Hidup ini merupakan sebuah perjalanan yang sudah ditakdirkan Tuhan kepada umat manusia di dunia. Sebuah proses hidup ketika Tuhan telah menciptakan umat manusia ke dunia yang fana ini. Manusia berjalan mencari identitas dan berjalan mencari rizqi yang telah digariskan Tuhan. Manusia tak bisa melawan takdir Tuhan yang sudah digariskan kepadanya tapi dia wajib berjalan berusaha memenuhi yang sudah menjadi ketentuannya.
Dalam kamus bahasa Indonesia perjalanan itu perihal (cara, gerakan, dsb) berjalan (nomina) contoh krn kakinya cacat, ~ nya tidak sempurna kepergian (perihal bepergian) dr suatu tempat dsb ke tempat dsb yg lain (nomina) contoh: ia mendapat kecelakaan dl ~ ke Jakarta; jarak (jauh) yg dicapai dng berjalan dl waktu yg tertentu (nomina) Contoh: jauhnya kira-kira dua jam ~;perbuatan; kelakuan; tingkah laku (nomina) contoh: ia bertanya kpd saya bagaimana ~ pegawai baru itu sebelum bekerja di sini.
Perjalanan merupakan proses dimana manusia mencari hidayah dan petunjuk kebenaran dari ajaran Agama melalui kitab suci. Perjalan sebuah proses persinggahan dari tempat satu le tempat yang lainnya. Kadang menemui rintangan dan hambatan dari usaha perjalanan itu. Tak ada perjalanan yang berakhir sempurna.
Perjalanan adalah pergerakan orang antar lokasi geografi yang jauh. Perjalanan dapat dilakukan dengan kaki, sepeda, mobil, kereta, perahu, bus, pesawat, kapal atau alat lainnya, dengan atau tanpa bagasi Perjalanan juga dapat meliputi persinggahan yang relatif singkat antar pergerakan berkelanjutan.
Di dalam setiap etape perjalanan memiliki proses harus dilalui. Proses itu memberikan arti sesungguhnya tak ada yang kebetulan dan bersifat pasti. Ketika seorang manusia ingin berjalan ke suatu tempat ada perencanaan kecil yang akan dilakukannya. Dan ada dimana dia harus berhenti untuk beristirahat atau menunggu waktu akan berjalan lagi.
Perjalanan merupakan pergerakan soal waktu ketika manusia mampu memahami hakikat dari suatu perjalanan itu. Paham dan mengerti tentang pergerakan yang dilakukan dirinya dan masyarakatnya. Ada tuntutan yang diambil ketika manusia melakukan hal itu karena ada peran yang harus dilakukannya dalam kehidupam di masyarakat. Peran yang harus dilakukan dalam berinteraksi dan bergerak berjalan di masyarakat.
Perjalanan hidup akan membawa kita pada perjalanan demi perjalanan ke tempat-tempat yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Ada hikmah berbeda di setiap tempat yang telah tersinggahi. Hikmah akan sebuah kebijakan alam yang mendewasakan. Satu perjalanan adalah satu pelajaran baru. Satu perjalanan adalah satu jejak langkah perbaikan diri. Satu perjalanan adalah satu pernik mutiara berharga. Melakukan perjalanan demi perjalanan adalah menyatukan dan menyusun tiap pernik mutiara berharga, untuk menjadi sebuah mahkota hati: pemahaman akan inti sebuah hidup dan kehidupan. # Nusaibah Az Zahra
https://www.travelerien.com/2013/01/menjala-makna-perjalanan.html?m=1
Ketika sombongn, angkuh dan mengaku dirimya pimtar, menyamai dari sikap orang lain maka ada yang salah dalam memahami perjalanan ini. Ada yang keliru dan salah dalam bertindak sert bertutur kata. Dan keliru itu terkadang karena ego dalam jiwanya terlalu tinggi sehingga tak bisa menjiwai. Inilah yang menjadi salah satu penghalang atau hambatan ketika kita dalam berjalan. Perjalanan yang kita lakukan mengikuti gerak semesta telah ditakdir oleh Sang Pemilik Pencipta Alam.
Dalam Alquran Allah berfirman : “Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” QS.67:15
Kehidupan yang kita lakukan merupakan proses perjalanan yang panjang dan melelahkan. Melalui tahapan demi tahapan yang dilalui oleh Manusia merupakan proses yang dihadirkan oleh Allah SWT ada maksud dan tujuan pembelajaran bagi manusia. Karena pada dasarnya Perjalanan akan memberikan kepekaan, mengajarkan tentang kedewasaan, karena menemukaan banyak orang dalam banyak perbedaan, juga tradisi dan budaya yang dijalankan. Perjalanan melatih diri dalam kesabaran, menerima kehilangan dan perpisahan, mengeluarkan diri dari zona kenyamanan, melatih untuk masa depan yang cemerlang.
Alam semesta ini penuh kejutan, coba amati dan renungkan. Berjalanlah dan ambil pelajaran dari semuanya. Mata adalah pelita tubuh. Jika mata baik maka teranglah tubuh, juga seluruh hidup. Berjalanlah selagi nikmat mata masih ada. Waktu adalah sesuatu yang misterius. tidak pernah bisa menebak kapan ia akan menjadikanmu tamu istimewa, maka bertamulah padanya dengan melakukan perjalanan jangan hanya berdiam diri saja. Berjalannlah siapa tahu kau menemukan jalan menuju kebaikan. Siapa tahu juga bisa saja akan bertemu dengan jodoh yang Tuhan takdirkan.
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/rais-alright/memaknai-perjalanan
Sejatinya perjalanan yang kita lakukan untuk beribadah kepada Allah SWT. Kita sedang menunggu kapan kita akan kembali kepada Allah SWT. Begitupun dalam setiap perjalanan ada pertemuan dan ada perpisahan. Tak ada perjalanan yang sempurna dan abadi. Sebagai contoh Kita sadar dalam setiap perjalanan hidup memiliki Pencapaian kekuasaan dan kedudukan mungkin penting, tetapi kemudian ia pun sadar dan tahu bahwa keduanya bersifat sementara. Begitu juga Kehormatan tidak akan didapatkan dengan sendirinya, seseorang harus bersikap rendah hati dan menghormati orang lain terlebih dahulu agar kemudian mendapatkan kehormatan yang dicarinya. Bahkan andaikata seluruh alam semesta berada dalam genggaman kita, tetap saja tidak bisa memuaskan keinginan kita. https://jagad.id/perjalanan-hidup-manusia/
Jika saat ini, di perjalanan kamu tersadar, bahwa bukan jalan ini yang akan menghantarkanmu ke “rumah”, maka tak ada salahnya berhenti sejenak. Lalu berbeloklah ke arah jalan yang benar-benar akan membawamu pulang. Atau barangkali berputar baliklah! Tak apa jika sedikit melelahkan. Kamu tetap akan temukan teman yang menyenangkan untuk ke tujuanmu yang sesungguhnya. Namun jangan kaget jika tak seramai perjalananmu untuk sekedar bersenang-senang. Arti sebuah perjalanan bukanlah hanya tentang hari ini, namun tentang masa depan yang hakiki. Tentang apa yang diperbuat akan dipertanggungjawabkan. Setiap pertanggungjawaban akan mendapat balasan yang setimpal. Allah akan menempatkan alamat “pulang” kita sesuai dengan tujuan kita selama hidup. https://www.muslimahtimes.com/tentang-sebuah-perjalanan
Firman Allah “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembahku”. (QS. Adz Dzariyat: 56).
Komentar
Posting Komentar