Hikmah Di Balik COVID 19
Hikmah dibalik COVID 19
Sejak pemerintah daerah DKI Jakarta dan pemerintah pusat mengumumkan belajar di rumah bagi para pelajar dengan menggunakan pembelajaran jarak jauh. Dan Bekerja dari rumah untuk para pegawai dan para pekerja. Hal ini dilakukan untuk mencegah mewawabahnya pandemi COVID 19. Bahkan untuk sholat berjamaah kita dibatasi untuk tidak berjamaah di masjid,untuk yg kristen dan lainnya juga di ibadahnya di rumah.
COVID 19 memberikan pembelajaran untuk umat manusia di penjuru negri untuk selalu menjaga diri dan keluarga dari bencana dan musibah. Kita kembali diajarkan bagaimana hidup bersih, menjaga hubungan, menjaga hal-hal yg tidak penting dan mudharat. Pembelajaran yg bukan hanya di dalam kelas tapi pembelajaran di luar kelas memberikan arti membentuk kepribadian dan karakter.
COVID 19 juga memberikan pembelajaran selama ini mungkin kita tidak peduli dengan anak-anak kita, keluarga kita maka dengan adanya wabah virus covid 19 Kita bisa berkumpul selama 14 hari ke depan. Kita kembali peduli dengan anak-anak kita dan keluarga kecil. Kita kembali menjadi guru untuk anak-anak kita yang selama kita titipkan kepada bapak ibu guru di sekolah. Kembali bersama-sama belajar dengan anak-anak kita, bermain dengan anak-anak kita, beribadah dengan anak-anak kita. Kembali ke rumah untuk kebaikan dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Ketika ada orangtua mengeluh tentang pola pembelajaran jarak jauh dengan pemberian tugas dll. Mari kita bermuhasabah diri pemberian tugas itu dimaksudkan untuk anak tetap belajar di rumah. Anak tetap menerima pembelajaran dari gurunya di sekolah. Walaupun kita sebagai orangtua kewalahan, merasa jengkel dll. Tapi mari kita sadari itulah yg dialami oleh bapak ibu guru anak-anak kita di sekolah kalau seandainya mereka tidak mau mengerjakan tugas,memperhatikan dll pasti gurunya marah dan kesal. Demi buah hati kita mereka mengajarkan ilmu pengetahuan dengan ikhlas.
Waktu 14 hari adalah waktu yg cukup untuk menata kembali pola hubungan keluarga. Menata dan membangun kembali komunikasi dan pembelajaran. Kita atur kembali hubungan kekerabatan yg mungkin terputus. Kita atur kebersamaan dalam kegiatan di rumah. Tak ada yg susah apabila kita bersama-sama mengatur pola hidup kita.
COVID 19 mengatur kembali pola hidup bersih kita, mulai mencuci tangan, memakai masker, tidak membuang sampah dan ludah sembarangan, dan sampai berolahraga serta berjemur ketika pagi hari. Memang luar biasa penyebaran COVID 19 menjadi proses penyadaran kita betapa pentingnya hidup sehat dan bersih.
Proses pembelajaran untuk kita umat agar selalu waspada dan senantiasa peduli dengab kehidupan kita. COVID 19 tidak memandang bulu bagi yg terinfeksi muda, tua, pejabat, rakyat dll bisa terkena. Memperbaiki ikhtiar penularan perlu dukungan semua orang. Perlu penyadaran semua orang untuk bertindak mematuhi aturan yang disepakati dan aturan pemerintah.
COVID 19 adalah pendemi yg wajib kita perangi dengan penuh kesadaran diri. Kita perangi untuk tidak keluar rumah, tidak berpergian sementara waktu. Gunakan 14 hari bersama keluarga tercinta. Bersama anak istri orangtua dengan belajar bersama, makan bersama dll. Aktifitas kebersamaan digalang dari rumah insya allah COVID 19 akan hilang wabahnya dari Indonesia.
Belajar menjadi manusia pembelajar untuk tidak saling menyalahkan, tidak membully, tidak melakukan perundungan. Belajar menjadi manusia yg bersyukur bisa berkumpul dengan keluarga. Belajar untuk bisa bertawaqal kepada allah swt. Belajar untuk menjadi manusia bermanfaat untuk orang banyak. Sedekah itu bagian dari ikhtiar agar bala bencana wabah COVID 19 bisa dijauhkan oleh ALLAH SWT
CIRACAS 21 MARET 2020
Komentar
Posting Komentar