Belajar
Belajar
Kita kembali belajar untuk memperbaiki diri dari segala macam kekurangan yang dimiliki. Belajar merupakan suatu keharusan bagi siapapun untuk tetap menggali ilmu pengetahuan. Belajar tak memandang tua muda pangkat atau jabatan. Urusan belajar adalah keharusan untuk menempa diri memperbaiki kualitas diri.
Belajar pengembangan kompetensi memberikan arti bahwa ada yang harus di chas atau ada yang diisi. Terkadang dalam pengisian itu ada sesuatu yang dapat diambil sebagai bagian pembelajaran nantinya. Ada yang dapat dikembangkan sebagai bagian kerangka kreatifitas dan inovatif nantinya.
Ada pengalaman bahwa dalam pembelajaran beberapa pekan dikenal dengan pola blanded learning walaupun tidak sepenuhnya dikatakan. Atau bahasa lain filipe learning artinya segala macam produk pembelajaran ada di dalamnya mulai dari materi,tugas, penilaian,pengumuman jadi satu sistem. Walaupun pola ini sehari-hari kita sudah lakukan dalam proses KBM. Bedanya Learning Manajemen system yang mereka buat dengan aplikasi modle, kalau kita dengan menggunakan google clasroom. Model daring mereka menggunakan webex, kita menggunakan zoom, google meet.
Begitu banyak aplikasi luring yang pernah kita pelajari ada schology,microsoft team,ada edmodo. Menarik dalam.beberapa bulan masa pandemi kita dapat belajar beberapa aplikasi itu. Bahkan beberapa kita menggunakannya. Sungguh nikmat yang luar biasa dalam aktifitas kegiatan belajar kita. Dalam pendudikan dan latihan kita dapat mengenal karakteristik teman-teman seprofesi . Dengan berbagai macam ragam adat, budaya dan bahkan agama memberikan warna tersendiri. Keragaman budaya dengan berbhineka tunggal ika tak ada yang dapat menyangi kultur budaya Indonesia. Kita dapat ilmu lebih dalam nuansa pendidikan latihan.
Belajar adalah proses sosialisasi pengembangan aktualisasi diri. Dengan belajar kita bisa merefleksi diri dan mengukur diri akan kemampuan sampai sejauh mana pengembangan ilmu pengetahuan yang kita dapatkan. Maka dari apa yg kita dapatkan kita akan menjadi manusia pembelajar. Manusia pembelajar dia akan cepat menyadari kekurangan ilmu yg di dapatkan, dia tidak akan menghardik atau menjustifikasi pembenaran ilmu yg dimiliki. Manusia pembelajar mampu menjadikan dirinya tidak merasa unggul dan tidak mencari identitas untuk di puja oleh orang lain. Manusia pembelajar dia akan selalu belajar dan belajar meningkatkan kompetensi.
Peningkatan kompentensi melalui diklat biasanyq penerapan literasi. Ini yang menjadi kunci dan bagian dari pembelajaran bahwa literasi kapan pun dan dimana pun menjadi kunci membuka pijakan berfikir. Literasi yang kita dapatkan dewasa ini ada beberapa macam yaitu ada literasi baca tulis,literasi numerasi,literasi digital,literasi finansial. Dari ke empat itu kita sadar pasti banyak kekurangan. Memang betul kita sudah membaca tapi kita terkadang tidak tuntas sekadar copy paste. Kita tidak bisa membedakan mana data mentah dan mana data olahan dari literasi digital. Kita tidak bisa mengenal dan membaca numerasi karena matematika dasar kita lemah. Banyak kelemahan dan kekurangan kompetensi yang harus dibenahi.
Jangan merasa menjadi pimpinan kalau belum mau membaca secara utuh. Jangan merasa pintar kalau belum mampu membaca secara utuh. Standar literasi kita itu rendah menandakan kita harus belajar menjadi manusia pembelajar.Belajar menjadi manusia pembelajar dia harus membuka diri bukan menutup diri. Bukan kekuasaan yang dia pedomani tapi prinsip ilmu pengetahuan yang menjadi dasar pijakan.
Ciracas diteras rumah 23092020
Komentar
Posting Komentar