Belajar Menjadi manusia Pembelajar
Kata belajar mudah diucapkan tapi sulit dipraktekkan. Tidak semua orang mampu untuk memahami kata belajar. Tak semua orang mampu menjalankan kata belajar itu. Kata yang sangat sederhana harusnya mampu membuat manusia dapat memperbaiki kualitas dirinya.
Kata belajar itu menembus strata kaya miskin pejabat dan rakyat. Kata itu tetap dipakai sampai hayat dikandung badan. Artinya kata belajar setiap waktu dalam kehidupan pasti mengandung proses belajar. Orang yang ingin sukses pasti disitu ada kata belajar. Tak ada kesuksesan yang di dapat tanpa mau belajar. Mawas diri tentunya didapat dari proses pembelajaran yang diterima oleh seseorang dalam hidupnya.
Pengertian belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau ( psikhis ) yang terjadi karena adanya interaksi aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relativ tetap dalam aspek-aspek : kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat berubah sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan / penigkatan dari hasil belajar yang telah di peroleh sebelumnya.
Pengertian belajar dapat diartikan sebagai aktifitas mental atau ( psikhis ) yang terjadi karena adanya interaksi aktif antara ndividu dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat relativ tetap dalam aspek-aspek : kognitif, psikomotor dan afektif. Perubahan tersebut dapat berubah sesuatu yang sama sekali baru atau penyempurnaan / penigkatan dari hasil belajar yang telah di peroleh sebelumnya.
Bahwa belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu
mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai
kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang
dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar
yang dilakukan oleh seorang idnividu dapat dijelaskan dengan rumus antara
individu dan lingkungan.
Seorang peminpin haruslah mau belajar kepada rakyat dan masyarakatnya. Dia paling tidak menjadi contoh teladan dan sikap yang baik. Pemimpin harus belajar menempatkan sikap dan ucapan kepada rakyat dan masyarakatnya. Dia tidak bisa menghardik ataupun hanya menyalahkan pekerjaan anak buahnya tanpa ada solusi. Pemimpin harus bisa bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan dimana ketika rakyatnya mengalami suatu masalah. Pemimpin itu tidak boleh diam tapi harus memiliki visi leadership kepada anak buah.
Apalagi ketika masa pandemi covid 19 rasa empati dan simpati kepada masyarakat dibutuhkan. Rasa kehadiran pemimpin sangat dibutuhkan karena merupakan bagian dari dorongan semangat perhatian kepada anak buah dan masyarakat. Pemimpin menjadi contoh untuk memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Ucapan seorang pemimpin menjadi tolak ukur keberhasilan menjaga narasi giat yang dibangunnya.
Artinya pemimpin dan masyarakat harus mau belajar saling memberikan masukan, saling memberikan kritik serta saling menguatkan. Disitu timbul kebersamaan dan kepedulian yg dirasakan secara bersama. Kalau tidak ada kata belajar tak mungkin akan tombul rasa kepedulian dan kebersamaan. Membangun kebersamaan itu dimulai dari belajar bersama mengenal pribadi satu sama lainnya. Membangun team butuh pondasi dan narasi yang kuat di dalamnya. Ada leadership dan interaksi yang dijalankan secara bersama.
Covid 19 memiliki rasa dan jiwa pembelajar yg begitu besar kalau itu mau menjadi renungan. Dia mengajarkan kita menjaga kebersihan diri, dia mengajarkan kita menjaga jarak serta dia mengajarkan kita untuk empati kepada sesama. Tentunya pembelajaran ini adalah momentum perbaikan diri. Apalagi wabah covid 19 ini tak lama berselang akan tiba waktunya ibadah shaum ramadhan. Munculnya wabah akan memberikan dampak keberhasilan dalam menjalankan puasa ramadhan.
Kata kunci dari belajar
adalah perubahan perilaku. Dalam hal ini, Moh Surya (1997) mengemukakan
ciri-ciri dari perubahan perilaku, yaitu :
1)
Perubahan yang disadari dan disengaja
(intensional). Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan
disengaja dari individu yang bersangkutan. Begitu juga dengan hasil-hasilnya,
individu yang bersangkutan menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi
perubahan
2)
Perubahan yang berkesinambungan
(kontinyu). Bertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada
dasarnya merupakan kelanjutan dari keterampilan yang telah diperoleh
sebelumnya.
3)
Perubahan yang fungsional. Setiap
perubahan perilaku yang terjadi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup
individu yang bersangkutan, baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa
mendatang.
4)
Perubahan yang bersifat positif. Perubahan
perilaku yang terjadi bersifat normatif dan menujukkan ke arah kemajuan.
5)
Perubahan yang bersifat aktif. Untuk
memperoleh perilaku baru, individu yang bersangkutan aktif berupaya melakukan
perubahan.
6)
Perubahan yang bersifat pemanen. Perubahan
perilaku yang diperoleh dari proses belajar cenderung menetap dan menjadi
bagian yang melekat dalam dirinya.
7)
Perubahan yang bertujuan dan terarah.Individu
melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan jangka pendek,
jangka menengah maupun jangka panjang.
8)
Perubahan perilaku secara keseluruhan. Perubahan
perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata, tetapi
termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. seorang
guru menguasai “Teori-Teori Belajar”. Begitu juga, dia memperoleh keterampilan
dalam menerapkan “Teori-Teori Belajar”.
Adanya perubahan yang
ditimbulkan dari seseorang yang selalu proses hidupnya mengenal belajar. Belajar
sepanjang hayat itu yang kita kenal sebagai dasar filosofi yang dikembangkan
dalam kehidupan sehari-hari. Ketika mereke mau belajar sepanjang hayat maka proses
hidupnya akan hati-hati.
Shaum Ramadhan beberapa
hari ke depan akan kita laksanakan. Hal ini merupakan proses pembelajaran kita
kepada yang Maha Rahman dan Rahim. Tamu yang agung itu akan hadir
ditengah-tengah kehidupan umat manusia yang sedang dilanda wabah covid 19.
Tentunya ini adalah bagian proses pembelajaran yang kita lakukan sebagai umat
manusia
Ramadhan adalah bulan
pendidikan (tarbiyah) bagi orang-orang beriman agar menjadi orang-orang yang
bertakwa. Ketakwaan merupakan salah satu tujuan Allah SWT menurunkan kewajiban
puasa. ”Hai orang-oran beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa,
sebagaimana diwajibkan atas umat-umat sebelum kamu, agar kamu bertakwa.” (QS
Al-Baqarah: 183).
Kita dari COVID 19 yang banyak arti dan pesan kepada umat manusia untuk berlaku hidup bersih dan peduli terhadap kebersihan diri lingkungan. COVID 19 sudah banyak mengajarkan kepada kita banyak hal, ketika Ramadhan itu hadir maka proses pembelajaran itu tambah paripurna. Manusia kembali belajar di madrasah ramadhan.
Segala kegiatan terkait
ibadah puasa pada khususnya, maupun seluruh rangkaian ibadah lainnya selama
Ramadhan, dari siang sampai malam hari, merupakan sebuah kegembiraan bagi
orang-orang yang taat kepada Allah. Nabi menegaskan, “Bagi orang berpuasa ada
dua kebahagiaan: yaitu kebahagiaan ketika berbuka, dan ketika berjumpa Rabbnya
bahagia karena puasanya.”(HR. Bukhari Muslim)
Bisa dipastikan semua kegiatan ibadah Shaum Ramadhan masih menerapkan phsycal distancing dan social distancing. Hal ini menghindari akan adanya wabah COVID 19 yang kemungkinan masih ada di nusantara. Dengan menghindari
kerumunan sementara waktu, maka eksistensi agama sebagai pijakan hidup manusia
akan tetap terjaga. Dengan berpikir“menghindar sementara” untuk tujuan yang
lebih besar, maka nilai-nilai agama akan tetap“suitable”dengan alur pemikiran
dasar Islam. Demikian juga eksistensi akal dan harta akan tetap terjaga. Dengan
ikut mendukung program physical distancing melalui pendekatan agama, maka
penanggulangan Covid-19 lebih cepat dan dapat menjadikan akal kita lebih
realistis dalam menerima kondisi. Sedangkan harta (ekonomi) juga akan segera
bisa di-recovery dengan tidak terlalu lama terpuruk untuk kemudian bangkit
kembali.
Jiwa masyarakat pembelajar pun dapat dipertahankan dan ditingkatkan selama Puasa Ramadhan. Kepedulian terhadap sesama bisa saling memberikan pesan yang besar. Sedekah bisa dikembangkan lebih luas lagi. Sedekah dengan rahasia bisa tepat dilakukan dengan berbagai media online
seperti internet banking. Tak hanya sedekah,
zakat juga dapat dilakukan dengan online. Amalan -amalan tersebut dapat
dilakukan tidak diketahui orang lain kecuali yang menerima.
Selain itu, selama
wabah, meski silaturahmi menjadi amalan yang afdhal kini bentuk silaturahmi
dapat dilakukan dengan cara berbeda. Meski tidak harus bertatap muka karena jarak,
biaya yang seharusnya dikeluarkan dapat dialihkan dengan membantu keluarga dan
kerabat yang membutuhkan. Selama Ramadhan biasanya sering mengadakan buka dan
sahur bersama, tahun ini alangkah baiknya biaya buka bersama ini dialihkan
untuk membantu tetangga sekitar untuk mereka sahur dan berbuka. Jika memang
kurang aman, hal ini dapat dilakukan dengan sedekah online.
Manusia pembelajar ingin mengubah cara pendang dan cara perilaku yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi. Dia tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Dia lebih banyak mendengarkan dari temannya terdekatnya. Mau menerima kritik dan siap dikritik untuk perbaikan.Manusia pembelajar berprinsip bahwa proses pendidikan dan belajar itu lebih penting daripada hasil. Wabah pendemi COVID 19 yang dihadapi dan Puasa Ramadhan yang akan kita jalani. Akan menjadi jaminan setelah setelah wabah pendemi dan puasa ramadhan akan timbul manusia yang peduli dengan Agama, diri dan bangsanya
Manusia pembelajar ingin mengubah cara pendang dan cara perilaku yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi. Dia tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Dia lebih banyak mendengarkan dari temannya terdekatnya. Mau menerima kritik dan siap dikritik untuk perbaikan.Manusia pembelajar berprinsip bahwa proses pendidikan dan belajar itu lebih penting daripada hasil. Wabah pendemi COVID 19 yang dihadapi dan Puasa Ramadhan yang akan kita jalani. Akan menjadi jaminan setelah setelah wabah pendemi dan puasa ramadhan akan timbul manusia yang peduli dengan Agama, diri dan bangsanya
Komentar
Posting Komentar