Catatan draf Kurikulum Sederhana

 Catatan Draf kurikulum

Oleh IC


Beberapa hari ini teman-teman sejarah dalam group wa dan telegram memperbincangkan mengenail rancangan kurikulum perubahan yg masih berbentuk draf sosialisasi. Banyak narasi yg dibangun oleh teman-teman guru di dalamnya mengenai draft kurikulum tersebut. Sebab persoalan dasarnya adalah ketika pelajaran itu dihapuskan dari jenjang smk dan sebagai pilihan di tingkat kelas 11 dan 12 sma. 

Banyak moderasi dari percakapan teman-teman guru baik dijakarta maupun teman-teman se nusantara. Hal sangat penting di catat dalam narasi diskusi dalam group tersebut bahwa seandainya pelajaran sejarah tidak ada mau dibawa kemana teks narasi kebangsaan berupa nilai-nilai karakter kepahlawan serta melihat teks narasi masa lalu bangsa ini. Walaupun secara draft nilai-nilai karakter ada dalam PPKN dan AGAMA tapi apakah mungkin hanya PPKN saja yg ingin dijadikan dasar atau pondasi karakter kebangsaan. Sedangkan pondasi semangat melihat perjalanan masa lalu hanya dijadikan pilihan bukan yg utama.

Ketika nilai-nilai kesejarahan tidak dimasukan dalam draft kurikulum mau darimana lagi anak bangsa melihat narasi perjalanan masa lalunya bangsa ini. Padahal salah satu pendiri bangsa ini Bung Karno mengatakan Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Pada sisi yang lain pemerintah selalu membawa teks sejarah dalam membuat kebijakan. 

Draf sosialisasi kurikulum juga banyak hal yang perlu di diskusikan karena ada mata pelajaran pilihan dari ranah IPA dan IPS nantinya ketika di kelas 11 dan 12 sedangkan di kelas 10 mereka masih mengikuti di SMP kelas 9. Skema dari pilihan ketika mereka ingin mengambil jurusan tertentu nanti di PTN maka siswa itu bisa mengambil 3 mapel pilihan di kelas 11 dan 12.  Sedangkan kurtilas masih berjalan dengan banyak penyempurnaan ketika berjalan. Apakah kurikulum perubahan akan seperti kurikulum pendahulunya. Trus kemudian sinkron tidak dengan dapodik nantinya inilah yg menjadi ragam pertanyaan selanjutnya. 

Ada satu pertanyaan yg muncul apakah kurikulum ini menyertakan dasar filosofis sejarah tentang perjalanan kurikulum yg berlaku di indonesia. Kalau iya kenapa justru sejarah menjadi mapel pilihan bukan wajib. Penyederhanaan kurikulum bolehlah tapi jangan menghilangkan teks narasi kebangsaan yg ada dalam sejarah. Atau menghilangkan sama sekali teks narasi kebangsaan itu melalui mapel sejarah. 

Sejarah merupakan tempat menyimpan memori kolektif kebangsaan negri ini. Dari serangkain dinamika perjalanan kebangsaan yg tengah di bangun dalam revolusi industri 4.0. Sedangkan revolusi industri industri 4.0 merupakan keberlanjutan dari perjalan revolusi industri 1.0 di Inggris.

Tak ada yg kebetulan dalam dinamika perjalanan kehidupan kebangsaan pasti didalamnya jika tidak ada keberlanjutan dan perubahan dari sebelumnya. Karena perjalanan kehidupan kebangsaan diwarnai dengan 3 unsur sejarah yaitu manusia,ruang dan waktu. Unsur itulah yg membangun identitas kebangsaan bernama Indonesia saat ini. Burung garuda, lagu indonesia raya bukan semata-mata ada dalam sekejab kalau bukan memiliki dasar falsafah sejarah di dalamnya. Kata bhineka tunggal ika dimana kalau tidak diambil dari kitab sutasoma pada masa kerajaan majapahit. Jika sejarah menjadi pilihan mau berpijak darimana narasi instruktif dari perjalanan bangsa ke depan.

Draf sosialisasi yg perlu banyak membuka ruang diskusi sebelum di sahkan. Bagi saya penyederhanaan cukuplah dengan muatan konten kd yg sekarang sedang dijalani. Bukan mengubah struktur kurikulum secara keseluruhan. Pengalaman saat ini kurtilas yg masih belum maksimal pelaksanaannya. Membuka ruang diskusi mencari makna agar penyederhanaan kurukulum bisa diterapkan ke depannya. Tidak lagi adanya perdebatan ketika sudah di sahkan. Perubahan itu perlu pendekatan kesejarahan dari situ akan ada kata keberlanjutan.


#sekedarcatatandrafkurikulum#

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA (PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA)

PENGALAMAN DAN HARAPAN DALAM PJJ