Implementasi Surat Al Ashr dalam kehidupan tahun baru 2021

 


Teologi Al Ashr dalam kehidupan tahun baru

Pergantian tahun sudah beberapa berganti dari tahun 2020 ke tahun 2021. Pergantian tahun yang penuh dengan syarat makna karena sedang menghadapi pandemi covid 19 yang belum selesai di negri ini. Kehidupan pun berubah 180 derajat dari kehidupan sebelumnya. Perubahan ini mengubah cara pandang masyarakat dalam menghadapi pandemi covid 19. Pandemi covid 19 yang ternyata memberikan dampak yang sangat mendalam bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

Tidak sedikit masyarakat yang terpapar covid 19 dan begitu pula yang wafat terpapar virus covid 19. Dari bulan maret hingga saat ini di awal tahun 2021 kondisi pandemi belum usai dan masih banyak masyarakat yang terpapar covid 19. Walaupun pemerintah sudah melakukan upaya untuk menanggulangi pandemi covid 19. Masyarakat pun juga sudah ikhtiar dalam menerapkan protokol kesehatan tapi semuanya dikembalikan kepada yang mengatur kehidupan yakni Allah SWT.

Bagi ummat muslim pandemi ini merupakan takdir dan ketentuan yang sudah digariskan. Sebagai umatNya kita wajib berprasangka baik akan adanya pandemi covid 19. Ujian dan cobaan pandemi covidv19 merupakan cerminan kasih sayang Allah kepada HambaNya. Apakah dengan adanya pandemi covid 19 kualitas keimanan ada peningkatan atau tidak dalam diri umat muslim. Atau malag kebalikannya kualitas keimanan kita makin berkurang.

Tolak ukur keimanan ketika kita menghadapi pandemi covid 19. Ada rasa perjalanan ruhani kita semakin baik dan terjaga ibadahnya. Baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia. Pandemi covid 19 dihadapi dengan rasa syukur dan tidak kufur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Rasa ikhlas dalam menghadapi pandemi covid 19 memberikan proses peningkatan imun yang baik juga.

Disinilah kita coba memahami konteks surat al ashr yang memiliki signifikansi dalam pembelajaran kehidupan kita sehari-hari. Secara teka surat al ashr berbicara mengenai waktu dan beramal sholeh dengan saling menasehati. Artinya ketika ada musibah ada raaa empati dan simpati kepada sesama yang saling membutuhkan. Dan dijadikan pelajaran dan hikmat dalam menjalankan kehidupan

Bangsa Arab Jahiliyah mempergunakan waktu matahari hampir terbenam, sambil menunggu sunset, saling membullying dengan mengunjukkan prestasi diri dan melecehkan yang orang lain, sering kebiasaan ini membuat keributan, perkelahian dan perang antar suku, karena tidak menerima anggota sukunya di bully oleh suku yang lain. Maka Allah SWT pencipta alam semesta ini menyindir kebiasaan jelek itu dengan ungkapan demi waktu ashr. Ashr dalam bentuk makna khusus waktu pelaksanaan shalat ashr yang dilaksanakan oleh kaum muslimin, tetapi dalam makna yang lebih umum yaitu waktu itu sendiri, masa, ketika, yang tidak bisa dibatasi dan tidak bisa jemput, ia berjalan secara terus menerus https://www.readnews.id/teologi-al-ashr-peradaban-utama/

Allah berfirman yang artinya: 1. Demi Masa, 2. Sungguh manusia berada dalam kerugian, 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran (QS. Al ‘Ashr: 1-3).

kita memahami perjalanan waktu di tahun 2020 bagi kaum muslimin, menghadapi kehidupan dalam untaian waktu yang terus bersambung penting ada kesadaran "al-ashr" tentang hakikat hidup meruang dan mewaktu yang akan berujung kerugian jika tanpa iman, amal shaleh, dan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Iman Syafii menyatakan cukuplah dengan Surah Al- Ashr untuk bekal kehidupan jika setiap insan mampu memikirkannya. https://republika.co.id/berita/q3d3es282/merenungkan-indonesia-ke-depan

Kesadaran ini yang ditampakan oleh perilaku hidup kita sehari-hari. Sadar dengan keterbatasan, sadar dengan banyaknya harta atau sadar dengan ilmu yang kita punya. Semuanya apakah untuk pamer semata atau memang untuk meningkatkan taqwa kepada Allah. Jangan sampai kita menjadi sombong dalam menata kehidupan kita sehari-hari. Karena kesombangan dalam kehidupan akan menghancurkan pola berfikir dan bertindak sehari-hari

Karenanya kesadaran "al-ashr" dapat dijadikan energi ruhaniah bagi elite dan warga bangsa Indonesia yang mayoritas muslim. Jadikan kesadaran "al-ashr" sebagai ruhani pencerah diri setiap insan Indonesia apa pun posisi dan perannya. Yakni kesadaran tertinggi atas hakikat kehidupan yang dijalaninya dengan pijakan iman dan amal shaleh disertai kekuatan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran untuk hidup berindonesia yang benar, lurus, dan autentik sesuai yang diletakkan para pendiri bangsa. https://republika.co.id/berita/q3d3es282/merenungkan-indonesia-ke-depan.

Gerakan Al Ashr

Hemat penulis momentum pandemi gerakan Al Ashr dibutuhkan sebagai rangkaian membangun gerakan baru dan peradaban baru di new normal pandemi covid 19.  Di butuhkan tekad dari seluruh kompenen bangsa menggerakan spirit al ashr ke tengah kehidupan masyarakat. Tekad bersama untuk membangun simpul-simpul kebhinekaan yang saling menasehati dan saling menghormati serta toleransi sikap kemajemukan. Hal ini memberikan suatu signifikansi gerakan al ashr dijadikan pola atau bentuk gerakan baru dalam kehidupan masyarakat yang tanpa skat dan jarak.

Membangun ruang gerakan al ashr dimasa pandemic bukanlah hal yang mustahil tapi harus diwujudkan dengan penuh keyakinan secara bersama-sama. Pengalaman di tahun 2020 menjadi acuan dan pembelajaran bagaimana kita harus bertindak dan belajar menghadapi persoalan kehidupan di masyarakat.  Gerakan al ashar adalah gerakan ke ummatan yang memberikan pencerahan baru yang telah digagas sebelumnya oleh KH Ahmad Dahlan melalui gerakan Muhammadiyah.

Dalam sejarahnya seperti yang diajakar oleh Kiai Ahmad Dahlan pendiri Muhammdiyah bahkan mengajarkan Surat Al-Ashr selama 6-8 bulan kepada para muridnya sampai paham hakikatnya dan mengamalkannya untuk pencerahan hidup. Boleh jadi banyak orang yang merasa sukses duniawi dalam rengkuhan kuasa  yang bisa melakukan apa  saja tanpa dapat dicegah orang lain harta jalan salah sekalipun karena merasa diri digdaya. Namun sesungguhnya mereka merugi karena keberhasilan dan kedigdayaanya kehilangan ruh iman, kesalihan, dan pencerahan diri sehingga menyusahkan sesama dan membawa keburukan dalam kehidupan bersama. https://republika.co.id/berita/q3d3es282/merenungkan-indonesia-ke-depan

Dalam surat al-‘Ashr terkandung konsep kunci yang menjadi spirit pembangunan peradaban. Ayat-ayat dalam al-‘Ashr berbentuk jamak dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas hidup individu maupun masyarakat. Kata-kata seperti amanu, ‘amilu, dan tawashau, menunjukkan kualitas hidup manusia sebagai kolektifitas (al-muj’tama’). Artinya, al-‘Ashr berbicara kehidupan kolektif yang dapat dikaitkan dengan ummah. Muhammadiyah telah lama menggunakan istilah khairu ummah (umat terbaik) sebagai dasar masyarakat utama atau peradaban utama. Masyarakat utama yang berkebudayaan dan berperadaban maju, yang memiliki arti berlawanan dengan kata khusr, yakni ‘kerugian’, ‘kehancuran’, ‘primitif’, ‘tertinggal’, dan ‘berkemunduran’. Peradaban utama (berkemajuan) adalah antitesis dari kondisi umum masyarakat khusr (keterbelakangan). https://media.neliti.com/media/publications/238099-muhammadiyah-dan-spirit-islam-berkemajua-3c7e9b53.pdf

Untuk merajut sejarah peradaban umat manusia dalam dimensi ruang dan waktu, etos al-‘Ashr memberikan empat prasyarat. Pertama, iman (alladhina amanu) dapat dimaknai paradigma tauhid sebagai intisari peradaban Islam. Kedua, pelembagaan amal shaleh (wa `amilu al-salihah) sebagai kerja-kerja pembangunan peradaban. Ketiga, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) sebagai manifestasi dari tawashaw bi al-haqq. Kebenaran, al-haq, dipahami dalam konteks kebenaran relatif, yakni kebenaran IPTEKS yang dapat terus dikembangkan seuai kemajuan zaman. Keempat, moralitas utama yang dipahami dari penggalan tawashaw bi al-shabr. 3 https://media.neliti.com/media/publications/238099-muhammadiyah-dan-spirit-islam-berkemajua-3c7e9b53.pdf

Menurut Sukriyanto AR, maksud Kiai Dahlan mengadakan pengajian al-’Ashr, sekolah kader al-’Ashr dan mengulang-ulang surah al-’Ashr adalah pertama, agar murid-muridnya memiliki kesadaran akan waktu, menggunakan waktu secara baik, efektif, dan efesien, serta selalu disiplin tepat waktu. Kedua, agar murid-muridnya memiliki kesadaran iman, memiliki iman yang kuat sehingga hidupnya merdeka dan terarah. Ketiga, agar murid-muridnya berlomba-lomba dalam kebaikan dengan mengisi waktu dengan amal salih. Keempat, agar murid-muridnya memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab yang tinggi, sehingga tidak melakukan pembiaran penyimpangan sosial, tetapi memiliki panggilan hati untuk bertausyiah tentang kebenaran dengan penuh kesabaran sikap intersubjektif-inklusif. Kelima, Kiai Dahlan mendirikan sekolah wal-’Ashri dipimpin oleh KRH Hadjid, murid termuda Kiai Dahlan berharap agar murid-muridnya suka mengisi waktu untuk belajar agar mereka menjadi pandai, visioner, berpikiran maju serta bekerja keras. Karena waktu selalu bergerak maju, berjalan kedepan, kalau tidak diisi dengan amal salih, kita akan kehilangan peluang. Keenam, agar murid-muridnya meninggalkan hal-hal yang tiada manfaat, tidak suka ngarasani (menggunjing) dan saling mencela. Akan tetapi, mengisi waktu dengan amal salih, yaitu amalan yang dilandasi dengan ilmu pengetahuan. Kiai Dahlan memberikan contoh dengan mengamalkan surah al-Ma’un. https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/artikel14123351253.docx.

Etos gerakan al ashr dapat diimplementasikan dalam gerakan sosial dalam konteks membangun peradaban Islam yang sedang mengalami kendala menghadapi covid 19. Dalam perspektif pendidikan, manifestasi dari empat elemen di atas dapat diwujudkan melalui kegiatan yang dilandaskan pada iman, ilmu dan amal. “Ilmu” diikut-sertakan mengingat kata “amal” secara implisit menuntut adanya “ilmu”. Dalam pelaksanaan kegiatan yang berpedoman pada iman, ilmu dan amal tersebut, tentu saja akan mengalami berbagai kendala yang perlu segera ditangani; di sinilah peranan dari “saling berpesan akan kebenaran”, yakni memotivasi kegiatan-kegiatan yang dinilai sudah pada jalur yang tepat dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dinilai sudah keluar jalur; di sisi lain “saling berpesan akan kesabaran” mengandaikan adanya etos kerja yang tinggi, dedikasi serta ketabahan yang maksimal dalam menjalankan ketiga elemen sebelumnya. https://www.dialogilmu.com/2017/11/teologi-pendidikan-islam-manusia.html

Membangun pemahaman gerakan al ashr butuh kesadaran dalam bertindak dan bertingkahlaku. Karena gerakan ini pemahaman pentingnya menghargai nilai dari sebuah pondasi gerakan al ashr. Dan butuh disiplin dan tamggung jawab dalam menerapkan gerakan al ashr ini. Di sinilah penting loyalitas keberagamaan yang didasari rasa keimanan sebagai pondasi gerakan al asht yang membangun nuansa baru dalam masyarakat. Kepekaan sosial yang nantinya diharapkan setiap individu setelah memahami dan menghargai konsep waktu dan amal shaleh. Mampu merajut tenun keagamaan dengan melakukan kajian, membentuk lembaga sosial, mengintensifkan uang kas masjid dalam rangka kebermanfaatan lingkungan sekitar khususnya dan umumnya Indonesia.

Walaupun saat ini lembaga sosial sudah banyak berdiri dan mengakar di masyarakat secara umum telah menyentuh kehidupan masyarakat. Tapi terasa masih kurang terasa karena gerakan lembaga tersebut cakupan nasional dan daerah belum  mencakup ke rt an atau rw. Di sinilah pentingnya kerjasama dengan pengurus masjid dalam melejitkan potensi sumber daya umat. Sekaligus membantu ummat yang kekurangan. Potensi umat dapat tergali dari hadirnya takmir masjid bekerjasama aparatur rt rw menggalang amal sholeh berupa ZIS. 

Kerjasama pengurus masjid dengan dinas terkait dalam rangka mengembangkan ekonomi krearif dan ketahanan pangan merupakan langkah yang dapat mendorong kemandirian umat. Langkah inovatif dan kreatif dengan penerapan protokol kesehatan perlu menjadi perhatian kita bersama untuk mendorong kemandirian umat. Masjid perlu digerakkan potensi selain tempat ibadah tapi juga perlu digerakkan kembali mendorong potensi ekonomi. Sangat disayangkan apabila uang kas masjid dapat diberdayakan untuk ekonomi umat.

Implementasi gerakan al ashr

Perlunya implementasi gerakan al ashr ketkka pada masa pandemi saat ini merupakan ikhtiar membangkitkan dan memberdayakan potensi ekonomi umat islam. Usaha untuk mendapatkan income lewat project usaha ke ummatan yang berbasis masjid. Hal ini akan mendorong tumbuhnya wirausaha baru berbentuk mikro.

Sandaran implementasi gerakan al ashr Pertama adalah sandaran keimanan yang dimiliki komponen umat muslim. Iman merupakan wujud pernyataan dan perbuatan dari yang telah ditetapkan dalam,diikrarkan secara lisan dan diwujudkan dalam perbuatan. Pondaai keimanan ini yang mendorong berbuat baik dan bermanfaat untuk ummat. Keyakinan yang timbul berupa pernyataan kalimat Tauhid diwujudkan dengan sikap taat kepada Allah.

Implementasi sederhana dari rasa keimanan dalam mewujudkam gerakan al ashr adalah dengan menjaga waktu sholat dan disiplin dalam ibadah. Waktu punya peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai seorang hamba. Memanfaatkan waktu secara baik merupakan cerminan manusia beriman.  Sebuah adagium mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Artinya, jika kita tidak menggunakannya secara baik dan benar serta tidak diniatkan untuk beribadah dan beramal untuk Allah, maka waktu akan memenggal kita. Ya, memenggal masa depan kita, memenggal hubungan kita dengan Allah, dan bisa jadi, memenggal seluruh cita-cita yang sudah kita agendakan jauh-jauh hari.

Rasulullah Saw pernah bersabda kepada seorang laki-laki dan menasihatinya;

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

"Jagalah lima perkara sebelum (datang) lima perkara (lainnya). Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu." (HR Nasai dan Baihaqi).

Jika kita punya "waktu luang", yakni libur kerja, manfaatkanlah untuk mendalami ilmu Islam untuk meningkatkan iman, takwa, dan kualitas ibadah. Manfaatkanlah untuk evaluasi --misalnya-- kualitas shalat kita:

Apakah shalat kita sudah benar --sesuai dengan tuntunan Sunnah Rasul?

Apakah kita sudah paham atau mengerti seluruh bacaan shalat dari Takbir hingga Salam?

Apakah gerakan ruku', sujud, dan gerakan lainnya dalam shalat sudah sesuai Sunnah?

Apakah kita sudah memahami kandungan makna gerakan shalat?

Kedua. Amal sholeh _Iman dan amal saleh adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Iman adalah hubungan vertikal kepada Allah Ta’ala (hablun minallâh) dan amal saleh adalah hubungan horizontal antarsesama (hablun minannâs). Berbuat baik kepada tetangga dan tamu saja adalah bagian dari keimanan. Misalnya, dalam sebuah hadits: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Pelaksanaan amal sholeh bermakna menegakkan prinsip ta'awun(tolong-menolong) dalam kebaikan dan takwa. Gemar menolong orang yang sedang berada dalam kesulitan, atau membantu meringankan beban orang lain, bermakna pula berhati-hati dalam memfungsikan lidah (ucapan).Ia hanya berbicara yang baik-baik dan bermanfaat. Ia menjauhi ucapan yang dapat menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain. Ia menghindari fitnah, memaki atau menghina orang, termasuk menjauhi pergunjingan (membicarakan aib orang)


Pada sisi yang lain prinsip ta'awun membangun ruang-ruang diskusi membahas masalah keumatan dan kebangsaan. Ruang diskusi dibuka agar terjadi saling pemahaman sesama muslim. Sehingga membuka gerakan ekonomi sosial umat yang mendorong perekonomian dan kehidupan sosial. Lembaga ekonomi ke ummatan yang ada seperti bazis, kitabisa, dhompet dhuafa, act dll lebih bersinergi dengan DKM masjid,rt atau rw dalam membina potensi wirausaha ummat.  Dengan membangun koperasi masjid di dalamnya ada simpan pinjam,bank sampah, toko,dan pelatihan wirausaha potensi ini di gerakkan secara nyata dan menyeluruh. Kalau satu rw bisa menggerakkan potensi ekonomi ummat dengan kerjasama pengurus dkm akan mengangkat perlahan perekonomian ummat.


Kemudian gerakan ta'awun juga dapat menjaga stabilitas ketahanan pangan dengan membuat hydroponik dan memanfaatkan lahan tidur. Koperasi masjid yang sudah dibentuk memberikan pelatihan dengan dinas terkait tentang hydroponik. Sehingga kebutuhan masyarakat dalam 1 RW dapat terpenuhi dan tercukupi. Selain itu gerakan infaq dan sedakah atau gerakan bank sampah kedua gerakan ini sudah ada tapi masih belum digerakkan secara massif. Dan gerakan amal sholeh lainnya perlu digerakkan secara massif.


Ketiga Belajar dan penting literasi ini juga menjadi proses penting dalam penanam akhlak generasi muda. Belajar merupakan proses sosialisasi nilai dan norma dalam masyarakat yang kemudian di intrrnalisasi melalui pemahaman pola tingkah laku.Proses pendidikan non formal di dapat dari masjid. Pengurus DKM masjid perlu melakukan inovasi dan kreatif agar anak-anak kembali belajar tentang pemahaman agama. Ketika pendidikan agama pada saat ini kurang berjalan maka masjid dapat merancang pola pendidikan non formal. 


Literasi ini yang pokok dan menjadi persoalan saat ini yang terkadang kita mengabaikan hal ini. Literasi ayat suci alquran terkadang kita jarang apabila literasi keilmuan. Kita asik dengan urusan ekonomi dan makan tapi kita abay untuk urusan membaca. Memegang gawai atau hp sering kita tapi memamfaatkan untuk membaca hampir jarang. Perlu  penyadaran diri untuk mengubah perilaku hidup kita. Meningkatkan kedasaran literasi muncul butuh teliti dan butuh kesabaran. Mengkampanyekan Literasi digital dibutuhkan orang-orang yang penuh semangat dan energik. 


Penutup


Tulisan ini merupakan refleksi saja dalam memahami teks nash surat al ashr dalam gerakan sosial dan pembaharuan. Masih banyak telaah yang dapat kita lakukan kerja bareng secara massif dalam membangun gerakan perubahan al ashr. Surat al ashr adalah semangat untuk menggerakan potensi sosial individu sehingga memiliki kepekaan untuk masyarakat. 


Gerakan al ashr sudah banyak diimplementasikan oleh masyarakat tapi belum secara massif dan terstruktur. Masih banyak ruang yang dapat dikerjakan dari rumah, dari kampung , dari rt, dari masjid atau musholla untuk kebaikan bersama. Gerakan kecil dari kampung melalui masjid pasti akan mengangkat kehidupan secara luas. Tinggal koordinasi dan koloborasi yang harus kita wujudkan secara bersama. Maka mulai dari diri kita sendiri, dark yang kecil dan dari yang paling sederhana




 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA