk membentuk narasi dan membangun pengalaman. Dia harus belajar membangun narasinya dan giatnya walaupun ditengah kesulitan yang menderma. Siswa harus dibangun empati dan karakternya melalui bimbingan orangtua dan guru.
Kita jadikan pengalaman dan pembelajaran berharga dengan adanya COVID 19. Produkfitas bukannya hanya di luar tapi ketika di rumah kita  bisa produktif. Dari rumah kita bisa membuat sesuatu yang berharga dan bermakna untuk kehidupan kita. Mulai dari belajar, bekerja ataupun berdagang dengan menawarkan produk dapat menggunakan media yang sedang berkembang. Keterbatasan bukan menjadi hal yang harus ditakuti tapi harus dijadikan proses pembelajaran untuk berkembang.
Berdiam diri harus bisa menghasilkan suatu karya dan jangan berhenti untuk berkarya. Karya cipta tetap terus dilanjutkan dalam mengapresiasi keadaan. Karya bisa memberikan wawasan dan kebaikan kehidupan. Belajar dan bekerja dari rumah untuk kebaikan bersama dan kesehatan bersama mencegah mata rantai virus COVID 19.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA (PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA)

PENGALAMAN DAN HARAPAN DALAM PJJ