Sejarah nusantara masa kolonial

Catatan siswa
NADYA ELSYAFIRA
XI IPS 2

NUSANTARA SEJARAH INDONESIA 
1. A.  Muslim dan Portugis
Pada abad ke-15 Islam mulai menyebar dengan cepat diseluruh wilayah Indonesia. Agama baru ini datang ke kepulauan Indonesia dari barat. Munculah satu daerah yang sedang naik daun yaitu Kesultanan Malaka. Lokasi geografis kota yang menguntungkan itu membuat ia berkembang cepat yang memungkinkan penguasanya memperoleh kemerdekaan lengkap.
Penguasa pertama Malaka sepenuhnya mengerti seni menghambat calon musuh dengan memanfaatkan musuh lain. Demi melawan Siam, Malaka memperoleh pertolongan dari Cina. Di bawah perlindungan kekuasaan seperti inilah Malaka berkembang pesat.
Tampaknya, semangat menyebarkan Islam hanyalah satu motif kecil dalam politik Jawa sekitar pergantian abad. Penguasa pusat dari kerajaan-kerajaan yang paling kuat telah melemah sehingga raja-raja lokal bebas melakukan apa yang mereka suka. Jumlah perdagangan yang meningkat antara Indonesia dan Cina telah membantu beberapa daerah pantai yang sebelumnya tidak dikenal berkembang menjadi pelabuhan yang kaya.
Betapa kuatnya daya tarik Islam bagi para penguasa pantai Jawa. Selama berabad-abad raja-raja Jawa terbiasa memanfaatkan praktik keagamaan sebagai cara untuk menigkatkan tenaga dalam atau kekuatan gaib mereka. Mereka memandang Islam pun dengan cara yang sama. Ada dua manfaat yang bisa diperoleh sekaligus yaitu mereka akan sejajar secara spiritual dengan kaum muslim yang mungkin akan jadi musuh mereka, dan mereka mungkin bisa memperoleh bantuan dari kaum muslim untuk melawan musuh-musuh non muslim mereka. Pertanda sinkretisme agama ini bisa ditemukan pada kuburan-kuburan kaum Muslim tertua di Jawa yang dihiasi dengan simbol-simbol Shiawis serta prasasti bahasa Arab.
Dunia Indonesia perlahan-lahan berubah akibat dampak suatu agama baru dan peningkatan intensitas perdagangan asing, ketika kedatangan Portugis yang mendadak mempercepat proses evolusinya. 
Albuquerque menghimpun armada 19 kapal yang diawaki oleh 800 pelaut dan tentaraPortugis untuk ekspedisinya ke Timur. Ketika pasukan itu mendarat di Malaka, Sultan menawarkan perundingan. Albuquerque menuntut perampasan perang dan izin untuk membangun benteng Portugis di kota itu. Sultan jelas menolak. Begitu dia menolak, Portugis menyerbu. Akan tetapi serangan pertama tidak berhasil sepenuhnya. 10 Agustus 1511, Albuquerque memimpin serdadunya menyerang untuk yang kedua kalinya. Ia berhasil menguasai kota.
Portugis berharap memegang monopoli atas ekspor rempah-rempah. Tapi mereka tidak dapat untung besar jika tidak mneyingkirkan calo dan membawa rempah-rempah itu langsung ke Eropa. Kalau Portugis ingin harga tetap tinggi, mereka harus memegang monopoli dan membatasi ekspor. Ini berarti perang dengan pedagang-pedagang Asia dan memerlukan patroli permanen atas jalur-jalur laut antara Indonesia dan Arabia. Portugis memulai pekerjaan ini dengan semangat. Bagi mereka membangkrutkan orang muslim adalah pekerjaan yang patut dipujisekaligus menguntungkan.Hal pertama yang harus dilakukan ialah mengikat persahabatan dengan prodeusen rempah. Sayang buat Portugis, para produsen ini sudah masuk Islam sepermpat abad sebelumnya.
Malaka merupakan tempat berpijak yang aman bagi Portugis setelah diperangi beberapa kali oleh kerajaan Demak. Sumber daya Portugis sangat terbatas sementara ambisis mereka tidak terbatas. Mereka ada dalam keadaan buruk bila ancaman pesaing dari Eropa ditambah lagi permusuhan dengan orang muslim. Setibanya Spanyol di Maluku membuat Portugis menyadari bahwa mereka sudah harus memperkuat posisi di kepulauan rempah-rempah.
Dari sudut pandang politik, Portugis hanya memperoleh sedikit kemajuan. Mereka tidak punya pemukiman di luar Malaka dan Maluku. Malaka terus-terusan terancam sejak Aceh menjadi kekuatan penting. Walaupun kedua pemukiman makain terancam tapi kegiatan komersial mereka makin lama makin luas. Setelah 1545, Portugis memperoleh bagian dalam perdagangan di Banten. Mereka juga menemukan jalur laut barudi sebelah utara Kalimantan dari Malaka ke Maluku, untuk menghindari jalur berbahaya di laut Jawa.
1. B.  Pedagang dari Negeri Rendah
23 Juni 1596, empat kapal Belanda mencapai pelabuhan Banten. Baru saja melempar jangkar, beberapa pedagang Portugis naik ke kapal untuk menghormati pedagang baru itu. Setelah beberapa saat pedagang itu pergi dengan sopan, dihormati oleh para komandan Belanda yang menembakan salut meriam tiga kali. Bangsawan-bangsawan Jawa dari Banten berkunjung ke kapal itu pada hari berikutnya. Mereka bersahabat dan mengundang pedagang-pedagang Belanda berniaga dengan bebas di pelabuhan mereka. Lantas serombongan perahu yang ditumpangi pedagang Jawa, Cina, dan Gujarat mengelilingi kapal-kapal Belanda itu di dermaga. Sebentar saja geladak berubah menjadi pasar.
Terjadi perselisihan terus menerus antara para kapten dan commiezen (para pedagang yang berwenang atas segala urusan keuangan dan perniagaan). Sebagian besar kesalahan ini harus ditimpakan pada pedagang kepala armada itu, Cornelis de Houtman. Cornelis de Houtman ternyata seorang pelagak dan bajingan. Tapi, dia berhasil memperoleh dukungan dari sekelompok pedagang kaya dari Amsterdam.
Segera setelah de Houtman pulang, para pemilik kapal Amsterdam memperlengkapi armada kedua dengan delapan kapal. Kelompok pedagang lain mengikuti contoh mereka dan dalam tahun 1598 ada lima ekspedisi, dengan jumlah total 22 kapal yang menuju Asia bagian Timur. 13 kapal mengambil rute mengelilingi Tanjung Harapan, dan 9 lewat jalur selat Magellan.
Pada 1601, empat ekspedisi pergi ke Indonesia. Jacob van Neck, laksamana armada kedua itu melaporkan keuntungan besar yang diperoleh dengan pelayarannya bukan dengan penindasan yang tidak adil tapi dengan perdagangan yang jujur.
Empat kapal dari armada Van Neck adalah skuadron Belanda pertama yang mengunjungi Maluku. Di sini Belanda membuka hubungan dagang biasa dengan penduduk. Belanda diterima dengan baik oleh penduduk. Bagian dari skuadron yang sama diterima dengan baik oleh Sultan Ternate. Tempat-tempat yang tidak menerima orang-orang Belanda dengan baik ialah Aceh dan Madura.
Bagi raja-raja Indonesia, kehadiran pedagang-pedagang Belanda ini sangat menguntungkan. Terjadinya kontak-kontak pertama antara orang Belanda dan Indonesia ini punya kepentingan historis besar untuk perkembangan politik seluruh kepulauan Indonesia di masa depan. Tapi ada kesulitan-kesulitan dalam negosiasi ini, orang Indonesia ingin informasi memuaskan mengenai raja Belanda sebelum mereka menyetujui perjanjian. Sayang, tidak ada raja Belanda. Kaum republikan Belanda yang gigih itu pun demi alasan bisnis mempromosikan stadhouder (kepala magistrat) mereka, Maurits, Pangeran Oranje, ke posisi raja.
Pertimbangan politik dan ekonomi membuat orang Belanda dan Indonesia bekerjasama pada tahun-tahun ini. Tapikedua negara itu tidak saling mengerti satu sama lain. Orang-orang yang mengawaki kapal-kapal itu ke Hindia hanyalah kumpulan orang aneh. Hanya disiplin yang bisa membuat mereka agak sopan. Di Hindia para awak kapal tahu bahwa mereka tidak tergantikan, karena itu mereka melakukan segala macam kekurangajaran, mabuk-mabukan, dan berkelahi. Kadang-kadang kapten kapal harus minta bantuan raja lokal untuk memulihkan ketertiban.
Tahun 1601 dan 1602, wakil raja Goa memutuskan untuk memulihkan kekuasaan Portugis di Indonesia.Delapan kapal besar dan 20 kapal kecil di bawah komando Furtado de Mendozaberlayar dari Malaka ke Banten. Terjadilah pertempuran dengan Belanda, Portugis terusir daridermaga Banten.
Maret 1602 terbentuk VOC (Vereenigde Oost indische Compagnie). Modal sebesar enam setengah gulden dikumpulkan dan suatu dewan dengan 17direktur dibentuk. Perusahaan-perusahaan bru itu mengambil alih semua pabrik yang telah didirikan oleh pendahulu-pendahulunya. Perusahaan baru itu langsung dilengkapi dengan 14 kapal untuk pelayaran ke Asia Tenggara.
1. C.  Indonesia di Zaman Sultan Agung dan Jan Pieterzoon Coen
Kerajaan-kerajaan yang sampai datangnya Portugis berperan penting tetap unggul selama abad ke-16. Tiga kekuatan laut yaitu Demak, Malaka-Johor, dan Ternate. Tapi kemenangan mereka seperti pemenang yang jadi arang. Hanya Aceh yangkeluar dari konflik itu dengan kekuatan dan reputasi yang meningkat. Tapi armada sekutu menghancurkan kekuatan Aceh dalam satu pertempuran dahsyat dekat Malaka pada 1629. Pelan-pelan kekuatan Aceh pun menurun. Sementara itu, Belanda membatasi kegiatan mereka di Sumatera pada hubungan dagang regular, terutama dengan kesultanan Jambi dan Palembang.
Di bagian timur laut Indonesia sama sekali berbeda. Kekuasaan Ternate telah dihancurkan serangan balik Spanyol pada 1606. Ternate melihat bahwa satu-satunya kesempatan ialah jika Belanda menang, karena Belanda paling tidak akan melindungina dari Portugis dan Spanyol. Setelahitu, sang Sultan memutuskan untuk mengakui Parlemen Republik Belanda sebagai pelindungnya dengan janji membayar biaya perang sesudah ia dipulihkan kembali kedudukannya. Tapi ternyata Belanda jauh dari berhasil dalam kegiatan militernya. Ini malah membuat keadaan tambah buruk, orang-rang Kepulauan Banda makin lama makin membenci Belanda.
Pelan-pelan persahabatanorang Belanda dengan Banda berubah menjadi kebencian terang-terangan. Hal ini karena panen dijual sebelum saatnya, dan uang yang besar jumlahnya diberikan oleh Belanda sebelum panen. Penduduk pulau itu bukan hanya menghabiskan uang secepat yang mereka bisa tapi juga menyerah pada pencobaan untuk menjual produk mereka untuk kedua kalinya dan menunda penyerahan rempah-rempah itu kepada kompeni. Utang mereka pun makin lama makin banyak. Pejabat Belanda yang bertanggung jawab pun malah menyalahkan mereka bukannya sistem mereka. Mereka menyarankan agar rempah yang dijanjikan tersebut dikumpulkan dengan kekuatan senjata san kalau perlu dengan menaklukan pulau itu. Orang Eropa lain untuk menarik untung dari konflik itu dengan sengaja meniupkan api. Portugis mengadu domba dari Makassar, dan Inggria muncul dengan kapal mereka dikepulauan Banda.
Makassar selama dua pertiga abad tetap menjadi benteng perdagangan internasional. Kalimantan juga tetap menjadi wilayah perdagangan bebas tapi tetap tidak bisa disebut pusat dagang. Kota dan pelabuhannya masih relatif tidak penting.
Di Indonesia Tenggara, pengaruh Portugis terbukti lebih berumur panjang daripada di Maluku. Para pastor dominikan dengan berani melanjutkankarya misi mereka dalam keadaan paling sulit dan tanpa bantuan apapun dari pemerintah Portugis.
Di bagian Kepulauan Indonesia, keadaan masa depan tampaknya bergantung pada akhir perebutan kekuasaan segi tiga antara kesultanan Banten, perusahaan dagang Belanda, dan imperium mataram. Mataram yang muncul kembali yang merupakan penyatuan mataram kuno dan Kediri. Setelah itu, Demak pun tunduk pada Mataram.
Sikap raja Mataram yang meremehkan para “raja-pedagang” daerah pntai pelan-pelan menjadi dua penyebab turunnya perdagangan luar negeri Jawa. Belanda, dengan cara baik dan buruk berusaha mendapatkan monopoli perdagangan cengkeh dan pala. Mataram mengalihkanpusat kehidupan politik, budaya, dan ekonomi dari pantai ke pedalaman Jawa. Tinggal Banten di barat dan Blambangan di ujung timur pulau itu yang masih bebas dari dominasi Mataram.
Setelah berniaga selama 20 tahun di Hindia, para direktur kompeni menganggap keadannya masih sangat tidak memuaskan. Para gubernuritu pun menulis surat kepada Gubernur Jenderal mereka di Indonesia agar monopoli perdagangan rempah dijaga dengan segala cara dan bahwa kuantitas yang diproduksi harus dikrangi untuk menaikan harga di Eropa.
Reorganisasi total sistem komersial Belanda sudah mulai terlihat. Beberapa proposal untuk reorganisasi sampai ke para direktur pada dekade kedua abad ke-17 diantaranya “Diskursus Mengenai Negara Hindia” oleh Jan Pieterszoon Coen. Coen mendasarkan pendapatnya pada dua argumen: pertama,bahwa perdagangan dengan timur perlu kesejahteraan Republik Belanda, dan kedua, bahwa orang Belanda punya hak legal untuk meneruskan perdagangan ini dan bahkan memonopoli perdagangan di banyak tempat.

1. D.  Keunggulan Kekuatan Laut di Indonesia
Serangan Mataram atas Batavia gagal total. Tapi ,prestise Mataram tidak rusak oileh kekalahan itu. Raja – raja bawahannya tetap setia dan tunduk pada tuntutan raja Mataram agar mereka tinggal dekat keratonnya , dimana hidup mereka berada di bawah kekuasaan sewenang- wenang Agung. Penguasa – penguasa lain mengirimkan duta dan hadiah upeti untuk Mataram , dengan memperoleh bantuan dari Mataram melawan musuh – musuh mereka., walaupun Mataram hanya bisa memberikan dukungan moral saja .
Sang Susuhunan tetap bertekad untuk memperluas kekuasaannya atas daerah -0 daerah yang sampai saat itu tidak tertaklukan dan daerah di luar Jawa. Tekad seperti ini tidak umum dalam sejarah Indonesia sehingga memerlukan penjelasan lebih jauh . tentu selalu ada penjelasan sederhana dan mudah , karena nafsu berkuasa sangat tertanam dalam fitrah manusia. Usaha yang Agung tiada henti untuk memperluas lingkup kekuasaannya dilakukan dengan begitu gigih sehingga timbul kesan bahwa dia terdorong oleh suatu gagasan , bahwa dia sedang berusaha memenuhi suatu misi yang dia percayai telah diberikan kepadanya.
Suatu penjelasan dapat di temukan dalam sejarah puja – puji dia perintahkan ditulis dengan alasan sama seperti Prapanca menulis karyanya , Nagarakertagama ,untuk Raja Hayam Wuruk. Pujangga – pujangga istana Agung mengubah Babad Tanah Jawi yang dimaksudkan untuk menggantikan narasi – narasi “sejarah” Jawa lebih tua dan berfungsi menyesuaikan catatan masa lalu dengan kebutuhan masa kini.
Studi terakhir tentang menunjukan bahwa sejarah Mataram ini telah di revisi dan diperluas beberapa kali selama abad ke-17 dan ke-18. ada hubungan erat antara revisi berulang – ulang dengan perpindahan periodic kediaman Sultan – Sultan Mataram ke keraton baru dalam abad – abad itu. Pada tahun 1681, Sultan Amangkurat II memindahkan kediamannya dari Kartasura ke Surakarta.,tempat keturunan Agung masih tinggal sampai hari ini.
Satu – satunya kesempatan mataram untuk memperluas kekuasaan terletak di timur. Di sini , Blambangan, di ujung paling timur semenanjung.beberapa tahun setelah usahanya yang gagal di barat, Agung mulai bersiap melakukan serangan habis–habisan di wilayah-wilayah non muslim. Sementara itu ,ia mengawasi orang Belanda di Batavia dengan seksama Agung bernegosiasi dengan portugis di malaka untuk membangun persekutuan, melawan musuh bersam mereka,namun kekuasaan portugis di Nusantara sudah mendekati hari–hari terakhir. Dia juga mendekati beberapa pedagang Inggris di pantai Jawa.
Pengawasan atas wilayah pantai dipercayakan kepada dua “ komisaris “, satu di bagian timur,satu lagi di bagian barat pantai utara. Adanya kantor  ini menunjukan kesadaran akan pentingnya pelabuhan – pelabuhan dagang yang sedang menyusut itu, dari Semarang dan Jepara di barat sampai Surabaya di timur. Pantai selatan hanya punya sedikit pelabuhan yang bisa dipakai dan bagi orang Jawa.,Samudra Hindia yang besar itu adalah batas dunia berpenghuni. Karena Mataram hanya bisa dicapai dari pantai utara , para komisaris wilayah pantai juga bertanggungjawab untuk urusan luar negeri , entah itu diplomatik atau komersial.
Dari awal orang Cina merupakan bagian terpenting penduduk. Belanda berusaha merayu semua saudagar Cina di Banten untuk pindah ke Batavia , tapi usaha ini di tentang keras oleh Sultan Banten, yang mengerti bahwa kalau Cina pergi,perniagaan di banten akan lenyap. Pada tahun pertama keberadaan Batavia,pemukim Cina sudah berjumlah 800 dan 10 tahun kemudian jumlah mereka meningkat jadi 2000. Mereka bermata pencaharian pedagang dan mengunjungi pelabuhan dan pulau–pulau kecil di Kepulauan Nusantara yang tidak terlalu penting untuk dikunjungi kapal–kapal kompeni. Mereka adalah nelayan dan tukang jahit ,tukang batu dan tukang kayu, jadi tidak berlebihan mengtakan bahwa Batavia tidak mungkin berdiri tanpa orang–orang Cina. Kebiasaan buruk mereka adalah perjudian.
Untuk membuat pelabuhan Batavia menarik bagi pedagang asing , para Direktur di Amsterdam memberikan perhatian khusus bahwa semua saudagar Cina dan Asia lain yang kapalnya mungkin membuang sauh di dermaga Batavia harus diperlakukan dengan sopan dan hormat. Namun begitu orang Cina berdiam di Batavia,mereka berada di bawah peraturan Kompeni.
Pada tahun – tahun ketika Batavia memakai segala cara diplomatik yang dimilikinya untuk memulihkan perdamaian dengan Mataram,ia memperluas pemerintahannya dan monopoli dagangnya atas sebagian besar pantai selatan Asia, sambil memantapkan hubungan dengan regular dengan berbagai negeri Asia.
Persaingan Spanyol dan Belanda dalam perdagangan rempah–rempah tidak mengancam kepentingan Kompeni. Yang lebih menjengkelkan adalah pelaut–pelaut Melayu gagah berani dari Makasar ,yang terus menyusup kedalam perairan terlarang di sekitar Banda dan Seram.  Dari pedagang – pedagang Britania,Denmark,dan portugis di ibukotanya ,raja Makasar membeli sejata api dan suplai perang lain dan dengan bantuan mereka dia membuat negaranya begitu kuat sehingga Gubernur Jendral Van Diemen was-was untuk mengganggu kepentingannya sementara kapal–kapal dan tentara Kompeni dibutuhkan di tempat lain.
1. E.  Keruntuhan Negara–Negara Indonesia
Setelah 60 tahun perdagangan di Hindia,tahun –tahun yang juga dipenuhi peperangan tiada henti,VOC Belanda menguasai jalur–jalur laut mulai dari telut Benggala dan Ceylon (Sri Langka ) hingga Nagasaki di Jepang. Prinsip membatasi
Prinsip membatasi kekuasaan kompeni atas beberapa pelabuhan dan berkonsentrasihanya pada kekuatan laut,berarti sedapat mungkin kompeni tidak boleh terlibat dalam pertikaian raja–raja di Indonesia dan konflik internal di tiap–tiap Negara setempat.
Johan Maetsuycker adalah seorang ahli hokum , putra dari orang tua katolik dan telah belajar di Unuversitas Louvain. Ketika para Direktur berusaha mempekerjakan para ahli hokum untuk menjadi pakar di Dewan Peradilan di Batavia. Selama 25 tahun ,Maetsuycker memerintah iperium colonial dari istana Batavia , dan tidak pernah meninggalkan kota kecuali kadang–kadang berburu di hutan dekat tembok kota.
Masalah muncul lagi di Maluku. Kompeni, dengan dukungan penuh dari Sultan Ternate, menjalankan kebijakan membatasi produsi cengkeh dan pala. Kalau perlu dengan menumbangkan pohon–pohonnya dan melakukan segala sesuatu untuk membasmi persaingan dari para pedagang asli dan Cina.
Pelaksanana yang ketat atas intruksi – intruksi pemerintah Batavia mendatangkan kesulitan hidup yang berat pada penduduk,khususnya Ambon dan peberontakan muncul susul – menyusul, gubernur Aroun de Vlaming,salah satu orang paling keras dalam sejarah, dalam 5 tahun peperangan dengan keras menumpas semua pemberontakan. Sultan Ternate turun ke posisi bawahan. Akibat penindasan brutal ini terjadi penurunan tajam kesehjahteraan Maluku.
Tapi kebijakan ekonomi kompeni bukan satu – satunya penyebab kekacauan di bagian timur laut kepulauan nusantara ini. Kompeni mencoba mendorong agar suku–suku animistik di Seram dan Halmahera menganut kredo Calvinis dan mendorong penduduk Kristen Ambon ,yang telah dijadikan katolik oleh misionaris Portugis, mengikuti pendeta–pendeta Protestan yang dikirim dari Belanda. Usaha–usaha ini berhasil sebagian tapi menimbulkan kebencian di kalangan muslim, yang dengan kuat di sokong oleh duta–duta dari Raja Makasar, wakil utama Islam diwilayah itu,setelah Sultan Ternate menyerah pada Belanda. Jadi perang di Maluku bukan hanya bersifat ekonomik tapi juga religius.
Akibatnya ketegangan antara pemerintah Batavia dan Raja Mataram makin meruncing. Dua kali perang di nyatakan (1653 – 1655 dan 1660 ) , tapi kedua pihak tidak sampai bertempur habis–habisan. Maetsuycker tahu bahwa perang melawan Makasar akan menimbulkan biaya biaya besar untuk memperlengkapi pasukan yang cukup besar dan dia tahu bahwa para direktur di Amsterdam tidak suka mengeluarkan uang mereka untuk penaklukan sebuah Kerajaan di Timur yang tampaknya tidak berguna.
Perang melawan Makasar lebih dari sekedar satu periode dalam serangkaian perang tiada henti yang dilancarkan oleh Kompeni di Asia. Dalam tiga dekade antara 1650 sampai 1680 ,semua Negara Indonesia yang besar hancur. Ternate adalah yang pertama kehilangan kemerdekaan ,selanjutnya Makasar,Mataram, dan Banten menyusul dalam beberapa tahun kemudian. Jelas ada hubungan antara kenyataan bahwa pada sekitar tahun 1650 kompeni Belanda telah sangat berhasil memantapkan keunggulan angkatan lautnya ,dan kenyataan runtuhnya negara–negara Indonesia itu secara tiba-tiba.
1. F.   Aspek-Aspek Baru Kehidupan di Indonesia
Dalam 50 tahun setelah pendirian Batavia satu jenis baru orang Indonesia telah ditambahkan kepada beragam suku bangsa dan orang di Hindia. Kepada jenis baru Indonesia ini Dr. De Haan memberikan nama “ Homo Bataviensis “,orang Belanda Indonesia.
Perkembangan dari “ Batavus “ menjadi “bataviensis “ adalah perkembangan yang sulit dan pedih. Banyak orang Belanda yang tiba di Batavia tidak punya kesempatan untuk menjadi anggota kelompok insan manusia yang menarik.
Di Batavia , Portugis dan Melayu adalah bahasa yang banyak di pakai sehari – hari, dan para Direktur melarang keras untuk melawan penyebaran bahasa Portugis dan memperbanyak pemakaian bahasa Belanda ,yang mereka anggap penting untuk alasan–alasan kenegaraan yang berbobot.
Para Direkturingin sekolah menengah disediakan bagi anak – anak pejabat mereka di Batavia, tapi “ sekolah latin “ yang didirikan atas perintah mereka tidak pernah awet. Lingkungan Batavia tidak mendukung perkembangan budaya. Tapi Batavia mempunyai gaya sendiri dalam seni tertentu. Rumah–rumah penduduk kaya kadang–kadang dengan indah dihiasi karya–karya seniman ahli petukangan Belanda–Jawa.
G. Orang Belanda dan Indonesia pada Abad Ke18
Runtuhnya kerajaan Mataram, Makasar dan Banten mejadikan orang Belanda sebagai penguasa di kepulauan Indonesia sejak 1680 dan menyisakan bali dan Lombok karena sifat gemar berperang penduduknya maupun keremehan nilai ekonomi produk mereka serta penjualan budak oleh raja di bali dari musuh mereka yang diculik dan dijual yang mencapai 1.300 budak yang sudah dimerdekakan di Batavia. Sekitar tahun 1750 Nusantara dibedakan menjadi tiga wilayah oleh pengaruh Barat, Yang pertma mencakup pulai Sumatra dan Kalimantan mencakup perekonomian dan tidak pada kehidupan social, Kedua dikepulaian Timur pengaruh kuat bersifat menindas bukan membangkitkan yang ketiga di Jawa yang masuk kedalam memperkenalkan system baru serta mengubah tatanan social ekonomi.
Keadaan Sumatra yangt kacau serta sultan Aceh yang perkasa melemah karena sabotase belanda terhadap perdagangan lada yang mengurangi kekayaan mereka tapi hanya Aceh saja masih mendeka di Sumatra sementara yang lainya berada dibawah pemerintahan Batavia dan memberikan kompeni hak eksklusif untuk menangani ekspor mereka yang paling penting. Sementara Kalimamtan yang tidak berkembang secara budaya dan ekonomi dengan kesultanan Banjarmasim di sudut tenggara cukup kuat mempertahankan diri melawan perompak yang merajalela di laut Indonesia, Sampai kejatuhan Makasar menjadi titik penting bagi ibu kota kesultanan mereka yang menjadi pusat pedagang non-Belanda sampai tahun 1756 Batavia mengirin duta khusus dengan perjanjian baru yang berhasil mengontrol keadaan.
Sementara keadaan Kesultana lain di Kalimantan seperti Sambas, Sukadana, dan Kutai keadaanya kembang kempis yang terus menerus terancam oleh konflik interen dalam kesultanan itu sendiri. Dan titik terpenting Kalimantan adalah ditemukanya tambang emas di perbukitan timur bagian tenggara kota Sambas dan bekerja sama dengan orang Cina untk mengeksploitasinya. Berbeda dengan bagian kepualauan timur Indonesia persis kebalikanya yang terjadi setelah ditanda tanganinya perjanjian antara Laksamana Speelman dengan Sultan Ternate dan Tidore orang Maluku berada dalam keadaan damai dengan sesama sementara. Tapi itu hanya perdamaian semu karena penguasaan penuh Belanda atas perekonomian dengan di batasinya produksi cengkeh hanya di kepulaian Banda dan Ambon selain itu harus dibakar dan di basmi. Sampai pada akhirnya system ini menghancurkan pemerintahan Belanda dengan permintaan dari Eropa atas rempah- rempah yang semakin meningkat dan harga yang tingggi sementara perluasan lahan untuk itu tidak dimungkinkan karena perlawanan penduduk. Sementara Prancis dan Britania Berhasil Menanam rempah-rempah dikoloni mereka berhasil mengambil alih monopoli perdagangan rempah-rempah di Eropa bagi Belanda itu menjadi ingatan buruk awal abad ke 19. Di Sunda Kecil pengaruh Eropa yang lemah karena pulau-pulau besar yang jarang penduduk tempat persembunyian para perompak dan pengelana.
Pada abad ke-18 Adanya pemahaman keadaan adat istiadat oleh bangsa Eropa terhadap kepulauan Indonesia walaupun mereka sedikit memahaminya mereka dapat membedakan pedagang jujur dan perompak sementara catatan mengenai urusan penduduk asli. Orang Eropa sudah mengenal hukum internasional dan membedakan perang laut sah dan perompakan. Sementara perompak hanyalah salah satu aspek kehidupan sosial dan ekonomi Indonesia sampai abad ke 19.  Di dalam menancapkan pengaruhnya di pulau Jawa yang berpusan di Batavia serta daerah bawahan Batavia yang berhasil dikuasai yaitu lima negara Jawa kecil Banten, Cirebon, Yogyakarta, Surakarta dan Mangkunegara. Setelah hubungan antara pemerintah Batavia dan kesultanan menjadi berbalik yang diatas menjadi dibawah dan sebaliknya banyak hal yang haraus disesuaikan denagan kondisi baru itu diantaranya dadanya versi bari mengenai Babat tanah Jawi.
Sementara dalam mengatur pemerintahanya tidak lepas dari banyaknya masalah yang salah satunya berkaitan dengan sistem moneter karena banyaknya uang koin sebagai media pertukaran yang di buat tiap penguasa di Jawa yang berbeda-beda dan menyebabkan inflasi yang akhirnya terjadi kesepakatan antara raja-raja di Jawa dan kompeni tentang system moneter dan pencetakan uang logam dipusatkan di Batavia yang memperlancar transaksi di jawa.Adanya isu aneh konspirasi yang dilakukan oleh orang jawa jang di hembuskan oleh Peter Hrberfelt, dan cerita lainnya adanya pemberontakan orang Cina dan penaklukan atas Batavia secara mendadak sehingga banyak orang cina yang dibunuh secara masal karena banyaknya imigran dari Cina datang ke Batavia dengan keadaan miskin dan tanpa pekerjaan yang menimbulkan kekacauam keadaan social yang mencekam disekitar Batavia dan akhirnya pemerintah di Batavia mendeportasi mereka ke Cylon dan Afria selatan. Akibat terburuk dari pengaruh asing di kepulauan Indonesia adalah impor dan konsumsi Opium yang menyebar selama abad ke 17 di Sumatera, Jawa dan Maluku. Seridaknya VOC bertanggung jawab atas kebiasaan menghisap opium di Mataram, adanya ke untung bagi pemerintah Batavia karena membayar bupati priangan sebagian dengan opium dan sebagian lagi dengan uang kontan untuk penyerahan tapi seiring dengan perkembangnya waktu peredaran opium semakin berkurang karena banyak yang menentang terhadap bentuk pembanyaran tersebut dan banyak raja yang menolak dan kurang bisa mengikuti pemimpin mereka dan mengurangi pengimporanya untuk mencegah kebiasaan dan mengurangi dampak buruk

1. H.  Herman Willem Daendels Napoleon dari Batavia
Pada 1793, Republik Belanda, mengikuti contoh Britania Raya, terjun dalam perang melawan Prancis yang revolusioner. Ribuan orang Belanda di pembuangan, yang diusir dari kampung halaman mereka oleh konrtarevolusi 1787 yang dikontrol Rusia, bergabung dengan tentara revolusi, di mana mereka membentuk “Legiun Batavia”. Salah satu perwira komandan legion ini adalah Herman Willem Daendels, mantap pengacara di kota kecil Hattem di Gelderland. Menerima pemerintahan selama 10 tahun dari atas Jawa dari Gubernur Jenderal Wiese dan ada dua juta gulden dalam pembendaharaan Batavia. Seseorang Bonaparte yang telah naik tahta di Belanda, dan sejak itu pertimbangan militer menduduki peringkat pertama dalam rencana colonial Den Haag. Daendels tidak pernah tinggal di timur, tapi dia jenis orang yang cocok untuk membersihkan Batavia yang busuk dan kotor, yang tahu apa yang ia inginkan dan bertangan besi. Dari seorang orator revolusioner, pada hari-hari “patriot”, Daendels tumbuh menjadi perwira diktator model Napoleon. Dia juga meniru seetiap revolusi prancis dan Napoleon, mengabaikan perbedaan seperti pada ideology Revolusi, dia hanya tahu satu obsesi besar melakukan sistematisasi.baginya kah dan kedaulatan Belanda mencakup seluruh Jawa dan tidak terbatas Dia masih bicara dalam ungkapan matang dalam bahasa revolusioner, tapi baginya semua itu sudah jadi selogan tanpa makna. Pada 1 Januari 1808 Daendels tiba dipelabuhan kecil di dekat Banten setelah pelayaran yang sulit dan berbahaya dari Belanda lewat Lisbon dan Maroko.
Daendels dengan segera mereorganisasi Dewan dan hanya memberikan penasihat, memulai pekerjaan memangkas korupsi, menghancurkan dan membangun administrasi, membangun jalan dan benteng, dia mencapai banyak hasil tapi mendatangkan kebencian pada banyak orang yang kepentinganya dirusak, akibatnya penerusnya Thomas Stamford Raffles, bisa mengambil keuntungan dari hasil reorganisasi pemerintah Jawa itu intuk dirinya sendiri, sementara ingatan pada Daendels dibebani dengan aspek-aspek yang membuat namanya buruk. Dalam kebijakanya Daendels mengangkat semua bupati Jawa menjadi pejabat Pemerintahan Belanda, untuk melindungi mereka, tapi sangat meragukan apakah para bupati menghargai kesertaraan status teoretis dengan orang Eropa yang mereka peroleh, karena mereka harus membayar mahal dengan kehilangan penghasilan dan prestise, khusunya kebebasan bertindak terhadap rakyat mereka. Pada masa Kompeni dengan kedudukan pegawai negeri dengan pangkat lentan colonel dalam birokrasi Napoleonik-Belanda.
Daendels menjual tanah yang kuas di barat dan timur Batavia, tapi transaksi yang terbesarnya adalah penjualan seluruh kabupaten Probolinggo di Jawa Timur kepada orang Cina, Han Ti Ko, dengan harga satu Juta dolar. Untuk membenarkan penjualan tanah yang sudah berpenduduk dan dibudidayakan oleh petani lokal dia bisa mengajukan misalnya teori penguasa-penguasa Jawa, bahwa tanah dan orang adalah hak milik raja tapi dia tidak merasa perlu repot-repot membenarkan keputusanya tersebut dengan penjelasan teoretis. untugnya dia tidak memerintah cukup lama sehingga bisa sepenuhnya menjalankan rencana-rencannya yang akan menjadikan penduduk Jawa menjadi Hamba sahaya yang bisa diapakan saja oleh tuannya.
Dalam karya apologetiknya, staatderBelandascheOostIndischeBezittingen, Daendels dengan tajam mengkritik organisasi dan peradilan Batavia. Kritiknya jelas biusa dibenarkan karena, dibandingkan dengan kritik sejarawan Belanda modern, dia juga berusaha memutuskan pemisahan kelompok penduduk yang berbeda dalam urusan peradilan. Dia memberikan setiap kabupaten, dan di atas kabupaten, setiap prefektorat, terdiri atas orang Indonesia, dengan dua anggota orang Eropa yang akan menghakimi semua kasus dimana hanya orang Jawa saja yang terlibat. Sementara untuk orang asing seperti Eropa, Arab,Cina, India atau Indonesia bukan Jawa ditangani oleh “Dewan Peradilan” yang didirikan di Batavia, Semarang dan Surabaya. Yang pertama menurut adat istiadat dan hokum jawa sedang yang kedua menurut undang-undang Hindia Belanda yang ada. Daendels memang punya pandangan yang terlalu berlebihan tentang kedudukan dan kekuasaanya. Dia seenaknya mengabaikan dagang yang disepakati wakil Hindia Timur di Amerika Serikat dan terlihat dalam konflik pribadi dengan beberapa pejabat utama di Jawa. Sikap sewenang-wenang Gubernur Jenderal tersebut, yang menganggap diri ada diatas hokum, menjengkelkan orang Orang Belanda maupun Jawa. Daendels menolak berkompromi kecuali bila bagus untuk kepentinganya. Tidak menghormati perjanjian-perjanjian yang ada dengan mereka, dengan menuntuk Sultan Banten memasok ratusan pekerja untuk memperkuat /benteng-benteng di sepanjang pantai Selat Sunda.
Walaupun dia tidak punya pengetahuan pribadi apapun tentang urusan Jawa, dia dengan cepat sampai pada kesimpulan bahwa taman paksa harus diperluas bukan dikurangi. “satu-satunya jalan untuk memungut pajak dari petani miskin Jawa adalah dengan membuat mereka bekerja, “ bukan tidak adil tapi semua keuntungan harus diperuntukan bagi Negara. Mencoba dengan keras memastikan para petai memperoleh bagian sah atas harga kopi dan kesewenang-wenangan para bupati yang berusaha memangkas paling tidak sebagian dari uang yang diperuntukan bagi para petani untuk mereka sendiri. Di akhir pemerintahanya dia di beri hak untuk memindahkan pemerintahanya ke daerah yang lebih sehat dan salah satu pendahulunya sebagai Gybernur Jenderal Van Overstartem berencana memindahkan ke pedalama Jawa Tengah tempat gabunga tentara Belanda dan Raja-raja Jawa. Tapi Daendels sendiri memilih Surabaya sebagai ibukota yang akan menjadi basis dan operasi militer ketimbang di Batavia. Akhirya dia mundur karena kesulitan untuk memindahkan seluruh permukiman Batavia dengan Gedung dan gudang serta kapal barang dagangan berharga, dan hanya memindahkan bagian perumahan kota beberapa kilometer ke pedalanan daerah pinggiran yang disebut Weltevredem.
I. Thomas Stampord Raffles, Pendiri Singapur
Salah satu tokoh paling menarik diantara pembantu Lord Mintoa dalah Dr. John C. Leyden. Yang dibayang-bayangi oleh anak muda yang dia rekomendasikan kepada Gubernur Jenderal itu, yakni Thomas Stamford Raffles. Gabungan ambisi dan kecerdasan Brilian menjadikannya orang yang tepat untuk menjalankan rencana Lord Minto untuk Indonesia. Dia bukan orang yang berkarakter hebat cukup bijaksana untuk lebih memilih reputasi dalam sejarah dari pada penghasilan marerial sesaat. Untuk itu dia bekerja seumur hidupnya , mula-mula dengan melayani negarawan-negarawan humaniter utama, kemudian dengan menciptakan tulisan sebuah legenda Historis administrasinya di Jawa, dan akhirnya dengan suatu kebijakan ekspansi yang berani yang membuat dia mencapai keberhasilan besarnya pendirian Singapura. Dia memulai karirnya di kantor perusahaan di London dan diangkat ke posisi agen Perusahaan di pulai Penang pada 1805. Ketika waktu menyerang wilayah milik BElanda semakin dekat Lord Minto memilih Raffles untuk persiapan diplomatic penyerangan itu. Untuk tugas ini Raffles menyibukan diri dengan antusiasme penuh dengan memakai daudagar Indonesia sebagai Perantara, dia mengirimkan surat-surat kepada kerajaan-kerajaan di Jawa.
Setelah Lord Minto mengatur pemerintahan Jawa sebelum kembali ke Kalkuta. Dia mempercayakan kedudukan Letnan Gubernur kepada Thomas Stamford Raffles. Kepulauan Indonesia kini sepenuhnya berada dibawah control Perusahaan India Timur Inggris dan dibagi kedalam empat unit administrative pemerintahan Malaka, Bengkulu, Jawa dan Maluku. Karya Letnan Gubernur Jawa dari Britania itu dapat dibagi kedalam tiga bagian yang pertama revisi atas perjanjian yang mengatur hubungan pemerintah Bitania dengan raja-raja Jawa yang kedua reorganisasi lembaga-lembaga administrative dan peradilan dipulau jawa dfan yang terakhir yang paling spektakuler dari revormasinya usaha mereformasi total system pajak dan cukai.
Dalam arsif Batavia Raffles menemukan hasil suatu penelitian tentang kondisi hak milik tanah yang diperintah kan Daendels. Karen tidak lengka dia memerintahkan penelitian kedua yang terperinci denga informasi yang diperoleh dengan cara itu dia mendasarkan reformasinya, dan menemukan apa yang ia cari dalam laporan yang diserahkan kepadanya. Akhirnya Letnan Gubernur Britania ini mengikuti metode penjualan tanah pemerintah, yakni menjual daerah-daerah yang sudah dibududayakan berikut para penduduk desanya kepada pemodal Eropa atau Cina. Raffles dituduh memakai kekuasaanya untuk menguntungkan diri sendiri. Dewan direktur perusahaan di London kurang puas dengan administrasi Raffles. Sang Gubernur tidak berhasil menyeimbangkan anggaran koloni baru itu yang bukan sepenuhnya akibat kesalahanya sehingga perusahaan India Timur tak tertarik mempertahankan satu koloni yang memakan ongkos begitu besar tiap tahun. Pada1815 Raffles dipanggil dan John Fendallditunjuk menjadi penerusnya. Sbagai administrator rafles tidak berhasil, tapi zaman berikutnya lebih mengenal Raffles sebagai penulis History Of Java (sejarah Jawa) daripada sebagai Gubernur yang memperkenalkan sewa tanah. Setelah pemerintahan Belanda berusaha untuk memulihkan sistem monopolinya dan menutup perairan timur laut itu dari semua bangsa lain. Raffles meminta persetujuan kepada Gubernur Jenderal Lord Moira akan perlunya mempertahankan suatu tempat berpijak di selat Malaka demi keamanan perniagaan Britania dari India ke Cina. Dan dari kalkuta dia bergegas kepulau Penang dan mengirimkan ekspedisi lewat Malaka untuk mencari tempat yang sesuai untuk mendirikan suatu pusat dagang dan pelabuhan antara untuk pelayaran ke Cina
Dia berencana menduduki Johor tetapi lagi-lagi belanda telah mendahuluinya dan telah memperbaharui perjanjian 1785 mereka dengan sultan sekali lagi Raffles menengok ke kepulauan Riau, yang merupakan bagiankesultanan Johor dan membeli pulau Singapura dari Sultan Johor. Disana bendera britania dikibarkan pada 29 Januari 1819. Dari sisilah dia bergerak ke Aceh dan menyepakati perjanjian dengan Sultan. Begitulah singapura didirikan, tapi Belanda sebenarnya punya hak atas wilayah Singapura. Kalau mereka mau menuntut hak itu, dan kalau mreka bergerak dengan cepat dalam kasuk-kasus lain kecil kemungkinan Raffles akan Berhasil. Dia juga berharap membuat Singapura berkembang dalam beberapa tahun, yang akan membyuat pemerintah Britania mengubah pikiran dan dia berhasil pelabuhan Singapura dinyatakan bebas cukai dan menjadi pusat perkapalan Indonesia dan Eropa. Raffles yang bersemangat karena keberhasilan inimeneruskan eksperimen nya dan menduduki pulau nias dekat pantai barat Sumateradan menyatakan bahwa penduduknya meminta perlindungan terhadap pedagang-pedagang budak dari Aceh. Tapi dengan penunjukan Canning,situasi politik di Britania berubah menguntungkanya. Pemerintah London ingin tetap memiliki permukiman singapura yang menjanjikan itu, tapi dengan dasar perjanjian yang terhormat dengan Belanda. Pemerintah Belanda segera menyetujui dengan solusi kompromi karena, apa lagi yang bisa diperbuat
Perjanian 1824 mengakhiri kekuasaan Britania atas Bengkulu. Raffles kembali ke Inggris, tempat dia meninggal dunia dua tahun kemudian pada ulang tahunnya yang ke 45. Dia dia tidak berhasil mendirikan pemerintahan Britania di kepulauan Indonesia, tapi kota singapura menjadi emporium utama di Asia bagian selatan.
J. Johannes Van Den Bosch dan Kaum Liberal
Periode jabatan Van Der capellen sangat tidak memuaskan bagi pemerintahan Belanda. Utang publik Hindia meningkat pesat. Produksi tanaman ekspor menyusut. Perkebunan tidak produktif karena kebijakannya mengenai kepemilikan tanah. Kaum Liberal Belanda menyalahkan kebijakan “Reaksioner”-nya, dan Raja menyalahkan karena keuangan koloni itu. Keuangan kas Belanda pun terkuras habis untuk membiayai perang  Dipanegara yang berlangsung selama 5 tahun terakhir lebih buruk lagi. Pada 1830 tepat setelah perang di Jawa berakhir, perang pecah di Eropa. Pemberontakan Belgia terhadap pemerntah Raja Willem I. Selama 9 tahun perang berlangsung. Keuangan Belanda kosong melompong sampai ke dasar-dasarnya, di Belanda dan di Jawa.
Dalam keadaan darurat seperti itu Van den Bosch menawarkan cara mendapatkan penghasilan yang bisa mengembalikan keadaan keuangan Belanda. Dia yakin bahwa penduduk kepulauan Indonesia, betapapun inginnya mereka, terlalu tidak berpengetauan untuk mencapai emajuan ekonomi tanpa adanya bantuan. Mereka harus dibimbing oleh penguasa, dan mereka harus diajar untuk bekerja, dan kalau mereka tidak mau belajar, mereka harus dipaksa bekerja. Yang lebih dikenal dengan “sistem tanam paksa” atau culturstensel. Konsep sistem kultur sendiri diajukan kepada Ratu dengan konsep yang baik dan saling menguntungkan antara pihak kolonial dengan pribumi sendiri dengan mengedepankan penanaman komoditi-komoditi yang bernilai tinggi pasaran Internasional. Seperti kopi, teh, tembakau, jarak, kapas, rempah-rempah, dsb.
Sayangnya stelah Sistem kultur tersbut berhasil mengembalikan kas Belanda bahkan berlebih sehingga Indonesia dianggap bagaikan gabus botol yang tetap menjadikan Belanda terapung. Mereka menjadi serakah dan mengeluarkan kebijakan bila para Bupati yang berhasil menghasilkan produksi di daerahnya dengan optimal sesuai target yang diberikan pihak kolonial Belanda maka akan mendapatkan imbalan prosenten dari Belanda. Sehingga cenderung menekan pada rakyatnya untuk terus melakukan Rodi tanpa memikirkan penderitaan dan kesengsaraan rakyatnya.
Tidak sedikit pula pada akhirnya orang-orang Belanda yang berbalik iba dan kasihan terhadap nasib pribumi di Indonesia dan mengutuki pemerintahan kolonial Belanda salah satunya adalah W. R. Van Hoevell. Tetapi perhatian publik tertawan oleh buku Edward Douwes Dekker, yang dengan nama samaran “Multatuli” menerbitkan karyanya Max Havelaar. Yang mengejutkan buku itu menjadi bestseller dalam waktu pendek. Karena gaya, kekuatan penggambaran, dan kebaruanya atas pendkatan masalah tersebut, buku itu menjadi sastera Belanda klesik abad ke-19.
Undang-undang Agraria yang melarang penjualan tanah yang dimiliki atau dipakai orang Indonesia kepada orang non-Indonesia, dan mengklaim sebagai milik pemerintah semua tanah yang tidak di klaim orang Indonesia. Tetapi karena perbedaan dalam hak-hak kepemilikan di berbagai wilayah di kepulauan Indonesia. Sehingga hal tersbut tidak jelas. Ini memungkinkan perubahan kepmilikan tanah yang dianut dibawah hukum Indonesia menjadi surat tanah yang menjadi bukti kepemilikan yang menurut konsep Barat.
K. Penyatuan Indonesia
Posisi kesultanan Aceh merupakan ancaman bagi Belanda. Sebenarnya Aceh tidak akan diusik oleh mereka, akan tetapi karena para perampok dan penyamun selalu menjarah kapal-kapal mereka maka dengan setengah hati mereka melakukan penumpasan terhadap posisi kesultanan Aceh agar bisa mengamankan jalur perdagangan mereka. Sultan Aceh meminta perlindungan Sultan Turki, yang mereka tawari kedudukan sebagai penguasa atasan atas negeri mereka sejak abad ke-17. Tetapi hal tersebut sangat mustahil karena diajukan pada tahun 1868, ketika Turki sangat berutang budi pada Britania dan butuh bantuan Imperium Britania untuk membantu kemungkinan serbuan Rusia. Tetapi dengan segala pertimbangan akhirnya Belanda melakukan langkah antisipasi dengan melakukan perjanjian baru dengan Britania dengan penyerahan Pantai Emas Belanda terhadap Britania. Aceh pun meminta bantuan pada Prancis dan bahwa suatu kelompok di kerajaan Italia sedang membangun suatu imperium dan mencari kesempatan menduduki sumatera dan Kalimantan dimana kekuasaan Belanda belum ditegakan. Juga Jepang ingin masuk dalam perlombaan dan ambisinya sudah sangat tinggi.
Utusan-utusan Batavia telah masuk berusaha membuat kesepakatan dengan Sultan Aceh, namun ketika mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan, mereka secara resmi menyatakan perang. Perlawanan bagi orang aceh terhadap pihak pemerintahan kolonial merupakan sebuah perang suci atas penumpasan kafir. Sehingga pemerintahan kolonial mengalami kesulitan dalam menghadapi orang-orang Aceh tersebut yang memang sudah tidak memikirkan nyawanya lagi, mereka terdoktrinasi atas nama agama.
Sehingga pihak kolonial Belanda mengirimkan Christian Snouck Hurgjonje, frofesor studi Islam di Universitas Leiden, untuk mempelajari tentang sendi-sendi Aceh beserta penduduknya. Selama tujuh bulan ia tinggal di Aceh setelah itu ia dapat menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk mengalahkan kedaulatan Aceh yakni dengan cara mendekati penduduk Aceh yang masih menganut agama pra-Islam dan menanamkan pemikiran bahwa sia-sia saja melawan pihak kolonial, hanya menumpakhan darah di keduabeah pihak, karena jika Belanda kalah pun, pasti akan ada lagi bangsa Eropa yang lain yang berniat untuk mendudki Nusantara bahkan bisa lebih buruk lagi keadaanya dari sekarang bila itu sampai terjadi. selain itu juga untuk apa mendukung dan memperjuangkan peminpin Islam, yang pastinya akan memerangi mereka yang masih beragamakan pra-Islam. Selain itu juga Snouck Hurgjonje mengusulkan bahwa basis kekuatan politik terbesar Aceh terdapat di Kota Suci Makkah dan kerajaan-kerajaan besar Islam lainya yang ada di luar Nusantara, sehingga cara yang paling epektif untuk melumpuhkan Aceh dengan mendekati peminpin-peminpin yang ada di Makkah dan kerajaan Islam lainya.
L. Berakhirnya Suatu Koloni, Lahirnya Suatu Bangsa
Revolusi liberal pada tahun 1848 melahirkan suatu prinsip bahwa Indonesia harus di perintah, bukan demi belanda, tapi demi penduduk aslinya. Ini adalah prinsip yang mendasari “ kebijakan etis”. Dalam hal Hindia Belanda pertanyaan pun muncul, “pemerintahan sendiri sampai dimana?” dan “ kepada siapa pemerintahan itu harus di prcayakan?” atau “ untuk mengatakannya levih tegas : apakah itu akan berarti pemerintahan sendiri untuk hindia belanda dan kelas atas”. Atau untuk Indonesia dan orang-orang Indonesia?” ataukah di mengerti pemerintahan sendiri dengan dasar demokratik?”.
Kemungkinan solusi lain adalah Indonesia – nama inimulai banyak di pakai setelaj 1884, tapi sangat tidak si setujui oleh pemerintah belanda yang menolak menyetujui pemakaiannya sampai 1945- akan tetapi menjadi rekan dengan hak-hak sama dalam suatu kerajaan belanda yang terdiri atas 4 wilayah dimana setuap entitas (belanda, hindia belanda, suriname dan atlantis) akan berhak menentukan urisan internalnya masing-masing.
Bangkitnya kesadaran nasional di kalangan orang Indonesia berhunungan erat dengan perubahan yang terjadi di asia setelah 1900. madernisasi jepang menimbulkan kesan hebat pada banyak orang indosia. Kemenangan jepang atas rusia pada 1905 di puji di seluruh asia colonial sebagai pfajar periode sejarah baru. Contoh ini mendorong pimpinan-pimpinan Indonesia mencari kesetaraan hak dengan penduduk eropa di negeri mereka. Pemerintah velanda sendiri pada 1899 telah memberikan warga Negara jepang statis keseteraan dengan orang eropa.
Dan setelah 1909 seorang jepang memegang jabatan konsul di Batavia. Hak yang di berikan kepada orang jepang mengubah orang cina Indonesia untuk bergerak antara 1860 dan 1900 jumlah orang cina yang tinggal di jawa saja telah meningkat dari 150.000 menjadi hamper 280.000 dan terus meningkat dengan cepat di pulau pulau lain. Khususnya sumatera, peningkatan itu lebih cepat lagi. Disini jumlahnya meningkat dari 70.000 menjadi 290.000 pada periode yang sama setelah 1900. dengan perluasa lebih jauh perkebunan di Sumatra dan dengan perkembangan perusahaan lebih jauh. Jumlah orang cina yang tinggal di kepulauan Indonesia naik sampai 1,25juta dalam periode 20 tahun.
Pada masa ini kebijakan luar negri pemerintah cina berbalik dari ketidak pedulian total pada nasib emigrannya menjadi dukungan besar terhadap kepentingan nasional cina di luar imperium itu.
Ketika setelah 1900 pemerintah Batavia mulai mencurahkan energi besar pada perluasan pengetahuan di kalangan orang indinesia dan mendirikan sekolah belanda Indonesia berdampingan. Orang cina boleh masuk sekolah untuk kelompok manapun hanya apabila, semua orang belanda dan Indonesia yang mendaftar di terima, ada tempat yang masih lowong. Jadi tidak ada usaha khusus untuk memenuhi kebutuhan orang cina. Karena tidak ada sekolah khusus yang mementingkan anak-anaknya, orang cina kini memulai sekolah mereka sendiri, didukung oleh dana yang di kumpulkan dari orang cina sendiri, dan di sekolah sekolah ini bahasa cina bukan salah satu dari banyak dialek melainkan bahasa cina mandarin yang di pakai sebagai bahasa pengajaran. Kalau ada bahasa asing ynag diajarkan di sekolah sekolah ini itulah bagasa inggris. Hanya dalam 10 tahun, lebih dari sekolah swasta cina didirikan karena sebagian besar guru sekolah belahar di amerika atau jepang, gagasan informasi dan kemudian, revolusi melawan imperium gaya lama di sebarkan di seluruh permukiman cina perkumpulan komersial cina yang didirikan setelah 1901 menolong gerakan ini tumbuh kea rah modernisasi. Kekusaan “kapten” cina local yang di akui oleh pemerintah senagai pemimpin penduduk cina melemah.”Gerakan cina muda” Indonesia mengemuka dalam pengorganisasian dukungan terhadap revolusiner di cina yang pada 1911 menggulingkan pemerintahan imperial di cina dan mensirikan republic cina.
Bagi banyak orang cina status legal setara dengan orang eropa hanyalah urusan prestis. Di bawah peraturan yang ada mereka merasa berada pada posisi imperior di bandingkan dengan orang jepang, yang sangat tidak mereka sukai. Nampaknya, seluruh personal prosedur kriminal dan perdata bagi orang cina hanya dapat di selsaikan melalui suatu reorganisasi total atas peradilan di hindia, suatu reformasi baru berada dalam tahap persiapan ketika perang pecah pada1941. Jadi, antara 1911 dan 1940 penduduk cina terombang-ambing antara negri lama mereka, cina, yang telah bangkit kembali hingga memperoleh kekuatan baru dengan revolusi 1911, dan negri baru mereka, indonesia, yang oleh banyak orang cina berbudaya di rasakan punya ikata erat berupa tradisi ratusan tahun. Tapi, satu kesimpulan sudah dapat di tarik : posisi istimewa orang cina, yang sudah ada sejak jaman dulu, jelas telah berakhir, karena pasang naik rasa nasional di kalangan orang indonesia banyak di arahkan untuk melawan mereka.
Pada 1906 seorang dokter jawa, mas wahidin sudiro husoda, berkeliling jawa untun mengumpulkan dana yang akan di pakai untuk menyediakan beasiswa bagi putra-putra jawa. Selama 2 tahun mas wahidin menerbitkan suatu majalah dalam bahasa melayu dan jawa (“retno dumilah”) dengan maksud membangkitkan minat dalam urusan budaya di kalangan masa orang jawa. Usahanya untuk menghimpun suatu “dana pendidikan orang jawa” sejalan dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya. Tiga murid sekolah kedoteran jawa (stovia, “school to opleiding van inlandsche artsen”) tergerak oleh usaha mas wahidin tersebut dan mereka memutuskan mendirikan suatu organisasi jawa untuk mempromosikan budaya yang mereka beri nama BUDI UTOMO. Raden sutomo yang bersama rekan mahasiswanya gunarwan dan suraja, mengambil inisiatif ini, si kemudian hari menjadi salah satu pemimpin ternama nasionalisme indonesia awal. Perkumpulan baru itu didirikan pada 1908. Dalam setahun ia sudah mendapatkan lebih dari pada 10.000 anggota. Ia membatasi kegiatannya di jawa dan madura dan mengusahakan pengorganisasian sekolah dengan dasar nasional.
Pengikut pengikut budi utomo yang pertama terdiri atas kaum bangsawan jawa, pejabat pemerintah, dan intelektuak indonesia. Bahwa pandangan kelompok-kelompok sosial ini tidak sama dengan orang banyak menjadi jelas beberapa tahun kemudian. Anggota-anggota budi utomo nyatanya berpaling pada india, dan dari negri ini mereka berharap akan mendapatka guru untuk sekolah-sekolah mereka. Untuk sesaat pemimpin india, tagore dan gandhi, menjadi teladan mereka sebagai pemimpin kebangkitan nasional. Tapi orang banyak jauh lebih mudah terpengaruh oleh cita-cita yang didasarkan pada konsep-konsep islam. “ kebangkitan islam” telah menjadi cita-cita umum untuk jutaan muslim.
Organisasi-organisasi islam yang kuat muncul dalam semalam, tapi sering kali menghilang secepat munculnya, kecuali bila mereka belaja metode yang sama dengan misi-misi itu, yaitu berkonsentrasi pada upaya-upaya tak kenal lelah untuk menghasilkan perbaikan sosial.
Dalam arti tertentu organisasi-organisasi islam berawal dari reaksi terhadap berbagai pengaruh asing, fakta yang membedakan mereka dari perkumpulan yang didirikan berdasarkan idealisme jawa, seperti budi utomo. Ciri gerakan masa islam ini jelas sejak awal, karena gerakan itu pertama kali muncul sebagai reaksi terhadap pengaruh ekonomi yang makin besar dari orang cina. Di bawah kepemimpinan haji samanhudi dari surakarta mereka mulai mengorganisasikan perkumpulan koprasi, suatu tindak tandingan sebagai konsekuensi karakter orang jawa pada umumnya dan khusus nya kelas orang yang berprihatin. Dengan cepat mengambil bentuk gerakan sosial religius. Demikianlah pada 1911 sarekat dagang islam didirikan. Tujuan pendiri perkumpulan ini jelas bersifat damai, tapi sentimen anti-cina telah naik begitu tinggi sehingga pendirian organisasi-organisasi itu bertepatan waktu dengan berbagai kerusuhan anti-cina, baik di surabaya maupun di surakarta. Karena itu perkumpulan di surakarta untuk sesaat dilarang oleh pemerintah. Perkumpulan itu di reorganisasikan sebagai sarekat islam pada 1912. Progran organisasi baru ini termasuk butir-butir berikut:
1. Promosi usaha komersial diantara orang indonesia.
2. Pengorganisasian dukungan timbal balik dalam bidang ekonomi.
3. Promosi kesejahteraan intelektual dan materil orang Indonesia
4. Promosi islam
Pada kongras pertamanya. Omar said tjokro aminoto, pemimpin barunya, menunjukan panjang lebar bahwa sarekat islam tidak di rencanakan sebagai partai politik dan bahwa kesetiaan yang tidak di goyanh terhadap pemerintah harus di jaga. Juga ia tidak di maksudkan untuk menghasut rasa keagamaan muslim melawan pengikut agama lain.
Dalam waktu yang sangat singkat, srekat islam tumbuh menjadi organisasi masa pertama di hindia. Dalam 5 tahun ia punya 800.000 ribu anggota. Sementara program yang mencampurkan agenda ekonomi dan religius sarekat islam mendapatkan dukungan masa, gerakan keagamaan islam puritab muhammadyah di mulai kiai haji ahmad dahlan di yogyakarta pada 1912, berkembang lebih lambat.
Orang indonesia mungkin juga menganggap nasionalisme dan sosialisme itu satu dan sama adanya. Paling-paling dia menganggap keduanya cara yg sedikit berbeda dalam perjuangan melawan dominasi asing.
Akibatnya, ketika persoalan itu muncul pemimpin-pemimpin kelompok itu tidak menolak ambil bagian dalam dewan rakyat yg baru di dirikan. Tapi yang patut di cata adalah sebagai perjuangan melawan “kapitalisme penuh dosa”.
Inilah pertama kali selogan marxis dimasukan ke dalam pidato kongres sarekat islam, tapi menariknya karakter marxian sejatinya di modifikasikan dengan penafsiran lokal. Kapitalisme penuh dosa dari sudut pandang marxis tentu saja merupakan suatu kontradisi istilah karena ia membuka kemungkinan adanya kapitalisme saleh, yang tidak mendapatkan tempat dalam teori marx. Berbagai peristiwa berlangsung cepat setelah 1917. Suryo pranoto mengorganisasikan personeel fabriek bond, serikat buruh kereta api dan yang cepat menjadi penting, persatuan pergerakan kaum buruh, suatu kongres serikat buruh sosialis revolusioner didirikan. Pemimpin-pemimpin komunis berpengaruh dalam mengorganisasikan dalam serikat buruh ini dan organisasi di ketuai oleh gabungan komunis dan nasionalis.
Pada taun 1922 serikat buruh nasionalis dan sosialis bergandengan tangan tapi tidak lama sarekat islam yg berkembang menjadi organisasi dengan 250.000 anggota kini secara politis berada dalam kesulitan terbesar. Intelektual dan bangsawan jawa menjaga jarak dan tetap bertahan dengan perkumpulan budi utomo mereka.
Sneevliet telah di usir dari indonesia setelah gagal melahirkan revolusi di kalangan serdadu dan pelaut dan angkatan darat dan laut hindia belanda. Pada 23 mei 1920, perkumpulan demokkrat sosial di semarang memutuskan menyandang nama perserikatan komunis di india (pki). Pada 25 desember tahun itu juga kelompok itu memutuskan tergabung dalam third internasiaonal di moskow. Taktik yang di sarankan untuk oartai komunis lokal ialah memperlemah pengaruh pemimpin-pemimpin sarekat islam dan membawa seluruh organisasi itu pelan-pelan lewat infiltrasi ke dalam payung komunis.
Salah satu keberhasilan pertama mereka adalah pengambil alihan sarekat buruh kereta api yang punya banyak anggota eropa dan indonesia. Pada tahun 1921 mereka tampaknya telah berhasil memojokan pemimpin-pemimpin sarekat islam ke dalam posisi putus asa. Tjokro aminoto yang peragu dan goyah tertekan dari banyak sisi melihat prestise partainya menurun untuk memastika kesetiaaan anggota sarekat islam harus bertempur melawan kaum modernis muhammadiyah, kokmunis dan nasionalis pada waktu itu. Kalangan komunis berusaha mempercepat keruntuhan sarekat islam dengan menyerang keras pemimpin nya dan dengan menuding bahwa menejemen partai itu jauh dari tanpa noda.
Sarekat islam sekali lagi bersatu di sekitar panji-panji pan-islamisme untuk membendung naik propaganda komunis. Dalam kongres nasional ke enam, pada oktober 1921.Pada 1927 pemberontakan komunis di jawa dan sumatra telah di hancurkan. Pemogokan yang dicetuskan kaum komunis melumpuhkan gerakan serikat buruh. Kekalahan usaha revolusi komunis yang prematur tersebut menjelekan seluruh gerakan nasionalis. Soekarno, yang tetap bertahan dalam usahanya membangkitkan orang indonesia di tangkap pada 1929 dan usaha pada tahun berikutnya di hukum penjara selam beberapa tahun. Setelah pengadilan, partainya dilarang pemerintah.
M. Menuju Perang dan Revolusi
Di bawah pemerintahan gubernur jendaral B.C. de jonge (1931-1936) kebijakan belanda terhadap nasionalosme indonesia menjadi jelas-jelas reaksioner. Polisi dengan ketat mengawasi setiap tindakan dari para pemimpinnya. Peraturan polisi yang ketat di gariskan untuk mengontrol pertemuan-pertemuan politik. Izin untuk rapat ruang terbuka jarang di kabulkan. Polisi harus punya akses ke semua rapat publik dan di beri hak memotong pembicara dan membubarkan rapat kalau pidato atau sikap peserta menunjukan ciri revolusioner.
Ki hajar dewantoro lahir sebagai bangsawan jawa yang menjadi anggota partai douwes dekker. Dia di usir dari jawa tapi karena bebas menentukan sendiri kediaman barunya memilih pergi ke belanda. Disini dia tinggal beberapa tahun dan mempelajari berbagai persoalan tentang pendidikan. Dia membangun rencana bagi suatu sistem pendidikan nasional yang sungguh-sungguh indonesia. Sekembalinya ke indonesia dia mendirikan sekolah taman siswa.
Dewantoro berhasil mendirikan sejumlah besar sekolah taman siswa di seluruh kepulauan indonesia pada 1940, ada 250 sekolah. Ini adalah pencapaiaan yang mengesankan karena ia menolak semua bantuan keuangan dari pemerintah. Guru-gur sekolah taman siswa di bayar kecil tapi mereka terus bertahan, bahkan bila mereka terancam kelaparan. Dewantoro tidak menerima bantuan karena tidak ingin ada campur tangan dari pemerintah.
Pemimpin nasionalis kedua yang berhasil melanjutkan karyanya bahkan dibawah kontrol ketat polisi adalah Dr sutomo pendiri klub studi indonesia. Klub-klub ini tumbuh menjadi organisasi yang terlibat dalam semua jenis kerja sosial di kalangan masa indonesia buta huruf. Ia mendirikan sekolah, koprasi dan bank.
Pada januari 1931 pada pertemuan klub-klub studi nya sutomo mengusulkan agar klub tersebut di organisasi menjadi partai politik baru. Persatuan bangsa indonesia (PBI). Partai baru ini membatasi keanggotaan pada orang indonesia. Anggota partai bebas menerima kedudukan di berbagai badan perwakilan lokal atau regional, tapi tidak dalam kapasitas anggota partai. Dengan kata lain : para anggota bebas bekerjasama tapi partai itu sendiri akan tetap menolak bekerjasama.
Setelah pengadilan sukarno pada 1930 partai nasional indonesia di bubarkan atas perintah pemerintah. Muhammad hatta kembali dari belanda tempat dia membuktikan diri sebagai seorang mahasiswa cemerlang dan mendapat grlat doktor dari fakultasi ekonomi di Roterdam. Hatta bergabung dengan partai sjahril. Ketika soekarno di bebaskan dari penjara pada 1932 dia mencoba menyatukan kembali orang-orang nasionalis sosialis di bawah bendera nya tapi tanpa hasil. Dia adalah seseorang yang mendapat pengawasan ketat dari gubernur jenderal dan lalu di tahan lagi di flores 1933. Setelah itu hanya sesaat sebelum perang di fasifik dia dibawa ke bengkulen Sumatra. Ironisnya soekarno mendapat penghargaan dari penduduk karena di beri perhatian yang di berikan oleh gunerbur jenderal. Pada sidang ke lima dewan rakyat sidang ini memelai sesi 4 tahun nya pada 1931. Undang-undang pemilihan yang bar menjamin 25 kursi untuk 25 anggota, 10 diantaranya diisi oleh yang ditunjuk oleh gubernur jenderal. 25 kursi yang di sediakan untuk asia asing, 10 dari 30 kursi yang di sediakan untuk orang Indonesia diisi oleh orang yang di tunjuk. Dan tugas gubernur jenderal sangat sulit tapi ketidak berpihakan menuntut bahwa kesulitan ekonomi india yang mendera antara 1931-1935 juga harus di catat.
Segera sesudah 1930 jepang mulai membanjiri Indonesia serta seluruh dunia dengan produknya, ini menyebabkan depresi bagi produk pribumi. Depresi ini menyebabkan peningkatan produksi pribumi dengan kata lain produksi yang di hasilkan di tanah milik indonesi tanpa pemanfaatan modal asing angka baru yang di berikan van gelderen menggambarkan kecenderungan ini. Pada tahun1890 lahan perkebunan milik asing menyuplai 90% produk pertanian eksport. Pada 1913 kontribusi ini menyusut jadi 76%. Pada 1930 menjadi 69%. Pada 1937 menjadi 54% lada jagung dan rempah-rempah produksi Indonesia.
Pemerintah mencoba melindungi ekonomi hindia lewat regulasi impor dan pangsa jepang dalam impor yang mungkin meningkat akan di kurangi sampai 25% dari total untuk melanjutkan kolonialisasi oleh orang jawa yang tak bertanah di daerah berpenduduk jarang di Sumatra bagian selatan dan untuk mendukung langkah-langkah demi kesejahteraan social pemerintah belanda menawarkan pemberian kepada pemerinta hindia belanda  sebesar 25 juta golden.
Pada 1936 seorang gubernur jenderal baru Jhr. Tjarda van starkenborgh stachouwer jelas lebih cenderung konserfatif daripada progresif tapi dia terutama adalah seorang gentleman yang jujur dan berprikemanusiaan. Dia adalah seorang gubernur hindia belanda terakhir dan berkpribadian yang hebat menyebabkan banyak sejarawan belanda mengabaikan banyak kekurangan pendahulunya yang berjumlah besar itu, yang harus di catat seorang sejarawan netral jika ia setiap ada profesinya.
Pemilihan dan penunjukan berikut untuk volksraad dewan rakyat terjadi pada 1939 hasilnya sekali menunjukan bahwa kecenderungan pemilihan Indonesia untuk mendukung kaum nasionalis terus tumbuh. Fraksi nasional di bentuk kembali pada 1941 lewat kerjasama 4 partai nasionalis berjumlah 10 orang. Kaum nasionalis Indonesia merumuskan lagi tuntutan mereka pada kongres gabungan politik Indonesia yang di selenggarakan pada 31 januari 1941 tuntutan itu adalah :
1. Penunjukan seorang Indonesia sebagai letnan gubernur jenderal
2. Penunjukan orang-orang Indonesia sebagai asisten direktur dari departemen-departemen pemerintahan.
3. Penunjnukan beberapa orang Indonesia untk duduk di dewan hindia
4. Penciptaan DPR yang akan berpungsi sebagai parlemen orang banyak.
5. Hak pilih universal aktif dan pasif untuk laki-laki dan perempuan, pemilih buta huruf akan dilaksanakan dengan mewakilkan nya kepada para wakil pemilih
Pemerintah Batavia hampir pasti tidak akan menerima usulan tersebut tapi setidaknya untuk langkah maju sesaat sebelum perang pecah di eropa. Seorang anggota dewan rakyat Mr. Wiwoho mengusulkan bahwa pemerintahan belanda harus mengambil langkah untuk mengganti nama hindia belanda menjadi Indonesia dan idtilah inlander harus diganti dengan orang Indonesia. Pemerintah menganggap perubahaan itu suatu inovasi yang aga berbahaya. Tapi pada 16 juni 1941 pemerintah menyatakan bahwa ia bersedia menyiapkan suatu konferensi orang-orang tertama mewakili 4 bagian kerajaan belanda untuk mempelajari masalah adaptasi struktur kerajaan sesuai kebutuhan jaman pasca perang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA (PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA)

PENGALAMAN DAN HARAPAN DALAM PJJ