TEMAN

Teman

Kata "Teman"  sering kita ucapkan, sering kita dengar. Mungkin berulang kali kata itu melintas dalam benak narasi kita. Setiap ada masalah hidup pasti kata teman itu hadir menemaninya baik suka maupun duka.
Menurut KBBI arti itu te·man n kawan; sahabat: hanya -- dekat yang akan kuundang; 2 orang yang bersama-sama bekerja (berbuat, berjalan); lawan (bercakap-cakap): -- seperjalanan; ia -- ku bekerja; 3 yang menjadi pelengkap (pasangan) atau yang dipakai (dimakan dan sebagainya) bersama-sama: ada jenis lumut yang biasa dimakan untuk -- nasi; pisang rebus enak untuk -- minum kopi; 4 cak saya (di beberapa daerah dipakai dalam bahasa sehari-hari): tiada -- menaruh syak akan dia;usahlah -- dimandi pagi, pb tidak usah kamu lebih-lebihkan (kaupuji-puji);
-- hidup orang yang dijadikan pasangan hidup (istri atau suami);
-- nasi lauk-pauk atau sayur;
-- sejawat kawan sepekerjaan
Artinya kata teman itu dia yg hadir pada saat duka dan senang, memiliki kepekaan secara sosial serta empati dalam kehidupan. Teman juga memberikan nasehat atau saran bagi perbaikan kualitas kehidupan.
Teman adalah orang yang mau mengerti keinginan kita (walaupun tidak bisa memenuhi). Teman adalah orang yang mau mendengarkan kita.Teman adalah orang yang jujur dengan kita. Teman adalah orang yang tidak pernah mengekang kita, dengan alasan atas nama pertemanan itu sendiri. Teman adalah orang yang membiarkan kita berkembang dan maju. Teman adalah orang yang tidak pernah memaksa kita untuk berbuat apa yang mereka ingini. Teman adalah orang yang tidak pernah dengan sengaja mnjatuhkan citra kita di depan umum dengan tujuan demi menunjukan bahwa dirinya lebih hebat dan woow. teman adalah orang yang menghormati privasi kita. teman adalah... teman adalah... teman adalah...
masih banyak lagi arti teman menurut saya, tapi yang paling penting menurut saya :
Teman adalah orang yang membuat kita merasa bebas dan nyaman untuk bercerita saat ada masalah ataupun tidak. dan kita tidak merasa tertekan dan terkungkung saat sedang bersama dan membuat kita jadi terfikiran untuk 'pindah tongkrongan saja dengan teman yang lainnya'.
Penggunaan Teori-Teori Sosial Dalam Mengkaji Pertemanan
1.      Teori Struktural Fungsional
Pada pertemanan sebaya atau sosialisasi, teori T. Parsons sangat relevan dengan pokok bahasan penyusun. Menurut Parsons setiap sistem sosial (besar atau kecil ukurannya) harus memenuhi empat kriteria/persyaratan fungsional yang olehnya disingkat menjadi AGIL yang mempunyai arti dari masing-masing huruf yaitu “A” = “Adaptation”, “G” = “Goal Attainment”, “I” = “Integration”, dan “L” = “Latern Pattern Maintenance”. Dalam pertemanan sebaya, keempat fungsi teori T. Parsons masing-masing dilaksanakan oleh subsistem-subsistem berikut beserta penafsirannya:
a.       A (adaptasi yaitu menyesuaikan diri)
Dalam hubungan pertemanan, penyesuaian pribadi dengan sosial merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, seseorang harus pandai beradaptasi dengan lingkungannya, dengan teman sebaya sekaligus karakteristiknya. Sebab kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama tempat seorang belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. 
b.      G (pencapaian tujuan)
Hubungan pertemanan pada kelompok sebaya terjalin karena adanya  tujuan yang sama diantara anggotanya. Sehingga pemikiran mereka sepaham dan sejalan. Namun, pencapaian tujuan dari hubungan pertemanan itu ada positif dan negatifnya.
c.       I (integrasi)
Setiap keluarga pastinya ada peraturan-peraturan yang harus dipatuhi pada anggota-anggota keluarga tersebut. Hal ini tentunya berkesinambungan dengan pertemanan sebaya, karena keluarga juga berperan dalam pembentukkan karakter si anak dalam proses anak memilih teman-temannya.
d.      L (mempertahankan pola)
Maksud dari subsistem ini adalah jangan sampai anak-anak ketika menjalin suatu hubungan pertemanan keluar dari kaedah-kaedah keluarga, pendidikan, dan agama.
Menurut Robert King Merton seorang tokoh sosiologi modern, tokoh struktural fungsional bahwa seseorang harus berhati-hati dalam bertindak dan memilih teman, karena bisa jadi keberhasilan dalam bertindak justru menciptakan masalah yang berat. Seperti seseorang telah menemukan teman yang sangat cocok dan dia sangat dekat dengan temannya, sehingga dapat mencurahkan segala yang di rasa terhadap temannya (fungsional) akan tetapi jika seseorang sangat dekat dengan temannya maka secara tidak sadar seseorang tersebut lambat laun menjadi jauh dengan keluarganya sendiri yang dimana posisi keluarga adalah sebagai agen sosialisasi yang pertama (disfungsional). Oleh karena itu, seseorang harus pandai bersosialisasi baik dengan keluarganya, teman, dan masyarakat sekitar agar tidak terjadi disfungsional yang sangat besar.
2.      Teori Konflik
Setiap individu menginginkan perubahan, dan tentunya perubahan tersebut ke arah yang lebih positif. Awalnya seorang anak begitu dekat dengan keluarganya karena memang keluarga adalah agen sosialisasi pertama dalam kehidupannya. Akan tetapi, setelah dia menginjak dunia luar, seorang anak tersebut merasa asing karena memang belum mengenal dunia luar dan seorang anak hanya mengenal keluarganya. Lambat laun, karena seorang anak sering berinteraksi, bersosialisasi dengan dunia luar maka seorang anak tersebut akan mendapat kenyamanan, dan biasanya kenyaman tersebut didapat dari seorang teman, baik anak tetangga ataupun teman sekelasnya di sekolah. Karena anak tersebut sudah merasa nyaman dengan kehadiran teman-temannya maka secara perlahan anak tersebut menggeser fungsi keluarga dengan fungsi teman. Dan teman adalah agen sosialisasi yang kedua setelah keluarga.
Menurut Pierre Bourdieu bahwa setiap individu mempunyai pertimbangan tersendiri mengenai berbagai hal. Seperti halnya dalam berteman, seseorang lebih nyaman dengan si A daripada si B, dan seseorang lebih nyaman dengan si C daripada si A. Perbedaan ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang mencari teman yang nyaman dengan dirinya. Dan hal ini dapat terjadi karena setiap individu mempunyai pandangan, mempunyai pertimbangan masing-masing terhadap temannya.
3.      Teori Pertukaran (Exchange)
Manusia selalu berusaha mencari keuntungan dalam interaksi atau berhubungan dengan sesama. Dalam hubungan dengan teman tidak ada seorang pun yang dirugikan karena manusia selalu memperhitungkan untung dan rugi dalam segala aspek kehidupan. Jika seseorang ingin mendapatkan keuntungan maka akan ada sesuatu yang dipertukarkan, baik itu berupa barang, perasaan ataupun jasa. Sebagai contoh pertukaran dengan teman yaitu, jika seseorang merasa nyaman dengan temannya dan tiba-tiba seseorang tersebut mendapatkan nilai yang bagus dalam ujian karena seseorang tersebut belajar kepada temannya. Dan temannya juga merasa senang telah berhasil membantu seseorang tersebut sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan.
4.      Teori Labelling
Menurut teori Labelling bahwa setiap tatanan masyarakat mempunyai label atau julukan masing-masing seperti kelompok “rajin”, “tukang usil”, dsb. Hal ini juga terjadi pada hubungan pertemanan. Dalam hubungan pertemanan kita dapat menjumpai adanya kelompok-kelompok seperti “gang”. Kelompok-kelompok tersebut bersosialisasi dengan kelompoknya sendiri, kelompok yang lain, dan masyarakat. Kelompok tersebut biasanya mempunyai julukan atau label tersendiri, seperti kelompok “rempong”, kelompok “rajin”, kelompok “centil”. Julukan ini berdasarkan atas pengamatan orang lain terhadap suatu kelompok.
Di dalam islam berteman pun dianjurkan seperti yang dijelaskan dalam surat al-Hujurat ayat 13, Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Kajian teman dalam berbagai macam teori dan dalil merupakan dasar ketika manusia itu melakukan interaksi sosial dalam kehidupannya. Ketika mereka melakukan interaksi terdapat suatu proses kontak dan komunikasi diantara manusia dalam melakukan sosialisasinya. Ketika mereka sosialisasi menajamkan hati proses pembelajaran dalam perbaikan diri.
ketika dalil di atas mengatakan bagaimana Allah menciptkan manusia dari berbagai macam suku bangsa, berbagai macam karakter, untuk saling kenal mengenal. Maka disitu ada proses bagaimana manusia memberikan kebahagian tersendiri. Mereka bahagia berada ditengah orang yang dekat dengan mereka, dan bahagia merasa terlindungi ketika ada ujian yang datang dalam hidupnya.
Terkadang dalam hidup teman memberikan arti hidup, teman bisa juga diartikan sahabat.  Bersama sahabat adalah kejadian yang tidak dapat terlupakan, karena bersamanya semua kejadian akan menjadi kenangan yang indah. Sahabat bukanlah yang bisa membuat semua masalahmu menghilang, tapi yang tidak akan menghilang saat kau memiliki masalah. Sahabat adalah mereka yang tahu ketika kamu bersedih atau terluka, bahkan jika kamu menyembunyikan semua di balik sebuah senyuman. Sahabat slalu ada untukmu ketika kamu punya masalah. Bahkan terkadang memberi saran yang koyol hanya tuk lihat kamu tertawa.
Sahabat dan teman itu berbeda.Tidak semua orang dapat menjadi sahabat, seorang sahabat akan selalu ada untuk kita dan mempunyai ikatan emosi dan batin yang kuat pada diri kita, akan tetapi seorang teman adalah orang yang hanya kita kenal dan tidak ada ikatan batin dan emosi yang sama.
Hidup ini tak akan ada artinya jika kita tidak mempunyai seorang sahabat. sahabat adalah mereka yg selalu ada di sisimu bukan hanya pada saat kau berjaya, namun juga pada saat kau tak berdaya. Sahabat tak hanya bersama saat suka pun duka, tetapi sahabat harus mampu mengatasi setiap masalah bersama.
Dalam hidup, kamu tak hanya harus temukan mereka yg mampu menyenangkan hatimu, tapi juga mereka yang tak biarkan hatimu terluka. Meskipun terkadang berselisih pandangan tentang  suatu hal, itu semua adalah suatu proses yang harus kita jalani agar jalinan persahabatan itu akan semakin erat.
Dengan adanya berbagai masalah yang kita alami bersama sahabat. akan membuat kita semakin dewasa dan memberikan kita pelajaran agar  dapat memahami berbagai karakter manusia yang kita jumpai. Memahami karakter seseorang merupakan hal yang sulit jika kita tidak berusaha untuk berteman dengan seseorang dan mengenal dia secara dekat.
Ikatan emosi akan terbentuk jika kita telah mengenal semua yang berkaitan dengannya. Bersama sahabat tidak ada rasa takut untuk menjalani semua masalah yang ada. Tapi terkadang kita harus bersabar dan mencari cara yang baik ketika kita dihadapkan pada seorang sahabat yang memiliki karakter yang keras dan memiliki keegoisan yang besar.
Dengan begitu kita dapat dikatakan seorang yang benar-benar memiliki kesabaran dan empati yang tinggi, maka sayangilah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya, dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya.
Ketika kita telah temukan banyak sahabat jangan pernah melupakan sahabat yang dulu selalu bersama kita, karena sahabat adalah teman kita untuk selama-lamanya. Mereka adalah suatu hal yang sangat berharga dan tidak ternilai harganya.
Di Zaman sekarang memang susah mencari seorang yang benar-benar bisa kita jadikan seorang sahabat yang dapat kita percaya, akan  tetapi yakinlah jika kita berbuat baik dan memberikan loyalitas yang tinggi pada seseorang maka orang tersebut juga akan memberikan hal yang sama.
Maka jagalah hubungan kita dengannya jangan sampai kita  kehilangan sahabat yang telah lama kita kenal dan akhirnya kita akan merasakan penyesalan yang dalam. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

Peristiwa Kontemporer Dunia (Perpecahan Uni Sovyet)

LATIHAN SOAL SEJARAH INDONESIA