CATATAN COVID 19
Di
tengah mewabahnya COVID 19 saya mencoba melakukan perjalanan ke wilayah Jakarta
Pusat. Kebetulan pada hari ini tugas piket administrasi yg secara bergilir
diterapkan oleh pimpinan dengan melihat acuan dan kriteria yg ditetapkan oleh
pemerintah. Perjalanan yang begitu mengkhawatirkan sebenarnya tapi kami tetap
berangkat karena memang tugas pegawai. Tugas piket diterapkan agar kondisi
kantor masih ada pelayanan walaupun tidak penuh seperti biasanya.
Dalam
perjalanan pemerintah daerah cukup baik
pelayanannya terutama dalam segi transportasi massal seperti transjakarta dll.
Ada pengaturan Jarak antar penumpang dalam dan petugas selalu menginformasikan
serta memastikan ada social distancing di dalamnya. Sarana sanitasi juga luar
biasa jauh sebelumnya adanya virus COVID 19. Ada perbaikan dan perubahan di
sarana transportasi umum. Harapan sanitasi juga disiapkan serta dirawat sampai
kapan pun
Ketika
dunia dilanda wabah virus covid 19 ada istilah social distancing atau
Pembatasan sosial (bahasa Inggris: social distancing) atau menjaga jarak adalah
serangkaian tindakan pengendalian infeksi nonfarmasi yang dimaksudkan untuk
menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular. Tujuan dari
pembatasan sosial adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang
terinfeksi dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan
penularan penyakit, morbiditas, dan terutama, kematian.(wikipedia)
Pembatasan
sosial paling efektif dilakukan ketika infeksi dapat ditularkan melalui kontak
percikan atau droplet (batuk atau bersin); kontak fisik langsung, termasuk
kontak seksual; kontak fisik tidak langsung (misalnya dengan menyentuh
permukaan yang terkontaminasi seperti fomit); atau transmisi melalui udara
(jika mikroorganisme dapat bertahan hidup di udara untuk waktu yang
lama).(wikipedia)
Pembatasan
ini dimaksudkan supaya ada pencegahan virus COVID 19 yang kategori Pandemi.
Penekannya agar masyarakat tidak terlalu berkumpul dan beraktifitas secara
bersama-sama diruang publik. Hal ini mencegah dan memutus rantai pandemi COVID
19 agar tidak menular kepada yg lainnya. Apabila virus covid 19 mudah dan cepat
sekali menular kepada yg lainnya.
Imbas
dari itu pemerintah membuat kebijakan bahwa ada istilah work from home dan
pembelajaran jarak jauh. Kebijakan ini diberlakukan di kantor pemerintah dan
sekolah baik negri maupun sekolah swasta. Sedangkan untuk instansi swasta
pemerintah menyerukan juga untuk melakukan work from home. Artinya Kerja jarak jauh (bahasa Inggris: telecommuting,
remote working; istilah padanan lain: kerja dari rumah) adalah model atau
perjanjian kerja di mana karyawan memperoleh fleksibilitas bekerja dalam hal
tempat dan waktu kerja dengan bantuan teknologi telekomunikasi.
Dengan
kata lain, kegiatan bepergian ke kantor atau tempat kerja digantikan dengan
hubungan telekomunikasi.[1] Dengan sistem ini, banyak karyawan yang pada
akhirnya bekerja di rumah, sementara lainnya, yang lazim disebut pekerja
nomaden (nomad workers) atau web commuters menggunakan teknologi komunikasi
untuk bekerja dari kafe atau tempat lain yang nyaman bagi mereka. Telework, di
sisi lain, merupakan istilah yang bermakna lebih luas lagi. Telework merujuk
pada penggantian segala bentuk teknologi telekomunikasi yang terkait dengan
pekerjaan-yang-perlu-bepergian, yang pada akhirnya mengurangi hambatan jarak
dengan telecommuting. Seseorang yang ber-telecommuting biasa disebut dengan
“telecommuter”. Motto yang sering didengungkan oleh para telecommuter adalah
“pekerjaan adalah sesuatu yang kita lakukan, bukan dan bukan tujuan bepergian.”[2](wikipedia)
Sedangkan
Pendidikan jarak jauh (bahasa Inggris: distance education) adalah pendidikan
formal berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi
terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk
menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya.
Pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring (online)
merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan
teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet.[1]
Dua
hal itu kemudian menjadi produk yg ditampilkan pada saat ada masalah yg
mengharuskan orang untuk melakukannya dari rumah dengan alasan memutus rantai
covid 19. Tapi tidak semua orang melakukan itu ada beberapa jenis kegiatan atau
pekerjaan yg harus dilakukan karena kalo tidak bekerja maka dia tidak makan.
Seperti aparat TNI,POLISI,Satpam,OJOL,pegawai harian. Dan yang paling penting
dan tidak bisa ditinggal adalah petugas paramedis penjaga kesehatan pasien.
Garda terdepan dalam pelayanan covid 19 terutama kesehatan, TNI POLRI garda
terdepam untuk keamanan dan pertahanan sedangkan guru garda terdepan dalam
mengusir kebodohan. Artinya setiap giat atau pekerjaan ada alat ukur dan
bantunya dalam beraktifitas dalam semua sektor. Semuanya garda terdepan dalam
fungsi tugasnya masing-masing.
Terenyuh
memang kalo pegawai bisa piket untuk bisa work from home tetapi ada juga yg
masih ada dijalan. Apalagi jalanan Kota Jakarta masih ramai dan lancar karena
masih ada warganya yg bekerja di luar rumah. Tidak semua pekerjaan bisa
dilakukan di rumah, walaupun dunia sudah dianggap zaman mileneal. Catatan untuk
kita semua sebenarnya untuk kita semua masih ada orang yg berjibaku dalam
urusan kehidupan.
Oleh
karena itu pemerintah menyarankan adanya Physical Distancing adalah menjaga
jarak fisik setidaknya 1,5 meter dari orang lain dan menghindari kerumumnan
demi mencegah penularan penyakit COVID-19. Kegiatan Physical Distancing
dilakukan sebagai strategi kesehatan guna mencegah atau memperlambat penyebaran
virus. Bahkan, Physical Distancing menjadi norma baru dalam kehidupan setelah
munculnya berbagai penyakit seperti corona sekarang. Selain itu, Physical
Distancing bagi orang yang sudah terinfeksi oleh virus juga dilakukan dengan
cara mengisolasi diri dan mengkarantina diri, sehingga dapat dengan satu sama
lain. Cara ini disebut sangat penting untuk dilakukan saat ini.
Ada beberapa yang perlu kita pahami saat ini
adalah:
pertama, Cintailah negeri ini yang sudah
dibangun oleh tetesan keringat dan air mata para pejuang dan the Founding
Father para pendiri negri ini. Dengan memnerikan semangat kepahlawanan atau
semangat pengorbanan yang berbhineka tunggal ika. Tak ada lagi jarak untuk
bagaimana bangkit melawan COVID 19 walaupun diterapkan social distancing tapi
paling tidak ada empati dan simpati terhadap wabah yang terjadi. Gubernur DKI
Jakarta pernah berujar bahwa mencintai negri pada saat ini adalah dengan
tinggal di dalam rumah dan cuci tangan serta menjaga kebersihan. itu yang
penting pada masa wabah COVID 19 berlangsung.
Hadits
yang ditulis berdasarkan perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW, telah
menyarankan umat Islam rajin cuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas. Ilmu
pengetahuan membuktikan, cuci tangan pakai sabun adalah cara efektif mencegah
infeksi virus corona atau COVID-19.
Artinya:
Dinarasikan Salman: Saya membaca di Taurat, berkah makanan ada di wudhu setelah
menyantapnya. Lalu aku mengatakannya pada Nabi Muhammad SAW yang aku baca di
Taurat. Setelah itu Rasulullah SAW mengatakan, "Berkah pada makanan ada di
dalam wudhu sebelum dan setelah menyantap hidangan." (HR Tirmidzi).
Wudhu
yang bertujuan mensucikan diri sebelum sholat, diawali cuci tangan sebelum
membersihkan bagian tubuh yang lain. Hadits ini memang punya peringkat da'if
atau darussalam, bukan shahih yang merupakan derajat tertinggi. Namun dengan
kondisi saat ini, tak ada salahnya rajin cuci tangan sebelum atau setelah
beraktivitas. Apalagi manfaat cuci tangan telah terbukti dalam berbagai riset
ilmu pengetahuan.
B.
Hadits yang dinarasikan Abu Huraira Artinya:
Rasulullah SAW mengatakan, "Ketika kamu bangun tidur, dia seharusnya cuci
tangan tiga kali sebelum beraktivitas karena dia tidak tahu kondisi tangannya
saat malam hari." (HR Muslim). Hadits berderajat shahih ini kembali
mengingatkan pentingnya cuci tangan sebelum melakukan aktivitas. Cuci tangan
memastikan tidak ada virus dan bakteri yang berisiko menginfeksi tubuh.
Kedua, Optimisme bahwa wabah ini akan berlalu
dan ini adalah Ujian bersama dari Allah SWT kepada UmatNya agar kita naik
kelas. Optimisme dengan tidak melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri
sehingga imun tubuh akan terganggu. Sebagai contoh olahraga yang teratur dan
berjemur untuk meningkatkan imun tubuh. Tidak panik tetap Istiqomah dengan yang
dilakukan.
Ketiga, Adanya vibrasi kebersamaan membangun
kepercayaan sesama anak bangsa dalam melawan COVID 19. Bekerja bersama sesuai
dengan tugas pokok masing-masing yang tidak saling tumbang tindih. Butuh energi
bersama dalam membangun kepercayaan dan kebersamaan. Dalam diri butuh vitamin
dalam membangun vibrasi itu. Butuh juga asupan makanan yang sehat dan bergizi. Butuh releksasi dan tidak tegang dalam menghadapi
masalah ini
Keempat,
Ikhtiar, kita berikhtiar berusaha membangun optimisme dalam rangka
menyelesaikan masalah bersama. Kata
ikhtiar berasal dari bahasa Arab yang artinya sama dengan berusaha. Ikhtiar
secara istilah ialah segala bentuk perilaku atau perbuatan manusia untuk
mencapai sesuatu yang diinginkannya, atau usaha yang dilakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan dalam hidupnya yang dilakukan dengan sepenuh hati,
sungguh-sungguh dan semaksimal mungkin dengan mengerahkan seluruh kemampuan dan
keterampilannya serta dilakukan sesuai dengan syariat Islam..
Adapun
ikhtiar dalam skala berjamaah, maka bisa dilakukan dengan cara melakukan
pencegahan-pencegahan agar virus ini tidak merambah ke skala yang lebih luas
lagi seperti melakukan isolasi kepada mereka-mereka yang terkena virus atau
mereka yang tercurigai terkena virus. Dan ikhtiar ini hendaklah dilakukan oleh
pihak-pihak yang berwenang. Hal ini berdasarkan makna hadis Nabi shallallahu
alaihi wasallam yang berbunyi: “Apabila
kalian mendengar tentangnya (wabah penyakit) di sebuah tempat, maka janganlah
kalian masuk ke dalamnya, dan bila kalian berada di dalamnya, maka janganlah
kalian keluar daripadanya sebagai bentuk lari daripadanya”. (HR.Bukhari dan
Muslim)
Tujuan
Berdo’a / Berdoa
Memohon
hidup selalu dalam bimbingan Allah SWT
Meminta
perlindungan Allah SWT dari semua Setan yang terkutuk
Memohon
agar kita diberi selamat dunia akhirat
Mengungkapkan
rasa syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya
Waktu-waktu
yang tepat / mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT
Ketika
membaca Al-Quran
Setelah
Solat wajib
Pada
saat tengah malam setelah sholat tahajud
Saat
berpuasa wajib dan sunah
Saat
melaksanakan ibadah haji
Pada
suatu hari, salah seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, pesankan sesuatu
kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah.” Rasulullah menjawab,
“Perbanyaklah berdoa. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan
terkabul.” (HR ath-Thabrani). Pada hadis tersebut, Rasulullah menyuruh orang
mukmin untuk banyak berdoa dalam segala kondisi, baik saat lapang maupun
sempit. Terkadang, berdoa dilakukan pada saat kondisi sempit, susah, dan berat.
Beliau mengingatkan bahwa dalam kondisi lapang atau senang pun harus berdoa.
Rasulullah bersabda, “Berdoalah kepada Tuhanmu saat kamu senang (bahagia).
Sesungguhnya Allah berkata, ‘Barang siapa berdoa (memohon) kepada-Ku pada waktu
dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan doanya pada waktu dia dalam
kesulitan.’” (HR ar-Rabi’).
Seorang
mukmin sejati tidak boleh lelah dan bosan untuk berdoa setiap saat. Jika apa
yang diharapkan dalam doanya belum terwujud, itu bukan berarti doanya tidak
terkabul. Allah sesungguhnya akan memberinya dengan sesuatu yang lebih baik
daripada yang dimintanya. Rasulullah bersabda, “Tiada seorang berdoa kepada
Allah dengan suatu doa kecuali dikabulkan-Nya dan dia memperoleh salah satu
dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan
(ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari
musibah (bencana).” (HR ath-Thabrani).
Ke
lima itu paling tidak kita harus lakukan dengan segera segenap komponen anak
negri bergerak dan berjuang secara bersama mengatasi COVID 19. Masyarakat harus
patuh kepada pemerintah yang bertanggung jawab terhadap keselamatan warganya.
Pemerintah harus mampu mengayomi dan mengambil kebijakan yang bijaksana untuk
kepentingan masyarakat. Semua kebutuhan warganya harus tercukupi tidak boleh
kurang. Masyarakat pun membantu pemerintah dengan menerapkan dan menjalankan
aturan.
Komentar
Posting Komentar