PUISI HENING

Puisi hening

Hening ku berjalan di sudut jalan ini
Sepi tak berpenghuni
Hanya suara burung dan ayam yg menemani
Tak tampak suara tapak kaki penghuni bumi

Terdengar Suara murattal quran
Di suatu rumah yang masih sunyi
Sedikit kisah yang dibangun di kala pagi
Semua orang masih menutup pintu waktu pagi

Ada apa mereka pagi ini
Sejatinya mereka sudah pergi
Mereka seakan tak mau pergi dari rumahnya
Berdiam diri mereka di dalamnya rumahnya

Perkumpulan mereka hindari
Semuanya hening yang menepi
Mereka keluar jika perlu dicari
Tetap tinggal di rumah hening yg sepi

Sejak wabah itu menyerang manusia
Wabah yang tak terlihat oleh mata
Wabah yang mendera siapa saja
Tak kenal batas waktu dan usia

Adanya wabah semua jaga diri
Kebersihan jadi faktor utama
Pakai masker menjadi wajib dan utama
Sunnah Nabi muhammad kami jalani

Dulu kita egois dan menang sendiri
Dulu kita terpecah saat pemilu tiba
Ruang publik yg sempit tak berarti
Semua bak pahlawan mendera dijagad raya

Wabah itu membuat kami sadar
Bergegas kembali ke jalan ilahi robbi
Dalam suasana tafakur dan tadabbur
Mengakui dosa ke ilahi robbi

Hening ditengah wabah pandemi
Berharap wabah ini segera selesai
Manusia kembali ke jati diri
Perbaiki laku hidup yg dijalani

Ciracas, 11 APRIL 2020












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA (PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA)

PENGALAMAN DAN HARAPAN DALAM PJJ