Teman sejati
Kawan
Kini kau memanggilku pengkhianat
Dan kau memanggilku penghambat
Serta kau memanggilku provokator
Kawan
Kau lupa dulu kita pernah belajar bersama
Mengejar mimpi dan cita-cita
Kau lupa dengan janji setia seorang kawan
Kita pernah berjanji
Untuk saling berbagi
Saling mengisi
Sampai Tuhan memanggil kita
Janji perteman telah kau ingkari
Demi citra diri
Goresan tinta dan gelar selembar kertas
Membuat mu lupa tentang janji
Kau Juga lupa
Duduk mu di kursi itu
Di gedung itu
Ada peran orang lain
Ada keringat orang lain
Turut membantu mu
Kritikku
Saran ku
Kau anggap sampah
Bahkan nasehat ku
Kau anggap masa bodoh
Kau hanya paduli dengan selembar kertas
Sedangkan teman mu, sahabat mu
Orang yang telah mendukung mu
Berjuang untuk mengejar sesuap nasi
Dan tak kan pernah berharap bantuan mu
Kau tampak garang dengan para staf mu
Kau tampak berwibawa
Dihadapan pimpinan dan rekan kerjamu
Kau kritik para staff dengan gaya mu
Dengan gaya
Merendahkan harga diri staff mu
Mulut mu kau anggap pisau
Tingkahmu bagaikan raja
Jika bicara pasti bak Tuhan pasti terjadi
Tak peduli dengan hati sanubari
Kawan
Kau telah berubah
Karena jabatan lupa daratan
Kau peduli hanya dengan kepentingan
Demi citra diri kau agungkan
Terkadang kau memakai dalil ke imanan
Sebagai pembenaran ucapan
Kau gunakan slogan
Untuk membangun kekuasaan
Cukup sudah aku mengingatkan
Memberikan arti seorang sahabat
Agar engkau mawas ďiri kawan
Ingat tentang masa lalu yg sulit
Biarkan roda hidup berjalan
Selamat tinggal kawan
Titip selembar surat menuju jalan ke surga
Biarkan ku berjuang dan berjalan
Dengan caraku menuju surga
Ketika matahari esok kita tak bertemu kembali
Masih ada ikrar dan janji yang telah diucapkan
Biarkan kita berpisah di ujung jalan
Aku tetap menyusuri jalan setapak ini
Dengan keabadian
Komentar
Posting Komentar