Memaknai idul fitri di era pandemi


Baru saja selepas maghrib pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1422 H Jatuh pada hari kamis tanggal 13 Mei 2021. Penetapan 1 syawal 1422 H digenapkam dengan melaksanakan Puasa Ramadhan di tahun ini genap menjadi 30 Hari. Begitu nikmat yang dirasakan oleh kita umat Islam beribadah puasa Ramadhan memasuki tahun ke dua dimasa pamdemi setelah tahun sebelumnya juga sama merayakan idul fitri ditengah pandemi corona.

Diriwayatkan dari Abdurrahman ibn Salam al-Jumahi, dari al- Muslim), dari Muhammad (yaitu Ibn Ziyad), dari Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: Berpuasalah kamu karena melihat tanggal (hilal) dan berbukalah kamu karena melihat tanggal (hilal). Apabila pandanganmu terhalang oleh awan, maka sempurnakanlah bilangan bulan shaban (menjadi 30 hari (Muslim  Hajjaj An-Naisâburî, 2001, hlm. 481).  

Dari Salim ibn ʻAbd Allah ibn ʻUmar bahwa Ibn ʻUmar ra. berkata; Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Jika kamu melihatnya maka berpuasalah dan jika kamu melihatnya lagi maka berbukalah. Apabila kalian terhalang oleh awan maka perkirakanlah jumlahnya (jumlah hari disempurnakan)”. Dan berkata, selainnya dari al-Layth telah menceritakan kepada saya ʻUqayl dan Yunus: “Ini maksudnya untuk hilal bulan Ramadhan”

Penetapan 1 Syawal sudah berdasarkan pedoman dan ketentuan dari hadist nabi Muhammad SAW. Ketentuan itu kemudian dimusyawarrahkan untuk diputuskan oleh pemerintah bersama dengan ormas Islam. Walaupun pada dasarnya mengalami suatu perbedaan dalam memahami masalah hilal atau bulan dengan metoda hisab atau rukyah. Kedua merupakan metoda yang dijadikan patokan dalam melihat suatu bulan baru. 

Bagi kita masyarakat meminta kepada pemerintah dan ormas Islam untuk dapat menyempurnakan meroda hilal tersebut. Karena pada dasarnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju sehingga dibutuhkan penguatan penggunaan ilmu pengetahuan demi kebermanfaatan umat Islam. Dan memghindari perpecahan di kalangan internal umat Islam dalam memahami kalender atau al manak umat Islam.

Terlepas dari itu berarti esok kita masih melaksanakan ibadah shaum Ramadhan di hari yang terakhir. Ramadhan akan segera berlalu dan pergi dari kehidupan kita. Dan kita akan menjalani 11 bulan berikutnya dari madrasah Ramadhan. Madrasah Ramadhan merupakan tempat kita belajar untuk menjadi manusia bertaqwa dan pribadi insan kamil. Tugas kita mengihktiarkan apa yang sudah kita dapat melaksanakan ibadah shaum Ramadhan.

Idul Fitri

Setelah Shaum Ramadhan dengan melaksanakan ibadah mulai dari sholat lima waktu, sholat tarawah, zakat infak dan shodaqoh. Maka kita akan merayakan hari kemenangan yang setiap tahun kita rayakan dengan penuh suka cita dan kegembiraan. Gembira karena kita berhasil melaksanakan perintah Allah dalam melaksanakan ibadah shaum Ramadhan. Dan Rasa gembira itu akan mendapatkan ganjaran surga

Hari kemenangan buat kita muslim setelah 1 bulan berpuasa menahan lapar dan dahaga serta menahan hawa nafsu. Hari kemenangan dan kebesaran itu ditandai dengan kita mengucapkan takbir sebagai rangkaian rasa syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya yang beriman. Lantunan lafaz takbir yang dikumandangkan menyambut hari kemenangan merupakan doa dan dan zikir atas kebesaran Allah.

Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kalimat tasbih kita tujukan untuk mensucikan Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya. Tidak lupa kalimat tahmid sebagai puji syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa https://www.nu.or.id/post/read/53537/makna-dan-hikmah-idul-fitri/

Kata Id berdasar dari akar kata aada – yauudu yang artinya kembali sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci. Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftharo – yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAWyang artinya :”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitritanpa makan beberapa kurma sebelumnya." Dalam Riwayat lain: "Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil." (HR Bukhari). https://www.nu.or.id/post/read/53537/makna-dan-hikmah-idul-fitri/

Dalam bahasa Jawa, hari raya Idul Fitri disebut juga dengan istilah “lebaran”. Lebaran mengandung maksud lebar-lebur-luber-labur. Lebar artinya kita akan bisa lebaran dari kemaksiatan. Lebur artinya lebur dari dosa. Luber artinya luber dari pahala, luber dari keberkahan, luber dari rahmat Allah SWT. Labur artinya bersih sebab bagi orang yang benar-benar melaksanakan ibadah puasa, maka hati kita akan dilabur menjadi putih bersih tanpa dosa,makanya wajar klo mau lebaran rumah-rumah banyak yang di labur hal ini mengandung arti pembersihan dhohir disamping pembersihan batin yang telah di lakukan. Adapun terkait hidangan khas waktu lebaran yaitu ketupat, dalam bahasa Jawa ketupat diartikan dengan ngaku lepat alias mengaku kesalahan, bentuk segi empat dari ketupat mempunyai makna kiblat papat lima pancer yang berarti empat arah mata angin dan satu pusat yaitu arah jalan hidup manusia. Ke mana pun arah yang ingin ditempuh manusia hendaknya tidak akan lepas dari pusatnya yaitu Allah SWT. https://www.nu.or.id/post/read/53537/makna-dan-hikmah-idul-fitri/

Hari kemenangan berarti secara tak langsung kita belajar kembali dalam melaksanakan dan memahami ibadah kepada Allah SWT.  Belajar untuk tawadhu, belajar untuk waro, belajar untuk yakin, belajar untuk qona'ah. Belajar untuk memperbaiki setiap kesalahan perilaku kita. Dalam konteks ini pemahaman belajar sepanjang hayat perlu digerakkan dan digelorakan dalam setiap manifest kegiatan kita sehari-hari.

Dalam tradisi idul fitri di nusantara selain ketupat ada pemahaman tentang makna halal bi halal. Halal bi halal dimaksudkam diantara kita saling menguatkan dan saling bersilaturahim untuk memaafkan atas kesalahan yang dibuat baik secara lisan maupun perbuatan. Setelah saling memaafkan maka kembali ke dalam hubungan yang normal kembali. Tak memiliki rasa dendan dan perbedaan kembali. Hubungan dan jarak menjadi harmoni kembali.

Kemudian idul fitri bukan berarti kehidupan kembali ke normal setelah bermaafan dan bukan memakai baju baru. Tapi idul fitri lebih bagaimana kita memahami kembali ke berbuka dan suci. Berbuka dalam arti kita tidak lagi shaum ramadhan selama satu bulan penuh. Kita diwajibkan untuk berbuka pada 1 syawal dan diharamkan untuk berpuasa. Berbuka memiliki arti segala macam giat dalam kehidupan kita dalam kondisi berbuka atau dalam arti lain berlapang dada dalam menjalani kondisi kehidupannya. Suci artimya bersih dalam setiap perbuatan dan perkataan. Suci tidak ada noda atau debu yang menempel dalam diri kita karena sudah dibersihkan dengan ibadah shaum ramadhan dan ibadah lainnya. 

Sedangkan kata Fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan dari akar kata fathoro-yafthiru dan hadis Rasulullah SAW yang artinya" “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq ‘alayh). Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaqalayh).https://m.liputan6.com/ramadan/read/3980526/makna-idul-fitri-yang-tak-hanya-sekadar-kembali-ke-fitrah.

Makna Idul Fitri

Makna syawal adalah peningkatan dari segala macam perbuatan setelah ditempa selama 1 bulan penuh dalam madrasah Ramadhan. Peningkatan pelaksanaan ritual dan spritual ibadah kepada Allah yang tidak boleh terputus dalam sebelas bulan kehidupan selanjutnya. Peningkatan dalam menjaga lisan dari menyakiti perasaan oran lain Menjaga agar kita tetap istiqomah dalam menerapkan ajaran Islam. 

Dalam parameter ini ada beberapa ikhwal yang dapat kita jadikan pedomam atau unsur dalam beribadah dan bekerja. Pertama gerakan pembaharuan ke imanan artinya gerakan ini perlu memahami esensi kehidupan yang saling melengkapi dan saling menutupi. Gerakan mempembaharui cara pandang kehidupannya dengan pemahaman ilmu yang dimilikinya tidak mencampur adukan tapi bisa saling berkolaborasi.  Gerakan pembaharuan dimaksudkan supaya memaksimalkan ibadah yang sudah dilakukannya dengan menjaga nilai kemanusian. Istiqomah bukan persoalan.sepele tapi benar harus segera diwujudkan. 

Pembaharuan yang pada awalnya terbata membaca al quran setelah 1 syawal ada pembaharuan plus peningkatan membaca dan tadabbur. Kemudian kalo tiap malam Ramadhan dilaksanakan sholat taraweh maka sebelas bulan berikut pembiasaan sholat tahahuj. Pembaharuan menjadi pembiasaan perlu konsisten.

Kedua gerakan tauhid sosial merupakan gerakan menggerakan rasa keimanan dalam membangun rasa empati dan simpati kepada sesama. Gerakan ini merupakan refleksi dari perubahan yang dilakukan setelah kita melaksanakan zakat infak dan shodaqoh. Pemahaman gerakan ini dibutuhkan agar pembiasaan dalam madrasah Ramadhan msih tetap tertanam dalam hati dan kehidupan sehari-hari.

Tauhid sosial merupakan istilah baru yang diperkenalkannya dalam wacana ilmu-ilmu sosial. Tauhid sosial dimaksudkan sebagai dimensi sosial dari pengakuan kita bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad itu adalah Rasul-Nya. Sebagai muslim, tidaklah cukup kalimat tauhid tersebut hanya dinyatakan dalam bentuk ucapan (lisan) dan diyakini dalam hati, tetapi harus dilanjutkan dalam bentuk perbuatan. Sebagai konsekuensi pemikiran ini, berarti semua ibadah murni (mahdhah), seperti salat, puasa, haji, dan seterusnya, memiliki dimensi sosial. Kualitas ibadah seseorang sangat tergantung pada sejauh mana ibadah tersebut mempengaruhi perilaku sosialnya. (Wikipedea)

Gerakan pembaharuan dan gerakan tauhid sosial perlu membumi di bulan syawal. Gerakan ini bukan sekedar hanya wacana semata tapi lebih di dorog secara masif untuk diformulasikan dalam giat yang nyata. Membumikan al quran dan hadist harus lebih didekatkan dengan pendekatan yang humanis atau dikatakan dengan pendekatan kultural. 

Apalagi ketika pandemi corona belum lah pergi dari negri ini. Di butuhkan proses yang dapat menggiatkan pemahanan al quran dan hadist yang mudah dipahami. Tantangan yang sangat mendalam pada saat ketika kondisi global masuk ke negri ini. Pemahaman ibadah sholat zakat infak dan shodaqoh bukan sekedar sebatas ritual tapi butuh diperluas dengan gerakan yang nyata. 

Memaknai Tauhid Secara etimologis tauhid bermula dari kata wahhada, yuwahhidu, tauhidan yeng memiliki makna mengesakan ataupun meyakini bahwa yang disembah hanyalah satu. Tauhid adalah keyakinan bahwa tiada yang berhak disembah oleh segenap manusia selain Allah SWT. Dan rumusan tauhid yang paling jelas terdapat dalam kalimat la ilaha illallah. Kemudian kalimat Muhammadur Rasulullah merupakan suatu konsekuensi logis bagi kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Islam memiliki keunggulan luar biasa dalam hal tauhid ini. Jadi kata-kata la ilaha illallah Muhammadur Rasulullah merupakan kalimat tahuid secara sempurna. Jika seseorang berkeyakinan bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah, maka pada saat yang sama dia sudah mengikrarkan diri untuk tetap berpegang teguh kumparan.com /amp/wahjiansyah99/tauhid-dan konsekuensinya-dalam-kehidupan-sosial-

Menurut Prof Amien Rais gagasan tauhid sosial ada 5 pandangan yang sangat penting dan perlu digalakan lagi dalam kondisi seperti saat ini yaitu  Pengertian yang pertama yaitu meyakini adanya kesatuan ketuhanan Tuhan yang wajib disembah hanyalah satu yaitu Allah SWT. Apabila ada keyakinan yang menyakini bahwa tuhan itu lebih dari satu, tentu hal itu bukan datang dari Islam dan penganutnya adalah kafir

Pengertian yang kedua yaitu meyakini adanya kesatuan penciptaan seluruh makhluk di alam semesta ini, baik yang kelihatan maupun yang tidak, baik yang bisa dideteksi dengan alat-alat pengukur maupun yang tidak, yang gaib maupun yang dhahir, dalam konsep tauhid itu semua merupakan ciptaan Allah. 

Pengertian yang ketiga adalah meyakini adanya kesatuan kemanusiaan semboyan yang berbunyi mankind is one -umat manusia  adalah satu- terlepas dari warna sejarah, dan segala macam perbedaan yang melatarbelakangi keragaman umat manusia itu tidak menghilangkan pengertian subtansif atau sangat prinsipil bahwa di dunia ini ada satu kemanusiaan. 

Pengertian yang keempat yaitu  meyakini adanya kesatuan tuntunan hidup . Kesatuan tuntunan hidup ini adalah bagi orang yang beriman yaitu berupa wahyu Allah SWT. Jadi, karena manusia adalah ciptaan Allah, maka hanya Allah yang merupakan Zat yang paling mengetahui ke mana manusia harus pergi, usaha apa yang harus dilakukan umat manusia agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. 

Pengertian kelima, yang merupakan tingkatan terakhir dari lima paket pengertian  yaitu meyakini adanya kesatuan tujuan hidup Karena adanya kesatuan tuntunan hidup, maka akhirnya hidup kita di alam fana ini akan bermuara kepada akhir yang sama. Sehingga, tujuan hidup umat manusia seharusnya sama secara konseptual dan teoretis. Media netiti.com

Kelima pemgertian tauhid sosial dari prof Amin Rais masih layak untuk di teruskan ketika zaman ini telah tergerus oleh materialisme individualisme serta persaingan dagang yang dominan dari negara kapital. Persaingan yamg begitu tajam dalam pergulatan persaingan global dibutuhkan kolobarasi dan sinergi dengan pola pelembagaan yang berkemajuan.

Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila yang sudah juga dijalankan merupakan ruh untuk membentuk karakter disiplin, toleran, kratif  serta pengabdian atau karakter di luar itu. Ramadhan merupakan praktek pendidikan nyata untuk umatNya sehingga memiliki nilai yang tinggi dimata Sang Pencipta. Ramadhan bukan sekedar teori tapi merupakan praktek nyata secara langsung. Teori, praktik dan gagasan bisa sinergi secara langsung dari Allah SWT. 

Praktek, teori dan gagasan perlu dijadikan pijakan kita sebagai umat yang insan kamil. Selaras dan sinergi dibutuhkan untuk penguatan menghadapi tantangan dengan gerakan tauhid sosial. Pendekatan humanis bukan pendekatan pemaksaan sebagai bagian dakwah kultural. Pandemi corona bukan halangan dan rintangan untuk tidak bergerak dan berbuat untuk kemajuan. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA