catatanku dalam lintasan sejarah bangsa
Indonesia sebuah negara dengan gugusan pulan yang terhampar luar dari ujung timur hingga ujung barat. Dari ujung utara hingga selatan berjejer sebuah maktab kepulauan baik yg besar maupun yang kecil. Hamparan yang luas dikelilingi oleh samudra dan pegunungan serta dilalui garis khatuliswa Indonesia menjadi nan luas.
Sebuah catatan sejarah yang panjang perjalanan negara yang bernama Indonesia. Tidak terbentuk serta merta dalam sekejab mata. Butuh pengorbanan dan perjuangan dari para anak bangsa dalam rangka merajut kebhinekaan dan persatuan. Tak mudah menyatukan sebuah kekuatan yang maha dasyat kalau tidak ada keihklasan para pendiri bangsa untuk merajut negri yang Indah dan dikata swarna dwipa.
Peradaban yang dibangun dari mulai tidak mengenal tulisan, hidup berpindah tempat dari hutan satu ke hutan yang lain menjadikan suatu habits bangunan masyarakat itu dibentuk. Alat yang sederhana terbuat dari batu kasar kemudian bisa dihaluskan merupakan proses kehidupan masa lalu bangsa ini. Kemudian terjadi proses akulturasi dan asimilasi budaya bangsa ini mengenal yang namanya alat terbuat dari logam dan tembaga.
Ketika bangsa ini mulai mengenal alat dari logam dan tembaga disinilah dimulainya peradaban modern itu muncul dahulu kala. Kemudian masyarakat pun juga sudah mulai hidup menetap dengan membangun perkanpungan dan peralatan dari tembaga dan logam. Inilah peletak dasar bangsa Indonesia penduduknya sudah menggunakan teknologi hingga saat ini teknologi itu semakin berkembang sesuai perkembangan zaman.
Begitupun ketika bangsa ini kedatangan bangsa Hindu dan Budha. Kemudian mulai membangun negara tradisional yang bercorak hindu-budha mampu menunjukkan bangsa ini sudah mulai mengenal hidup menghormati dan toleransi. Mereka menerima ajaran hindu-budha tanpa adanya tekanan dan paksaan dari orang-orang Hindu-Budha. Ajaran tradisi hindu-budha diajarkan dalam masyarakat Indonesia sehingga kala itu masyarakat sudah mengenal agama. Walaupun sebelumnya mereka mengenal konsep dinamisme dan anismisme. Konsep kepercayaan anisme dan dinamisme hidup berdampingan dengan keyakinan Agama Hindu dan Budha. Mereka terapkan dalam proses hidup sehari-hari. Wujud kepatuhan masyarakat kala itu terhadap pemimpin atau raja mereka tunjukkan. Begitu pun dengan kepemimpinan seorang raja mengayomi masyarakatnya. Hal itu ditunjukan dengan bukti prasasti dan penimggalan budaya kerajaan tradisional dari Kutai hingga Majapahit.
Catatan itu tersimpan dalam memori kolektif bangsa ini. Begitu tangguhnya zaman itu dan begitu hebatnya mereka membangun peradaban baru dan unggul. Kita lihat seorang raja mempersembahkan ribuan ekor sapi dipersembahkan untuk dewa dan kemakmuran rakyatnya. Kita lihat juga ada salah satu perguruan tinggi bernama Nalanda di sriwijaya. Kemudian ekspedisi pamalayu hingga Sumpah Palawa diejawantahkan masa kerajaan tradisional hindu budha.
Kemudian bangsa Islam masuk ke dalam rongga kehidupan di negri nusantara. Diceritakan juga tak ada pertumpahan darah dan tak ada yang ditakuti dengan kehadirannya. Bahkan kemunculan Islam menjadi simbol baru perekat perjalanan anak negri kala itu. Semuanya dapat hidup berdampingan dan bersaudara sesama anak bangsa.
Babak baru zaman baru ketika bangsa Eropa hadir ke nusantara. Di mulai lah pergulatan dengan persaingan diantara para pedagang yang ada di nusantara. Di mana para pedangang Eropa menerapkan pola monopoli dalam perdagangan dan kolonialisme serta imperialisme. Di perkenalkan dengan istilah pajak, sewa tanah serta dikenalkan jenis tanaman baru.
Kemunculan orang Eropa memberikan dampak secara secara langsung dalam kehidupan anak-anak negri. Tumbuh persaingan baru dan tumbuh kelas sosial baru dikenalkan tak langsung oleh orang Eropa. Warna kehidupan dengan gaya Eropa bermunculan ditengah kehidupan masyarakat Nusantara. Proses menyelami budaya baru dalam konteks zaman yang berbeda mereka lakukan.
Kehidupan multikultur pun hidup di negri nusantara dengan kehadiran orang Eropa. Proses multukultur inilah menjadi khasanah terbangun identitas kebangsaan dari masing-masing daerah di nusantara. Bahasa melayu menjadi bahasa pengantar pergaulan kala itu. Tumbuhnya kepercayaan dan keyakinan mulai dari anisme dinamisme, hindu,budha, islam serta kristen menyemai hidup kebersamaan di wilyah nusantara. Adanya kepercayaan dan keyakinan yang muncul di nusantara menandakan bangsa Ini dapat hidup berdampingan.
Polarisasi kolonialisme dan imperialisme yabg membawa anak-anak negri mempertahankan identis khasanah daerahnya. Mereka melawan kolonialisme dan imperialisne dengan kekuatan yang dimilikinya. Hingga datang suatu gagasan pergerakan nasional yang membawa penyatuan dari ragam budaya nusantara. Perlawanan dengan gagasan dan ide persatuan yang dibangun,dikembangkan serta diejawantahkan dalam semangat budi utomo sumpah pemuda hingga terbangunnya negri yang bernama indonesia.
Catatan diatas harusnya kita mampu meyakini perjalanan bangsa ke depan yang penuh dengan rintangan dan hambatan. Bahkan ujian pun tak terbendung dalam memahami keragaman dan kemajemukan yang ada. Dulu tak ada handphone serta alat canggih lainnya. Tapi mereka menghadirkan kesahahajan dalam hidup serta rukun tanpa dipaksakan. Mengenal Pancasila pun tidak masyarakat tempo dulu yang hidup di nusantara. Tapi nilai-nilai pancasila hidup dan berkembang di dalam kehidupan mereka.Mereka juga berperang sesama negara tradisional dalam mempertahankan dan memperluas wilayahnya. Hal ini kita kenal dengan istilah perang bubat pada masa majapahit, perang paregreg dll. Semua ini mereka lakukan demi semata cinta akan kerajaannya.
Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional, lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan. Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi kepentingan Indonesia bukan atas nama daerah lagi. Istilah Indonesia mulai digunakan sejak :
1. J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan nusantara dalam tulisannya pada tahun1850.
2. Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut penduduk nusantara dengan Indonesia.
3. Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.
4. Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang awalnya bernama Indische Vereningingmenjadi Perhimpunan Indonesia.
5. Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka
6. Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang di luar wilayah Indonesia.
7. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
Catatan sejarah itu jangan dilihat dan dipandang hanya sebelah mata tapi harus dilihat pada sisi yang luas untuk kepentingan bangsa indonesia ke depan. Penyeragaman nilai-nilai budaya karakter pancasila sudah mulai diterapkan bangsa sejak dahulu kala. Dan tak perlu diberdebatkan secara frontal sehingga menghilangkan makna toleransi. Toleransi telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Keberagaman telah ada sejak nenek moyang bangsa Indonesia terbentuk. Kalau didalam media sosial bicara toleransi dan menghormati selalu dibicarakan maka butuh literasi kembali. Sehingga pemahaman seperti ini tak perlu terus muncul dalam diorama kehidupan masyarakat Indonesia.
Kembali ke literasi dalam pemahaman perjalanan bangsa diperlukan agar tak salah arah dalam mendiagnosa permasalahan yang hari ini terjadi. Persoalan utama bangsa ini selain masalah ekonomi adalah literasi yang berbeda. Literasi menjadi sub tema paling utama dan penting dari peradaban milineal. Peradaban baru itu unggul ketika literasi dijadikan sebagai pijakan dalam membangun kehidupan. Sebuah keniscayaan suatu bnagsa yang besar dengan anekaragam budaya adan adatnya persoalan literasi masih jauh dari yang dicita-citakan oleh para pendiri bnagsa melalui Pembukaan UUD 1945. Orang lebih senang bermain games saat ini ketika dia harus membaca buku. Padahal buku saat ini bisa didapat melalui e book bisa diundah secara gratis dalam google.
Catatan kecil perjalanan sejarah bangsa merupakan refleksi atas sikap rasa kebangsaan yang hari ini sedang merajut kembali sikap kebangsaan. Di sinilah hadirnya sejarah dalam merespon gagasan dalam mewarnai kehidupan masyarakat secara luas. Sejarah butuh hadir dalam merefleksikan gagasan yang bisa mempersepsikan peristiwa masa lalu. Di bawah dalam kehidupan kebangsaan saat ini agar kita tak buta sejarah perjalanan bangsanya. Sejarah dihadirkan untuk membangun memori kolektif anak bangsa secara utuh. Sejarah guru kehidupan kita agar bisa mengambil hikmah.
Teras Rumah, 27-12-2020
catatan ku untuk bangsa
Komentar
Posting Komentar