Muhasabah Diri

 

Tepat malam ini hari jumat dimana malaikat diturunkan oleh Allah ke muka bumi untuk mencari hambanya yang sedang beribadah dan bertafakur kepada allah. Malam ini hingga esok siang merupakan sayyidul ayyam hari yang terbaik buat hamba yang beriman untuk menggapai rahmat ampunan maghfirahnya Allah Taala.

Malam Jumat ini tak sangaja ku mendapatkan status dari seorang teman di pojok bagian barat bagian dari Jakarta. Status yang mengingatkan aku sebagai insan yang beriman kepada Allah. Narasi yang tertulis biasa tapi memiliki diksi yang sangat dalam artinya. Tak banyak orang pandai, orang pintar sekalipun merajut kata menjadi narasi yang penuh makna.

Status yang menjadi tamparan dan muhasabah diri bagi ku di malam jumat ini. Sudah sampai manakah kita berbuat baik kepada para sahabat kita, teman kita, saudara kita. Benarkah kita sudah berbuat untuk kebaikan mereka kalau seandainya kita masih menyakiti mereka dengan ungkapan kata menyinggung perasaan sehingga orang itu tergores luka dihatinya.

Allah yang Maha Rahman dan Rahim serta pencipta seru semesta alam. Begitu indahnya ketika bumi dan isinya Engkau ciptakan untuk kedamaian mahkluk hidup yang ada di bumi. Begitu AgungNya Engkau memberikan kepada kami insan yang beriman dengan segala kelangkapan panca indra. Begitu mulianya telah menyiapkan panganan, minuman, udara yang dapat kami nikmati sepanjang waktu.

Ketika Allah menciptakan manusia dengan penuh kesempurnaan akal dan panca indra. Di situlah ada ketentuan Allah yang harus diatati oleh kita manusia sebagai insan yang beriman. Taat pada perintahNya, menjauhi segala laranganNya. Artinya semua dari ciptaan Allah memiliki persamaan dan perbedaan di mata Allah. Tapi Allah hanya mengambil orang-orang beriman dan bertaqwa kepada Allah.

Tugas dan kewajiban manusia sebagai hamba yang beriman untuk taat kepada perintah Allah dan Rosul Muhammad SAW. Tugas dan kewajiban kita sudah digariskan sebenarnya hanya untuk betbuat kebaikan dan menyebarkam salam kepada manusia di muka bumi. Tapi kita kadang lalai dengan sombongnya hati, angkuhnya perbuatan kita serta kadang kita telah menzalimi tubuh kita maupun orang lain.

Penggalan narasi sederhana tentang ucapan terima kasih dari seorang yang begitu dekat dengan kita. Saban hari melihat dan mengikuti perilaku kita serta menyimak apa yang diuraikan dari lisan kita. Sederhana sekedar ucapan trimakasih yang telah hadir bersama dalam kehidupannya. 

Mungkin aku lebay, kepoh dengan narasi itu seolah-olah aku ingin menjadi seperti dia sahabat dan teman ku. Atau ada segumpal daging suatu saat aku juga harus berbuat yang sama seperti dalam selembar kertas itu. Bagi ku itu menjadi bekal untuk memperbaiki diri agar aku menjadi lebih taat dan lebih baik lagi.

Malam ini aku berterimakasih kepada sabahat yang menulis status itu. Ku telah diingatkan bahwa hidup ini hanya sementara dan tak ada yang abadi. Ku telah diingatkan tentang keberadaanku sebagai insan beriman. Ku telah diingatkan untuk berkata dan hati-hati dalam bertindak.

Firman Allah dalam surat Al ashr dalam salah satu artinya berbunyi sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman berada dalam nasehat menasehati berbuat kebaikan dalam taqwa dan sabar.

Dari surat al ashr itu tersirat aku telah dinasehati untuk selalu berbuat kebaikan di muka bumi dan meninggalkam berbuat kemaksiatan sehingga orang itu merugi. Kadang kita menghitung rugi laba dalam ekonomi duniawi tapi kita tak pernah menghitung begitu besar nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita.

Kehadiran kita yang telah membuat orang senang dan bahagia karena ketaatan pada Allah. bukan karena ingkar kepada Allah. Bertemu dan berpisah karena Allah begitulah sosok manusia beriman. Selalu berkata yang baik dan tidak kasar serta mau saling memaafkan itulah cermiman manusia beriman.

Terimakasih sahabat status mengantarkan ku untuk ingat kembali kepada Allah. Ku tak ingin menjadi benalu bagi orang lain. Ku ingin setiap waktu mengantarkan ku untuk selalu belajar dan belajar berbuat yang terbaik untuk orang lain. Belajar untuk memperbaiki sikap dan gerakku melalui wudhu dan sholat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA