Coretan BDR

 Belajar Dari Rumah


Pembelajaran jarak jauh atau saat ini berganti dengan belajar dari rumah. Memiliki warna tersendiri bagi orang tua siswa, guru dan siswa. Banyak pernak pernik yang timbul di dalamnya. Di sini di uji kemampuan dari orang tua untuk mengamati pola belajar anaknya. Kemudian uji kesabaran dari orangtua dalam membangun narasi kebersamaan di dalamnya.

Memang belajar dari rumah sudah menghilangkan beberapa ruh pendidikan karakter yang ingin dicapai dan didapat. Ruh pendidikan katakter yang sedikit hilang adalah kebersamaan bersama dalam ruang kelas. Ruh kebersamaan ini yang tak bisa diganti dengan pembelajaran luring atau daring. Kebersamaan dalam kelas terbangun dan terbina dengan kekhasan masing-masing kelas yang sangat unik.

Ruang kelas utuh diganti dengan dengam ruang kelas daring. Dengan berbagai ragam yang berbeda didalamnya butuh kreatifitas dan kolektifitas yang dibangun. Tak semua pembelajaran daring terbangun dengan mudah. Karena kita tak tau sejatinya apakah anak itu belajar didampingi oleh orangtuanya di rumah atau kah sebaliknya anak belajar tanpa pendampingam oramg tua. Atau terkendala yang lain seperti alat hp untuk BDR atau kondisi sinyal atau kondisi paket yang dimiliki siswa. 

Dalam kondisi Belajar Dari Rumah apalagi orangtuanya guru dia punya doble tugas menemani siswanya belajar dari daring dan luring juga anaknya pun ikut belajar di ditemani gurunya. Fungsi ganda sebagai orang tua dan sebagai guru. Kesulitan ini pun perlu diperhatikan oleh pengampu kebijakan. Dia harus berbagi antara anak kandung dan siswanya. Maka ketika ada orang mencibir guru hanya memberikan tugas saja pada sisi yang lain ada guru itu juga menemani anaknya belajar. Membagi peran bukanlah hal yang sangat mudah itu merupakan hal yang sulit. 

Belajar Dari Rumah telah menghilangkan sendi karakter pembelajaran bersama. Mari para praktisi mencoba masuk ke dalam pola pembelajaran dalam BDR bukan dari katanya, bukan dari hasil survey tapi merasakan sendiri ketika dia jadi guru dan juga jadi orangtua didalamnya. 

Merasakan secara langsung kondisi real BDR dengan segala keterbatasan yang ada. Ada kolaboratif dan sinergi didalamnya dalam membangun BDR. Butuh metode dan media yang tidak membuat kejenuhan  baik siswa ataupun gurunya. Pengusir rasa jenuh itu yang kini dihadapi oleh guru dan siswa. Guru dituntut profesional dan kreatif didalamnya. Begitu juga siswa dituntut untuk belajar dan berprestasi. Sedangkan orangtua juga dituntut untuk mendampingi putra atau putri u belajar. Ketika ketiga itu sama sisi pasti suasana BDR akan senang dan tidak jenuh.

Di tengah pandemi covid 19 yang saat ini sangat mengkhawatirkan tentunya juga harus ada pilihan yg bijak agar memgingat sisi kesehatan juga. Belajar dituntut untuk asik dan kreatif dengan memperhatikan sisi kesehatan. Maka dari itu jauhi dari tekanan dan tekanan berikan siswa untuk merdeka belajar dan berikan juga guru untuk merdeka mengajar.

Ada teori LMS yg bisa digunakan oleh guru dalam menyimpan pola ragam media pembelajaran dan penilaian serta penugasan. Ada juga blanded learning yg memadukan konsep tatap muka dengan daring serta luring atau steam kolaboratif semua unsur mapel melibatkan konsep berfikir sains,engering,dan matematika.

Belajar Dari Rumah hilangkan tekanan bagi siswa dan guru biarkan ruang merdeka dalam belajar tanpa siswa berjalan semestimya. Biarkan guru menggunakn pola LMS dengan GCR,Modle,edmodo atau lainnya. Biarkan dengan guru memakai zoom,g meet, webex dll. Semua biarkan merdeka dalam belajar pemberian tugas pun juga ada jedah dan waktu dalam mengumpulkan. Ada pola yang dilakukan dalam merdeka belajar tak boleh ada paksaan biarkan alami untuk guru siswa bahkan orangtua berinteraksi didalamnya. Terpenting menjaga imunitas tubuh menjadi hal yang utama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA