Catatan Madrasah Ramadhan

Hari yang luar biasa kami lalui bersama pada masa pandemi saat ini. Rutinitas dan kewajiban sebagai insan yang beriman tetap kami lakukan sebagai seorang hamba yang taat dan patuh kepada ajaran agama yang kami anut yaitu agama Islam. Terlebih ketika pada masa pandemi saat ini kewajiban menjalankan syariat tetap kami lakukan sebagai insan yang beriman.

Shaum Ramadhan tahun ini merupakan tahun ke dua kami melakukan ibadah ditengah keterbatasan karena persoalan pandemi. Kalo pada tahun lalu kami beribadah total dari rumah mulai dari sholat 5 waktu hingga sholat taraweh serta sholat iedul Fitri. Untuk tahun ini kami bersyukur bisa menjalani ibadah itu semua di masjid dan di musholla dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Kami pun bersyukur Ramadhan tahun ini masih bisa merasakan nikmat iman dan Islam. Kesehatan kami sekeluarga masih bisa terjaga dengan baik. Walaupun penyakit batuk pilek dan panas dari anak yang kecil hingga kakaknya masih bisa tertangani dengan baik. Karena kami tetap menjaga kesehatan dengan memakan sayur, buah dan vitamin serta paling penting berjemur matahari pagi.

Terasa yang paling bersyukur bisa melihat perkembangan anak si bontot dari lahir hingga saat ini. Karena kami mendapat kerja dari rumah ketika pandemi saat ini. Walaupun ada beberapa kali beraktifitas di luar rumah. Rasa syukur kita masih diberikan kesempatan untuk beribadah dan bekerja dari rumah. 

Hampir satu tahun melihat perkembangan ketiga putra putri kami. Dari yang pertama hingga yang ketiga mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang cukup luar biasa. Anak ku yang pertama bertambah tinggi dan hampir menyangingi ayah dan mamahnya. Nomor juga begitu selain tinggi juga pertumbuhan badannya cukup luar biasa. Nomor tiga yang kecil juga bisa jalan. Pertumbuhan dan perkembangan ketiga anak ku bisa aku saksikan ketika masa pandemi saat ini. 

Sampai-sampai putra ku berkata bahwa seragam sekolah dan sepatunya sudah mulai tidak muat. Terutama untuk kaki nya yang menunjukkan perkembangan dari nomor 38 saat ini bisa memakai sepatu ayahnya no 43. Begitu juga untuk putri ku sama seragam dan nomor sepatu menunjukkan perubahan signifikan. Bersiap untuk Tahun ajaran baru untuk membeli perlengkapan seragam dan sepatu baru.

Anak ku yang pertama mengatakan kalo nti sekolah jadi luring atau tatap sekolah prioritas sepatu katanya. Masa pandemi mengalami perubahan sangat signifikan untuk anak ku. Ada hal yg tiap hari harua diingatkan karena gawai harus dimatikan dan jangan main games. Persoalan utama mungkin di Indonesia adalah games online. Di depan rumah hampir tiap malam berkumpul anak remaja bermain games online. 

Games online menjadi persoalan saat ini ditengh kehidupan pandemi corona. Dari dewasa, remaja hingga anak-anak sd memainkan gawai dalam urusan games. Ini yang sangat sulit tiap hari ibu nya anak-anak pasti rewel dengan urusan gawai. Karena kalo kecanduan menjadi bahaya buat perkembangan kehidupannya.

Sisi lain aku masih melihat anak-anak sepantaran putra kami. Masih tetap komit untuk beribadah tiap waktu karena saling samper dan salimg mengingatkan untuk pergi sholat ke masjid atau ke musholla. Mereka bersama main games juga sholat ke masjid atau ke musholla bareng. Persahabatan dan perkawanan masih terpelihara dengan baik di kampung saya di ciracas.

Kehidupan pandemi corona memang terasa membuat kami terkadang jenuh tidak keluar rumah. Tapi kami menyesiati kejenuhan dengan berbagai cara. Kadang kami pergi ke mall dengan menerapkan protokol kesehatan. Bahkan pergi berenang dengan penerapan protokol kesehatan. Yang penting bagi kami kita tetap senang dan sehat selalu dalam kehidupan di tengah pandemi.

Buat kami kita belajar mengelola diri dan keluarga untuk tidak terlalu keluar rumah. Perlu diatur dan dijaga ritme agar kesehatan dan imun tetap terjaga. Belajar itu sangat penting agar kita tetap mengingat dan introspeksi diri terhadap kejadian yang kami alami. Belajar menjaga diri dan keluarga sangat penting ketika masa pandemi corona. Teringat akan Firman Allah agar kita mau menjaga diri dan keluarga dari siksaan api neraka. Dan firman Allah yang lain untuk selalu taat kepada ajaran agama.

Pandemi ini buat kami bagaimana mengelola diri dan keluarga untuk dapat berbuat yang terbaik dan bermanfaat. Mengelola waktu diri dan keluarga untuk sangat penting agar kami bisa lalui pandemi dengan selalu mengingat Allah SWT. Pada sisi lain untuk tetap taat pada aturan protokol kesehatan. Pandemi ini mengelola kesadaran diri agar pentingnya kesehatan dan mengingat Allah serta berbuat baik kepada tetangga dan sesama. 

Persoalan pandemi ini memang sangat melelahkan tapi kalo kita jalani dengan rasa syukur insya allah bisa terhindar dari musibah. Berdoa saling menguatkan sesama anggota keluarga dan sesama muslim itu jalan menjaga terjangkitnya covid 19. Ujian dan musibah itu bagian dari skenario allah agar kita tetap bersyukur dengan kondisi yang ada. 

Madrasah Ramadhan ini mengajari kita untuk selalu tetap bersyukur dan taat kepada Allah. Kemudian mengajari kita untuk menjaga lisan dan perbuatan kita. Membentuk karakter diri dari madrasah saum Ramadhan memberikan implikasi Taqwa kepada Kita umatNya yang beriman. Tak usah jauh-jauh belajar karakter cukup dari shaum Ramadhan pasti akan menghasilkan karakter yang akhlakul karimah. Karena yang mengajarinya secara langsung Sang Pencipta Allah SWT melalui risalah Nabi Muhammad SAW. 

Pandemi mengajari kami banyak hal terutama dengan protokol kesehatan. Mengajarkan kita untuk welas asih kepada sesama. Mengajarkan tentang pengalaman nilai-nilai Pancasila secara langsung apalagi ditambah dengan belajar di madrasah Ramadhan. Temtunya lebih banyak yang dapat diambil yang dipetik dan dihasilkan. Peta Jalan Pendidikan harusnya belajar dari madrasah Ramadhan di masa pandemi. Itu jika bagi kita umatNya yang ingin berkembang ke lebih baik karena Surga balasanNya.

Tulisannya mungkin hanya rangkaian pikiran yang terlintas saja. Bagi kami belajar berupaya untuk menghadapi pandemi dengan tetap senyum dan menjaga imun. Kemudian menyelesaikan pembelajaran dan ibadah di madrasah Ramadhan tahun ini untuk menjadi yang terbaik dari sebelumnya. Smoga kita bisa menjalani pandemi dengan rasa syukur dan tetap belajar. Menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA (PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA)

PENGALAMAN DAN HARAPAN DALAM PJJ