Sejarah kebudayaan Indonesia

 RESENSI BUKU “ PENGANTAR SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA I”
 Oleh: Dita 10 IPS 3
1. IDENTITAS BUKU

Tanggal Terbit : 1 Januari 1974
Bahasa             :  bahasa Indonesia
Penerbit          : Kanisius
Halaman          : 84 halaman
Dimensi           : 148 mm x 210 mm
Edisi          : Ed.2,cetakan.ke-1.
ISBN/ISSN      : 9789794131749
Klasifikasi       : 991:391
Pernyataan tanggung jawab : R.soekmono

2. SINOPSIS

I. PENDAHULUAN
Manusia dan Kebudayaan
Manusia itu, dipandang dari sudut ilmu hayat, banyak sekali persamaannya dengan binatang. Bahkan dalam ilmu itu manusia dimasukkan juga dalam golongan binatang, ialah golongan mamalia atau binatang menyusui Adapun perbedaan yang utama dan yang pokok ialah bahwa manusia itu dikaruniai Tuhan dengan kecerdasan otak atau akal. Dan akal inilah yang sesungguhnya secara mutlak membedakan dari binatang, dan yang memberikan kemungkinan kepadanya untuk menduduki tempat tertinggi diantara sesama makhluk (menjadi summo primat atau primat yang tertinggi).
Segala ciptaan manusia ini, yang sesungguhnya hanyalah hasil usahanya untuk mengubah dan memberi bentuk serta susunan baru kepada pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rokhaninya, itulah yang dinamakan kbudayaan. Maka pada hakekatnya kebudayaan itu mempunyai dua segi, bagian yang tak dapat dilepaskan hubungannya satu sama lain, yaitu:
I. Segi kebendaan, yang meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya. Hasil ini dapat diraba.
II. Segi kerokhanian, terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun teratur. Kedudukan tak dapat diraba, hanya penjelmaannya saja dapat difahami dari keagamaan, kesenian, kemasyarakatan dan sebagainya.
Kebudayaan dan Masyarakat
Cara-cara meneruskan kebudayaan demikian luasnya dimungkinkan oleh karena manusia dikaruniai pula dengan kepandian berbicara. Bahasa adalah alat perantara yang terutama bagi manusia, alat yang tak ada pada binatang. Dengan adanya bahasa manusia mengalami sendiri dapat mengetahuinya dan memahaminya. Cukuplah ia mendengar dari orang lain. Ditambah lagi dengan pengalaman-pengalaman sendiri maka semakin luaslah pengetahuan yang menjadi milik amnusia itu. Tetapi kesanggupan manusia itu terbatas. Akhirnya tak mungkinlah ia mendukung seluruh kepandaian yang menjadi milik bersama itu. Hanya yang langsung mengenai dirinya sendiri sajalah yang menjadi miliknya sungguh-sungguh. Yang lainnya tetap ada diluar kekuasannya.
Kekurangan pada manusia seorang diri itu ditampung oleh masyarakat. Hal ini mungkin olehkarena pada anggota masyaraakat itu tentu tidak sama minatnya, beralainan kepentingannya, berbeda-beda kesanggupannya, meskipun masih tetap dalam lingkungan bersama. Maka sesungguhnya, pendukung kebudayaan itu bukanlah manusia seorang diri melainkan masyarakat seluruhnya.
Perkembangan Kebudayaan
Kekuatan kebudayaan itu sebenranya terletak dalam kemampuannya untuk memasak dan mengolah segala pengaruh yang mengenainya menjadi milik sendiri dengan tidak mengacaukan sifat-sifat khusus yang menjadi pokoknya. Dengan demikian perkembangannya tetap dapat sesuai dengan kebutuhan serta permintaan masyarakatnya pada suatu waktu.
Sejarah Kebudayaan
Kalau jaman prasejarah kita ambil sebagai satu jaman, maka jaman sejarah negeri kita dapat dibagi menjadi 3 masa, yaitu jaman purba, jaman madya dan jaman baru. Demikianlah maka sejarah kebudayaan indonesia seluruhnya dapat dibagi menjadi 4 masa, ialah:
1. Jaman prasejarah, sejak adri permulaan adanya manusia dan kebudayaan     sampai     kira-kira abad ke-5 masehi.
2. Jaman purba, sejak dari datangnyaa pengaruh india pada abad-abad pertama tarikh masehi sampai lenyapnya kerajaan majapahit sekitar tahun 1500 M.
3. Jaman madya, sejak dari datanganya agama pengaruh islam menjelang akhir jaman majapahit sampai akhir abad ke-19.
4. Jaman baru (modern), sejak masuknya anasir-anasir barat dan tehnik modern pada kira-kira tahun 1900 sampai dewasa sekarang.
Dalam mempelajari sejarah kebudayaan, kita mulai dengan permulaan-nya sekali. Kita mulai dengan kebudayaan yang tertua. Seperti kita ketahui,kebudayaan itu merupakan kesatuan yang tak dapat terpecah dengan manusia; kebudayaan itu hanya ada pada manusia saja. Hal ini membawa akibat, bahwa jika kita hendak mengetahui tentang permulaan kebudayaan, kita harus mulai dengan manusia pertama.
 Ilmu pengetahuan dengan penyelidikannya menghasilkan gambaran yang dalam pokoknya tidak berbeda dengan ajaran agama, yaitu bahwa manusia pertama di atas dunia setelah makhluk-makhluk lainnya ada. Hal ini dapat diketahui dari bekas-bekas dan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan dan binatang yang kesemuanya telah membatu dan terdapatkan dalam lapisan lapisan bumi. Bekas-bekas serta sisa-sisa demikian disebut;fosil.Fosil fosil yang menjadi ciri khusus dari sesuatu lapisan bumi dinamakan: Leitfossil atau fosil pandu.
Guna mengikuti perkembangan umat hidup di atas dunia ini, kita terlebih dahulu harus meninjau tarikh bumi.Menurut ilmu falaq, yaitu ilmu yang mempelajari bintang-bintang. maka dunia ini (yang pada hakekatnya bintang juga).mula¬-mula sekali berupa bola gas yang sangat panas sekali dan berputar pada porosnya sendiri. Karena terjadi perputaran  maka gas tadi menjadi semakin padat lalu terjadilah kulit bumi.kulit ini makin lama makin tebal dan akhirnya terbentuk dunia ini kira-kira 250 ribu juta tahun yang lalu. 
Menurut geologi, yaitu ilmu yang mempelajari kulit bumi, maka waktu sejak terjadinya dunia sampai kini dapat dibagi atas zaman-zaman sebagai berikut :
1. Arkhaikum, jaman yang tertua, berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun. Kulit bumi masih panas sekali, belum ada kehidupan.
2. Palaeozoikum, jaman hidup tua. Dalam jaman ini berlangsung kira-kira 340 juta tahun,sudah ada kehidupan. Juga dinamakan jaman primer (jaman pertama)
3. Mesozoikum, jaman hidup pertengahan, juga dinamakan jaman sekunder, berlangsungkira-kira 140 juta tahun.
4. Neozoikum atau kainozoikum, jaman hidup baru, berlangsung sejak kira-kira 60 juta tahunyang lalu sampai saat ini. Jaman ini dibagi lagi sebagai berikut 
a. Tertiair 
Pada jaman ini hewan menyusui mulai ada, dan hewan-hewan berukuran besar perlahan mulai punah. 
b. Quartair
Jaman ini mulai ada kehidupan manusia dimulai sejak 600.000 tahun yang lalu, dibagilagi menjadi zaman diluviumatau, pleistocen, dan alluvium atau  holocen. Jaman diluvium sendiri berlangsung kira-kira 600.000 tahun. Disebut juga dengan jaman es.Adapun jaman alluvium, yang dimulai kira-kira 20.000 tahun yang lalu, hingga saat inimasih tetap berlangsung. Malah manusianya sudah sebangsa dengan kita, yaitu dinamakanHomo Sapiens atau manusia cerdas. Oleh karena itu maka kebudayaan sebagai hasil ciptaan manusia, mengalami perkembangan dan kemajuan yang luar biasa pesatnya
Batas-batas Prasejarah
Sebelum abad ke-5 ada juga sedikit keterangan tertulis dari bangsa asing, terutamadari bangsa tionghoa, yunani dan india pula, yang sedikit menyinggung negeri kita, tetapi olehkarena sangat tidak jelasnya, maka sukarlah keterangan-keterangan itu memasukkan bangsa kita kedalam jaman sejarah. Sesungguhnya berita-berita pertama dari dan tentang suatu bangsaitu hanya sedikit sekali dan kurang lengkap. Tidak sekonyong-konyong lah suatu bangsa itu meninggalkan jaman prasejarahnya. Hanya lambat laun prasejarah itu berganti menjadi sejarah,maka selamanya ada jaman peralihan yang mungkin berabad-abad lamanya. Jaman peralihan ini dinamakan jaman proto sejarah
Pembagian Jaman Dalam Prasejarah:
A. Jaman batu
1. Jaman batu dibagi atas:
2. Palaeolithikum
3. Mesolithikum.
4. Neolithikum
B. Jaman logam
1. Jaman tembaga
2. Jaman perunggu.
3. Jaman besi
II. PALEOLITHIKUM
Jaman pleistosen itu berlangsung kira-kira 600.000 tahun. Selama jaman inilah berlangsungnya paleolithikum atau (jaman kebudayaan) batu tua. Dari lapisan bumi pleistocenitu mulailah terdapat bekas-bekas dari manusia dan kebudayaannya.
Jenis-jenis Manusia Pertama
Temuan pertama di Indonesia adalah temuan Phitecanthropus Erectus tahun 1890 oleh E.Dubois di dekat Trinil, Ngawi. Temuan ini seperti diantara manusia dan kera maka dinamakan phitecanthropus Erectus. 
Von koningswald  menemukan homo mojokertensis yang diduga anak dari phitecanthropus.Phithecanthropus Robustus.Lebih besar dan lebis kuat.Meganthropus Paleojavanicus yang dianggap lebih tua dari  Phitecanthropus lainnya.
Kebudayaan-kebudayaan Pertama
a. .Kebudayaan Pacitan
Kebudayaan Pacitan ialah kebudayaan Phitecanthropus Pada tahun 1935 di dekat Pacitan oleh Von Konigswald ditemukan sejumlah alat batu. Alat-alat tersebut sepertikapak genggam yaitu alat serupa kapak tetapi tidak bertangkai. Kecuali di Pacitan, alat-alat paleolithikum demikian itu ditemukan pula : di Parigi dan Gombong (Jawa Tengah),di Sukabumi (Jawa Barat), dan daerah Lahat (Sumatra Selatan). 
b. Kebudayaan Ngandong
Disekitar daerah Ngandong dan Sidorejo (Ngawi, Madiun) didapatkan banyak alat daritulang. Ada diantaranya alat penusuk (belati) dari tanduk rusa, dan ujung tombak dengangigi-gigi pada sisinya. Ktebudayaan Ngandong pun juga ditemukan di Sangiran yaitu alat sangat kecil dari betuan yang amat indah. Alat ini dinamakan Serbih Pilah yang banyak ditemukan di Cabbenge (Sulawesi Selatan). Adapun tentang kesenian juga didukung oleh penemuan lukisan pada dinding-dinding goa seperti lukisan tapak tangan berwarna merahdi Leang-Leang (Sulawesi Selatan) dan gambar berwarna dari seekor babi.
Keadaan Kepulauan Kita
Pada permulaan jaman holocan es kutub sebagian besar lenyap, dan berakhirlah jaman es.Dengan sendirinya permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah didaerah Sunda-plat danSahul-plat tergenang air menjadi laut (laut transgresi) yang menjadikan pulau-pulau di negerikita. Bentuk yang diperolah itulah yang menjadi dasar bentuk pulau-pulau kita sekarang.Perubahan garis pantai terutama sekali disebabkan oleh kerja sungai-sungai dan gunung-gunung berapi. Sungai-sungai membawa lumpur jelaut, yang mengakibatkan semakin lebarnyatanah datar dipinggir pantai. Gunung-gunung berapi memuntahkan laharnya dan dengandemikian mengubah bentuk dan susunan tanah disekitarnya.

III. MESOLITHIKUM
Setelah Paleolithikum muncul kebudayaan baru yang mendapat pengaruh denganmengalirnya arus kebudayaan baru dari daratan Asia dengan coraknya. Kebudayaan barutersebut dinamakan Mesolithikum.Kebudayaan mesolithikum ini banyak didapatkan bekas- bekasnya di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan di Flores. Dari peninggalan-peninggalantersebut dapat diketahui bahwa jaman itu manusia masih hidup dari berburu dan menangkapikan (Food-Gathering). Tetapi sebagian sudah mempunyai tempat tinggal tetap, sehingga sudah bercocok tanam walaupun secara kecil-kecilan dan masih sangat sederhana.
Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger adalah istilah yang berasal dari bahasa Denmark yaitu kjokken artinyadapur dan modding artinya sampah jadi Kjokkenmoddinger arti sebetulnya adalah sampah-sampah dapur. Didapatkannya disepanjang pantai Sumatera Timur Laut antara Langsa danMedan. Kjokkenmoddinger adalah tumpukan kulit kerang yang mencapai ketinggian beberapa meter hingga menjadi bukit. Dari bekas-bekas penemuan tersebut menunjukkan bahwa manusia purba yang hidup pada jaman ini sudah menetap.
Abris Sous Roche
      Abris Sous Roche adalah gua-gua yang dipakai sebagai tempat tinggal. Di dalam dasar guaditemukan alalt-alat batu, seperti ujung panah dan flakes, batu-batu penggilingan, kapak-kapak,alat dari tulang dan tanduk rusa, juga alat dari perunggu dan besi.
Kebudayaan Bacson-Hoabinh
Penyelidikan akan persebaran kapak sumatra dan kapak pendek menemukan pusatkebudayaan prasejarah, ialah di pegunungan Bacson dan di daerah Hoabinh yang letaknya berdekatan. Di sana ada banyak pebbles (kapak Sumatra dan kapak pendek), alat-alat daritulang pun ditemukan juga. Kebudayaan flakes itu datangnya dari daratan Asia melalui Jepang Formosa dan Filipina. Hal ini diperkuat oleh kenyataan, bahwa di Sumatra Timur, Malaysia Barat dan Hindia Belakang tak ada juga ditemukan flakes.
Danau Bandung
Penyelidikan geologi oleh von koenigswald membenarkan garis tinggi 725 meter yangmelewati Padalarang, Bandung Utara, Cicalengka, Banjaran, Soerang sampai kesebelah baratCililin dahulunya adalah garis tepi danau. Dibanyak tempat sekitar danau itu, jadi semuanyadiatas garis tinggi 725 meter tadi, ditemukan hasil-hasil kebudayaan yang berupa flakes. Flakesdisini semuanya dibuat dari batu indah yang hitam warnanya, yaitu obsidian.
Hasil-Hasil Kesenian
Kesenian mesolithikum yang bertingkat tinggi juga telah ditemukan bekas-bekasnya, ialahdi gua Leang-leang di Sulawesi Selatan berupa gambar berwarna dari seekor babi hutan sedanglari, dan di beberapa gua lainnya gambar-gambar (cap) tanan yang berwarna merah.

IV. NEOLITHIKUM
Neolithikum itu adalah suatu revolusi yang sangat besar dalam peradaban manusia. Revolusi tersebut yaitu penghidupan food gathering menjadi food producing. Jaman ini manusia sudah bercocok tanam dan berternak, membentuk suatu masyarakat, dan sudah pandai membuat rumah.

Kapak Persegi
Nama kapak persegi berasal dari von Heine Heldern berdasar penampang lintangnya yang berbentuk persegi panjang atau trapesium. Penampang kapak persegi tersedia dalam berbagaiukuran, ada yang besar dan kecil. Ukuran besar lazim disebut dengan beliung berfungsi sebagaicangkul/pacul. Sedangkan yang ukuran kecil disebut dengan tarah yang digunakan untukmengerjakan kayu.
Kapak Lonjong
nama kapak lonjong didasarkan pada alangnya yang berbentuk lonjong.Bentuk kapaknya sendiri bundar telur. Ujungnya yang agak lancip ditempatkan di tangkai danujung lainnya yang bulat diasah sehingga tajam. Kapak lonjong yang besar dinamakan Walzenbeil dan yang kecil disebut Kleinbeil.
Benda-benda lainnya
PerhiasanTerutama di Jawa ditemukan gelang-gelang dari batu indah dalam jumlah besar. Gelangtersebut dari dalam halus rata dan dari luar lengkung sisinya. Kecuali gelang, ditemukan pulakalung dipergunakan juga batu-batu yang dicat atau abtu-batu akik.Pakaian ada jaman neolithikum mereka sudah membuat pakaian dari kulit kayu dan menenun tekstil yang agak halus. Hal ini dapat dibuktikan dengan penemuan alat-alat pemukul kulit kayu.Tembikar Bekas-bekas yang pertama ditemukan (periukbelanga)  bukit kerang di Sumatra. Namun hanya ditemukan berupa pecahan-pecahan yang sangat keciI .
Indonesia-Austronesia.
Daerah persebaran kapak persegi dan kapak lonjong di negeri kita kira-kira bertepatandengan daerah bahasa-bahasa Indonesia Barat dan bahasa-bahasa Indonesia Timur (pembagian bahasa-bahasa Indonesia yang dilakukan oleh Dr.J.L.A.Brandes berdasarkan ilmu bahasa). Berdasarkan hasil penyelidikan akan persebaran kapak persegi pairgkal kebudayaan itu ialah di daerah Yunnan di Tiongkok Selatan,   ialah didaerah hulu sungai-sungai terbesar di Asia Tenggara.
V. JAMAN LOGAM
Jaman logam ialah kelanjutan dari jaman batu yang termuda (Neolithikum). Jaman logamitu dapat dibagi lagi atas jaman tembaga, perunggu, dan besi. Hasil-hasil yang terpenting darikebudayaan perunggu Indonesia adalah : kapak corong dan nekara.
Kapak Corong
Kapak corong adalah kapak yang bagian atasnya berbentuk corong dengan sembirmya belah, sedangkan ke dalam corong itulah dimasukkan tangkai kayunya yang menyiku kepada bidang kapak. Kapak corong biasa disebut juga dengan kapak sepatu.
Nekara
      Nekara adalahberumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisiatasnya tertutup. Didapatkannya anatara lain di Sumtra, Jawa, Bali, Pulau Sangean Sumbawa,Roti, Leti, Selayar, dan di Kepulauan Kei. Nekara terbesar dan masih utuh terdapat di Bali.
Benda-benda lainnya
Kecuali kapak corong dan nekara, banyak pula benda-benda lainnya seperti perhiasan, patung, bejana perunggu, selabung lengan dari perunggu, manik-manik dari kaca.
Kebudayaan Dongsong
Kebudayaan Dongsong merupakan kebudayaan perunggu yang ada di Asia Tenggara.Dongsong merupakan tempat penyelidikan pertama di daerah Tonkin. Daerah tersebutmerupakn pusatnya kebudayaan perunggu Asia Tenggara itu. Di sana ditemukan berbagai macam alat perunggu dan nekara, alat-alat besi dan kuburan-kuburan jaman itu. Menurut vonHeine Geldern kebudayaan Dongson itu paling muda berasal dari 300 tahun SM.
VI. MEGALITHIKUM
Kebudayaan megalitikumlah kebudayaan yang pertama yang menghasillkan Megalithikum juga biasa disebut dengan jaman batu besar .Jaman ini di Indonesia bisa dimasukkan kebudayaan Dongson sebagai salah satu dari cabangnya.
Hasil-hasil yang terpenting dari kebudayaan megalithikum adalah :
1) Dolmen : tempat sesaji dan pemujaan kepada nenek moyang 
2) Sarcophagus : berbentuk seperti lesung, tetapi mempunyai tutup 
3) Kubur batu : peti yang papan-papannya lepas satu dari laiinya.
4) Punden Berundak : bangunan pemujaan yang bersusun bertingkat. 
5) Arca-arca : melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan.
VII. KEBUDAYAAN INDONESIA MENJELANG JAMAN SEJARAH
Kebudayaan di Indonesia menjelang jaman sejarah sewaktu menghadapi pengaruh- pengaruh Hindu/Budha yang dari India datangnya. Dari teori Kern dan teori vonHeine,Geldern bahwa nenek moyang bangsa indonesia adalah bangsa Austronesia. Mulai datang kira-kira2000 tahun SM, ialah jaman neolithikum. Sesudah perpindahan gelombang pertama,terjadilah perpindahan gelombang kedua yaitu jaman logam. 
Perpindahan tersebut membawa aliran kebudayaan baru yang sudah mengenal pemakaian logam. Disamping kebudayaan neolithikum dan kebudayaan logam, ada lagi satu cabang   kebudayaan lain yaitu jaman megalithikum yang menghasilkan bangunandaribatu besar. Kebudayaan ini berakar dalam neolithikum tetapi berkembang dalam jaman logam.Dengan demikian pendukungnya pun bangsa Austronosia pula.   
Dalam jaman mesolithikum yang terutama menghasilkan alat-alat dari flakes,pebbles dan bones, daratan asia terjadi percampuan antara bangsa-bangsa Papua-Melanosoide, Europaeidedan Mongoloide, yang antara lain menimbulkan adanya bangsa Austria.
3. KELEBIHAN BUKU
Buku ini sangat renyah untuk dibaca dikarenakan tidak banyak teori yang dipaparkan di dalamnya. Sebagaimana disampaikan oleh penulis dalam halaman pengantarnya, bahwa ia menghendaki para pembaca dapat memahami dan mendapatkan pengetahuan dasar tentang kebudayaan Indonesia secara mudah. .Buku Karya DR. Seokmono ini dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, sehingga mengantarkan pembaca untuk mendalami hasil kebudayaan masyarakat Indonesia saat itu. Dengan membaca buku ini dapatlah diketahui bahwa kebudayaan masyarakat Indonesia saat itu sangatlah tinggi.
4. KEKURANGAN BUKU
Masih menggunakan kertas buram menjadikan  mata pembaca  mudah lelah dalam membaca.
5. KESIMPULAN
      Dari buku yang saya baca saya menyimpulkan dengan membaca buku ini dapatlah diketahui bahwa kebudayaan masyarakat Indonesia saat itu sangatlah tinggi. Oleh sebab itu salah satu manfaat yang diharapkan setelah membaca buku ini adalah menumbuhkan apresiasi dan menghargai hasil-hasil kebudayaan Indonesia yang hampir punah akibat tangan-tangan manusia yang tak bertanggung jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA (PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA)

PENGALAMAN DAN HARAPAN DALAM PJJ