Musibah Dan Bencana

 



Musibah dan bencana

 Oleh: Indar Cahyanto


Baru kemarin berita

Kudapatkan di media massa

Sebuah pesawat sriwijaya jatuh

Di kepulauan seribu

Semua penumpang meninggal dunia


Sehari menjelang 

Ada lagi berita di media massa

Guru dan ulama kami 

berpulang ke Rahmatullah

Semua Jiwa yang tenang 

Akan kembali ke Sang Pencipta


Tak lama kemudian berita

Musibah banjir di kalimantan selatan

Gempa di sulawesi barat

Meletusnya gunung semeru

Belum lagi pandemi corona

Musibah datang dengan beruntun

Di bulan Januari awal tahun baru


Kehilangan sanak saudara

Harta benda 

tatkala musibah itu datang

Menghampiri kami

Dengan seketika

Tanpa ada pemberitahuan

Terlebih dahulu sebelumnya.

Inilah Rencana Allah diluar 

Batas kemampuan nalar manusia


Bencana seketika merubah rencana 

Merubah keinginan dan mimpi

Merubah cita-cita 

Bahkan merubah pola hidup manusia

Serta kebiasaan manusia


Bencana mengantarkan kita 

tertunduk lesuh dan tak perdaya

Menangis dan meratapi kepergian

Sahabat, guru, ulama

Kehilangan harta benda yang dimiliki

Sekian tahun dikumpulkan

Luluh lantah karena musibah dan bencana


Teringat sebelum bencana datang

Kita sombong dihadapan Tuhan

Hutan pohonnya kita tebang

Tanpa kita rawat dan peduli

Tambang kita keruk sedalamnya

Tanpa memperhatikan nyawa

Kalau sudah terjadi musibah 

Bencana besar yang terjadi

Disalahkan sampah 

Padahal angkuhnya kita 

Dalam memberlakukan alam


Ada peraturan yang mengatur

Yang telah kita sepakati

Tapi kita langgar

Ada ayat-ayat Suci yang diucapkan

Melalui mimbar-mimbar pengajian

Dari guru dan ulama

Tapi kita acuhkan

Kita baru sadar ketika 

Guru dan ulama itu wafat

Kita baru paham ketika musibah 

Menghampiri kehidupan kita.


Bencana dan musibah

Mengingatkan kembali 

Ada yang salah

Mungkin kita sombong dan angkuh

Kita lalai dan abai

Atas sikap keberagamaan 

Dan kehidupan


Beruntun musibah ini

Datang silih berganti

Di negri khatulistiwa

Negri yang penuh pesona

Negri beragam budaya

Kini

Ait mata ibu pertiwi menetes kembali

Saatnya merenung wahai penduduk negri

Saatnya merajut kebersamaan

Ditengah kehidupan bhineka tungga ika


Kisah pencitraan

Kisah keberhasilan

Berbagai kisah kehidupan 

Yang kita jalani di dunia

Ditampar keras oleh Allah

Sang Pengusa Alam semesta

Dalam sekejab kita kehilangan.

Kalau ini ujian 

Berarti kita akan naik level keimanan

Kalau ini musibah 

Berarti kita perlu belajar kembali

Kalau ini azab

Kita koreksi diri dan mawas diri

Mohon ampunan atas dosa dan kesalahan

Yang telah dilakukan


Saatnya Sajadah Panjang dihamparkan

Sujud dan memohon ampunan 

Mengakui kesalahan yang telah dilakukan

Bertaubat dan kembali berempati

Merajut dan meraih cinta Ilahi Robbi

Demi kehidupan hakiki di Surga nanti


Musibah datang saatnya 

kita koreksi diri

Hentikan pertikaian

Eratkan persaudaraan

Demi ibu pertiwi

Dan anak cucu kita nanti




Teras rumah 17 Januari 2021

Ciracas




































Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA (PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA)

PENGALAMAN DAN HARAPAN DALAM PJJ