Belajar Dari Covid



Bagi masyarakat awam tak ada yang menyangka covid 19 menjadi pandemi berkepanjangan hingga satu tahun lewat. Virus kecil tak terlihat yang tadinya hanya segelintir orang yang kena menjadi mewabah hingga ratusan orang yang terinfensi virus covid 19. Bahkan ada yang mengalami kematian karena covid 19.

Pandemi yang cukup melelahkan bagi semua komponen anak bangsa. Di hadapi dengam penuh keikhlasan walaupin ada riak-riak kecil dari sebagian penduduk di negri ini yang masih tidak percaya dengan adanya corona. 

Data masyarakat yang terinfeksi covid 19 menunjukkan dari awal maret 2020 hingga saat agustus 2021. Masih ada beberapa provinsi di Indonesia yang masih mengalami penaikan kasus baru. Kemudian dsta tingkat kematian pun juga mengalami peningkatan karena infeksi virus corona. Baik secara langsung terinfeksi covud msupun karena adanya penyakit bawaan.

Covid 19 menjadi sesuatu hal yang harus dihadapi oleh masyarakat milineal pada saat ini. Setelah sekian puluh tahun lalu adanya flu spanyol, dan beberapa penyakit lainnya yg juga ditetepkan sebagai pandemi. Tentunya masyarakat mileneal saat ini yang sebagian besar sudah melek informasi teknologi. Mudah menyerap informasi sehingga mudah beradaptasi dan mendapatkan informasi tentang virus corona.

Satu setengah tahun tentunya kita telah belajar bagaimana menghadapi pandemi covid 19. Sebagai masyarakat yang berperadaban dan berkemajuan dapat belajar banyak dengan kehadiran covid 19 ini. Bahkan kita sudah terlatih dalam menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungan sekitar. 

Kita sudah terlatih dan terbiasa menggunakan masker ketika berpergian. Cuci tangan selalu kalo mau makan atau minum. Serta menjaga jarak dalam setiap kegiatan. Kalo merasakan sakit langsung isolasi mandiri dan kebutuhan akan obat, vitamin dan makan yang bergizi tersedia dan disiapkan.

Hal tersebut terus kita lakukan sepanjang waktu dan sepanjang tahun. Lebih baik mencegah ketimbang sakit akan merepotkan banyak orang dan keluarga. Walaupun orang lain sudah tak lagi mengindahkan kita tetap menerapkan pola hidup 3 M dalam kehidupan.

Di akhir bulan agustus 2021 dibeberapa wilayah terjadi penurunan kasus aktif di Indonesia. Penurunan ini merupakan kerja keras dan kolaborasi sesama anak bangsa. Kemudian dari berbagai pijakan dalam penerapan aturan mulai dari PSPB hingga PPKM. Walaupun dari penerapan aturan itu banyak yang pro dan kontra.

Ketika pandemi covid 19 akan ditetapkan endemi oleh otoritas kesehatan yaknk WHO. Maka virus corona akan membersamai kehidupan manusia di muka bumi. Artinya dia sudah seperti penyakit lainnya yang sebelumnya ada. Tuntutan hidup pola hidup sehat perlu diperhatikan oleh setiap insan manusis di muka bumi ini.

Setiap kita dapat belajar dari covid 19 dengan semangat berbagi dan merubah diri ke arah yang lebih baik. Belajar adalah proses pengembangan dan sosialisasj diri dari kita agar lebih baik dalam menata kehidupan. 

Ada beberapa hal yang pelu kita pahami pertama. Virus covid 19 sangat kecil dan tidak terlihat oleh mata. Hal ini membuktikan sesuatu yang kecil tidak bisa diremehkan dan dipandang sebelah mata.  Giat kehidupan di mulai yang kecil-kecil terlebih dahulu seperti, memakai masker, mencuci tangan, makan menggunakan tangan kanan, tidak meludah sembarang tempat. Hal-hal yang kecil jika kita lakukan dengan baik akan menjadi kebiasaan suatu hari kelak. 

Kedua. Virus covid 19 memberikan pembelajaran bagi kita untuk belajar berkolaborasi, bersinergi dan membangun komunikasi. Menghadapi persoalan hidup butuh pembelajaran koloborasi dan sinergi sehingga akan meringankan semua pekerjaan dan aktifitas yang kita lakukan. Butuh suasana kebersamaan dalam membangun giat hidup yang baik. 

Ketiga virus covid 19 memberikan pembelajaran untuk saling berbagi dan saling nasehat menasehati. Pemerintah sering mengingatkan kita untuk memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Masyarakat pun mau mentaati itulah bagian bagaimana adanya ruh saling menasehati dan berbuat kebaikan.

Keempat virus covid 19 memberikan kita untuk berliterasi baik dengan membaca buku cetak maupun buku digital. Literasi menjadi penguat kita dalam menerima dan menangkat informasi yang baik. Kemudian memanfaatkan media sosial untuk sesuatu yang bermanfaat bukan untuk menyebar hoxs

Keempat hal diatas sudah kita lakukan tapi perlu terus dilanjutkan. Belajar sepanjang hayat merupakan prinsip bagi manusia yang diberikan akal oleh Allah SWT agar kehidupannya ditata dengan baik. Memiliki kehidupan yang lebih dinamis mensikapi persoalan hidup. Menjadikan covid 19 sebagai ajang bebenah diri agar kita selalu mawas diri, peduli dan mau menjaga iman imun tiap hari.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA