Hubungan Paham-Paham Besar Dengan Lahirnya Gerakan Nasionalisme Asia Afrika (part 2)

 

A.             LAHIRNYA GERAKAN NASIONALISME ASIA AFRIKA

Yang dimaksud dengan  nasionalisme Asia dan Afrika adalah aliran yang mencerminkan bangunnya bangsa-bangsa Asia dan Afrika sebagai reaksi terhadap imperialisme dan kolonialisme bangsa-bangsa barat. Dengan demikian nasionalisme Asia dan Afrika merupakan gerakan untuk menentang imperialisme dan kolonialisme bangsa barat.

Nasionalisme negara-negara di Asia yang bangkit menentang kolonialisme antara lain terjadi di India, Philipina, Indonesia, Turki, Jepang, dan Cina. Sedangkan negara di kawasan Afrika yang mengembangkan ajaran nasionalisme akibat imperialisme antara lain Libya, Mesir, Angola, dan Afrika Selatan.

Gerakan Nasionalisme Asia-Afrika pada dasarnya ditimbulkan oleh beberapa faktor berikut:

1.             Persamaan karakter dari sekelompok manusia yang timbul karena persamaan nasib, yaitu mereka terjajah oleh keberadaan bangsa asing.

2.             Keinginan bangsa untuk hidup bersama dan bersatu yang didorong oleh rasa kesetiakawanan yang agung.

3.             Rasa persatuan dan semangat kebangsaan dari sekelompok manusia yang tinggal di daerah yang sama.

Nasioanalisme bangsa-bangsa Asia dan Afrika memiliki tiga aspek dan tiga tujuan, yakni:

1.        Aspek politik, yakni bertujuan untuk mengusir penjajahan asing untuk mendapatkan kemerdekaan.

2.        Aspek sosial-ekonomi, yang berusaha menghentikan eksploitasi ekonomi asing dan bertujuan untuk membangun masyarakat baru yang bebas dari penderitaan dan kesengsaraan serta kemelaratan.

3.        Aspek budaya, yakni berusaha untuk menggali dan menghidupkan kembali budaya asli warisan nenek moyang yang kemudian disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme. Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi pada zaman ini. Ciri-ciri nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi nasionalisme sebagai berikut :

 

1.             Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama.

2.             Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise bangsa.

3.             Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya.

4.             Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri.

B.            INDIA

India termasuk bangsa di Asia yang menderita karena di jajah bangsa barat. Pada pertengahan tahun 1700-an dinasti mughal di india yang di pimpin oleh Sultan Ahmad mulai lemah pengaruhnya. Sebagian besar wilayah india jatuh ke tangan inggris. Bahkan, pada tahun 1830 East India Company mengambil alih kekuatan politik dan militer india. Pengambilaalihan kekuasaan ini menyebabkan pemberontakan sepoy pada tahun 1857. Sepoy merukan tentara india yang berdinas dalam kemiliteran inggris.


Pemberontakan Sepoy membawa akibat sebagai berikut.

1)             Lenyapnya Dinasti Moghul sebab Sultan Bahadur Syah, Raja Moghul terakhir ditangkap dan dibuang ke Rangoon hingga meninggal di sana.

2)             East India Company (EIC) dibubarkan. Selanjutnya sejak tanggal 1 November 1858 secara resmi India diambil alih oleh pemerintah Inggris.

3)             Rakyat India sadar bahwa gerakan militer tersebut dilaksanakan secara tergesa-gesa. Di samping itu, mereka juga sadar bahwa Inggris tidak mungkin dapat diusir dengan kekerasan senjata. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah dengan membentuk organisasi politik dan perkumpulan agama. Pada tahun 1885 berdirilah All Indian National Congres sebagai organisasi politik yang pertama di India.

 

Faktor-faktor penyebab munculnya nasionalisme India

 

1.             Penderitaan rakyat India akibat penjajahan Inggris

2.             Orang-orang India tidak boleh terlibat dalam pemerintahan

3.             Bertambahnya orang-orang India yang terpelajar yang mengenal keadaan Eropa dan memahami paham-paham baru seperti: Nasionalisme,Liberalisme, Demokrasi, dan menginginkan kemerdekaan

4.             Pertentangan kebudayaan Inggris dengan kebudayaan India yang bernilai tinggi

5.             Pemberian status dominion kepada Kanada

6.             Kemenangan Jepang terhadap Rusia ( 1905)

7.             Kekuatan pasukan India yang telah terbukti dalam perang dunia I

 

Meskipun dapat ditumpas, Pemberontakan Sepoy membawa akbiat yang luas bagi penjajahan India di India. Akibat paling besar yang ditimbulkan adalah lahirnya nasionalisme India. Pada mulanya, pergerakan nasional India bersifat gerakan sosial dan pendidikan. Gerakan politik muncul stelah berdirinya All Indian National Congress (Kongres India). Dalam perkembangannya, All Indian National Congress mengalami perpecahan. Mohammad Ali Jinnah dan Liquat Ali Khan keluar dari All Indian National Congress dan mendirikan Moslem League (Liga Muslim) tahun 1906

Setelah Perang Dunia I berakhir, ternyata status janji dominion tidak ditepati
oleh Inggris. Hal ini menyebabkan terjadinya banyak kerusuhan di India. Untuk
meredakan pergolakan itu, pemerintah inggris mengeluarkan suatu undang-undang
yang bernama Rowlatt-act pada tahun 1919. Isi pokok undang-undang itu adalah
mengancam dengan hukuman berat terhadap rakyat yang berani mengadakan
keonaran politik.

Puncaknya pada tanggal 13 April 1919, sejumlah rakyat berkumpul di kota Amritsar
dengan maksud mengadakan rapat untuk memprotes Rowlatt-act dan untuk
mendengarkan wejangan Gandhi. Rakyat yang tidak berdosa itu dianggap melanggar
Rowlatt-act sehingga ditembaki. Banyak rakyat yang mati atau luka-luka. Peristiwa
Amritsar sangat menusuk perasaan bangsa India. Setelah terjadi tragedy berdarah
di Amritsar (Amritsar Masscre) itu, gerak perjuangan Mahatma Gandhi yang mulamula bersifat sosial lalu berubah politik. Gandhi memegang kepemimpinan Partai
Kongres dan berhasil menjiwai perjuangan Partai Kongres dengan ajaran-ajarannya.

Wujud perlawanan rakyat India kepada penjajah Inggris dibedakan menjadi dua yaitu :

1.       Melalui Perjuangan bersenjata

a.         Perlawanan raja-raja maratha di Dekkan, di antara pemimpin-pemimpinnya yang terkenal bernama Tippu Sahid dari Mysore

b.        Perlawanan raja-raja Sikh ( Punjab). Pada masa pemerintahan Ranjit Singh, kerajaan Sikh mencapai puncak kejayaan sehingga sangat disegani oleh pemerintah Inggris. Setelah meninggalnya Ranjit Singh terjadi perpecahan di antara bangsa Sikh sebagai akibat dari politik devide et impera yang diterapkan oleh penjajah Inggris. Akhirnya Kerajaan Sikh lenyap tahun 1849.

c.         Perlawanan prajurit-prajurit India (The Indian Mutiny,1857-1859)

Faktor-faktor penyebabnya

a.              Penderitaan rakyat India akibat penindasan Inggris

b.              Tindakan sewenang-wenang penjajah Inggris

c.              Perasaan senasib-sepenangguhan antara prajurit India dengan rakyat India

d.             Adanya kewajiban untuk menjilat amunisi sebelum ditembakkan

Pemimpinnya : Rance Lakshmai Bai, nana Sahib, dan Tantia Topi.

Akibat pemberontakan para prajurit India:

a.              Mulai munculnya nasionalisme India

b.             Inggris mengubah sikap politik penjajahan di India

c.              Sistem pemerintahan Inggris di India yang dikendalikan langsung dari London

2.       Melalui gerakan-gerakan nasional

a.              Brahma Samaj

Tujuan gerakan ini adalah ingin menghilangkan kesan agama Hindu sebagai agama yang bersifat polythiesme menjadi agama yang bersifat monotheisme. Tokoh pelopornya : Ram Mohan Roy dan Rabindranath Tagore seorang pujangga yang pernah mendapat hadiah nobel

b.              Rama Krisna

Tujuan gerakan ini adalah ingin memurnikan agama Hindu. Tokoh pelopornya : Swami Vivekananda

c.              Kongres ( All Indian National Congress 1885)

Kongres merupakan persatuan gerakan-gerakan nasionalisme India yang bersama-sama menuntuk kemerdekaan, pemprakarsa gerakan ini adalah Allan O’Hume, orang Inggris yang mencintai India, sedangkan yang menjadi pemimpinnya adalah Banerji. Tahun 1907 para pemimpin kongres terbagi 2 golongan yaitu

a.         Golongan moderat yang hanya menuntut pemerintahan sendiri dalam lingkungan kerajaan Inggris ( Swaraj), tokohnya: Banerji dan Motial Nehru

b.        Golongan radikal yang menuntut kemerdekaan penuh (Purna Swaraj),tokohnya : Tilak dan Pandit Jawaharlal Nehru

 

d.             Moslem League (1906)

Berdirinya Moslem League setelah kaum muslimin memisahkan diri dari kongres, tokoh-tokohnya : Mohammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan. Perjuangan Moslem League mencapai puncaknya setelah berhasil mendirikan Negara Pakistan ( 1947)

e.              Gerakan Mahatma Gandhi

Gerakan Mahatma Ganndhi meliputi :

1)             Ahisma, artinya melawan musuh tanpa kekerasan fisik.

2)             Hartal, artinya pemogokan, tidak melakukan pekerjaan sebagai protes
terhadap peraturan yang tidak adil atau tanda berkabung untuk memperingati kejadian yang menyedihkan.

3)             Satyagraha, tetap setia kepada kebenaran dan menolak bekerja sama dengan Inggris; karena Inggris salah sedangkan India berdiri di atas kebenaran. Jadi, satyagraha berarti noncooperation.

4)             Swadesi, artinya hidup dengan usaha sendiri. Gerakan ini menganjurkan agar bangsa India dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil usahanya sendiri. Akibat senjata ini tampak adanya pemboikotan terhadap barang-barang buatan Inggris, dan ditekankan pada penggunaan barang-barang buatan sendiri.
Dengan gerakan ini ternyata mampu meningkatkan perekonomian bangsa India. Sebaliknya, merupakan pukulan bagi ekspor Inggris ke India. Sebagai tanda penghormatan pada swadesi maka gambar “roda pemintal” tertera pada bendera kebangsaan India yang mulai berkibar pada tanggal 15 Agustus 1947.

Tanggal 26 januari 1930 dinyatakan sebagai hari kemerdekaan dan dirayakan
di seluruh India hingga sekarang. Setelah PD II berakhir, Inggris melihat makin
menghebatnya gerakan nasionalisme India untuk meraih kemerdekaan dengan
berstatus dominion.

Janji kemerdekaan India oleh Raja Muda Mounbatten dilaksanakan pada tanggal
15 Agustus 1947. India merdeka, tetapi wilayahnya dibelah menjadi dua, yaitu
dominion India dan Paksitan. Pembagian India sebetulnya kurang memuaskan baik
Pakistan maupun Kongres. Kongres menginginkan negara yang bulat, sedangan
Pakistan menginginkan daerah yang merupakan kesatuan. Pada tanggal 26 Januari
1950, India mengubah bentuk pemerintahan dari dominion menjadi republik dengan
Presiden Rejendra Prasad dan Perdana Menteri Jawalharlal Nehru. Adapun Pakistan
baru mengubah dirinya pada tahun 1956. Presidennya yang pertama ialah Iskandar
Mirza

Gerakan ini sangat besar pengaruhnya terhadap perjuangan rakyat India untuk mencapai kemerdekaan. Hasilnya India berhasil merdeka secara penuh pada tanggal 20 Januari 1950 dengan Perdana Menteri pertama Pandit Jawaharlal Nehru.

C.                 TURKI

 

Abad ke-19 merupakan kejayaan Kerajaan Turki Usmani dengan wilayah kekuasaannya meliputi jazirah Balkan, Afrika Utara, dan jazirah Arab. Tetapi, Kerajaan Turki Usmani mengalami kemunduran sampai akhirnya mendapat julukan The Sick Man. Latar belakang dan penyebab kemunduran Turki sebagai berikut.

1)        Wilayah kekuasaan Turki Ottoman yang luas akhirnya tidak dapat dikendalikan dari pusat.

2)        Pemberontakan yang di lakukan berkali-kali oleh jennisary yang bekerja sama dengan dinasti Mamluk di Mesir.

3)        Penguasa yang tidak cakap setelah Sulaiman al-Qanuni.

4)        Perekonomian semakin terpuruk dari waktu ke waktu akibat kalah perang.

5)        Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlalu berkembang.

6)        Tumbuhnya gerakan nasionalisme di wilayah-wilayah yang selama ini di kuasai oleh Turki Ottoman.

Negara-negara imperialisme barat memanfaatkan kelemahan Turki untuk menguasai jajahan Turki atau menghancurkan Turki. Beberapa sebab timbulnya nasionalisme Turki sebagai berikut.

a.         Kekuasaan Turki Usmani yang semakin melorot.

b.        Adanya pengaruh dari Revolusi Prancis dengan semboyan liberte, egalite, dan fraternite.

c.         Timbulnya kaum terpelajar yang berpaham modern sehingga mereka mengetahui apa itu liberalism, nasionalisme, dan demokrasi.

d.        Kegiatan bangsa Barat yang semakin gencar untuk merebut daerah-daerah jajahan Turki dan siap menhancurkan Turki.

Dalam situasi demikaian itulah, akhirnya mendorong timbulnya semangat
nasionalisme terutama di kalangan tokoh-tokoh muda untuk mengadakan
pembaharuan di segala bidang. Tokohnya, antara lain Mustafa Kemal Pasha, Midhat
Pasha, Rasjid Pasha, dan Ali Pasha. Pada tahun 1906, di bawah pimpinan Kemal
Pasha berdirilah perkumpulan Tanah Air dan Kemerdekaan dan pada tahun 1908
tumbuh menjadi Gerakan Turki Muda yaitu:

1)             menyelamatkan Turki dari keruntuhan total;

2)             menanamkan semangat nasionalisme di kalangan rakyat;

3)             mengadakan perbaikan sosial, ekonomi dan budaya;

4)             mengadakan pembaharuan organisasi pemerintahan.

Selama Perang Dunia I, pemerintah Turki didominasi oleh Gerakan Turki Muda. Dalam Perang Dunia I, Turki memihak kepada Jerman (Sentral) dan ikut serta membendung serangan Rusia, Inggris, dan Prancis ke Laut Tengah. Sekutu menyerang Dardanella, tetapi dapat digagalkan oleh Mustafa Kemal Pasha dalam pe-tempuran di Gallipoli. Itulah sebabnya, Mustafa Kemal Pasha disebut Pahlawan Gallipoli. Sejak itulah Sekutu tidak berani menerobos Dardanella.

Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan di pihak Blok Sentral sehingga terjadilah
Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antar Sekutu dan Turki. Akan tetapi, pemimpin
Turki Muda tidak mau menyerah begitu saja. Mustafa Kemal Pasha menentang
Sekutu dan tidak mau mengakui Perjanjian Sevres yang dibuat dengan Sultan. Ia
memimpin gerakan revolusi dan berhasil menurunkan Sultan Muhammad V dari
takhtanya (1 November 1923). Selanjutnya, Mustafa Kemal Pasha memperbaharui
Perjanjian Sevres dengan perjanjian Lausanne yang isinya tidak begitu merugikan
Turki. Tepat pada tanggal 29 Oktober 1923 secara resmi diumumkan proklamasi
kemerdekaan Turki. Sejak itu, Kerajaan Turki usmani yang ortodok dihapus dan
digantikan dengan Republik Turki yang modern. Ankara dijadikan sebagai ibu
kotanya. Sebagai presiden pertama ialah Mustafa Kemal Pasha atau disebut juga
Kemal Pasha Attaturk (Bapak Bangsa Turki.

D.                MESIR

Sejak dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869, negara-negara Barat terutama Inggris dan Prancis saling berlomba memperebutkan pengaruhnya di Mesir. Pengaruh kekuasaan Inggris makin kuat mulai tahun 1875, yakni saat Khedive Ismail (1863–1879) membutuhkan uang sehubungan dengan krisisnya keuangan Mesir. Khedive Ismail kemudian menjual sebagian besar saham Mersir pada Terusan Suez kepada Inggris.

Di samping itu, Mesir juga meminjam uang dari Inggris dan Prancis. Mesir karena tidak dapat membayar hutang-hutangnya maka Inggris dan Prancis masuk ke Mesir dan memberesi hutang-hutangnya. Dengan demikian, sejak tahun 1876, Inggris dan Prancis telah ikut campur dalam pemerintahan di Mesir.

Benih-benih nasionalisme di Mesir mulai muncul sebagai reaksi terhadap ekspansi Prancis pada tahun 1798 dan menjadi kekuatan sepenuhnya untuk melawan ekspansi Inggris di abad berikutnya. Ekspansi Prancis ke Mesir diwakili oleh Napoleon tidak memiliki dampak langsung terhadap bangkitnya nasionalisme di Mesir. Namun, hal itu memicu kesadaran rakyat Mesir akan nasionalisme. Ekspansi Inggris di Mesir dimulai sejak tahun 1840 pada saat para pemodal Eropa mulai mengembangka modal mereka di Mesir. Pada perjalanan ekspansi Inggris di Mesir berujung kepada invasi politik dan ekonomi. Invasi tersebut secara terang-terangan memicu nasionalisme

Adanya campur tangan Inggris dan Prancis dalam pemerintahan, khususnya pada saham-saham Terusan Suez menimbulkan kekecewaan yang kemudian muncul perlawanan rakyat. Kebangkitan nasional Mesir ditandai dengan adanya pemberontakan Arabi Pasha (1881–1882). Mulamula gerakan ini antiorang asing (Inggris, Prancis dan Turki), tetapi akhirnya menjadi gerakan untuk menuntut perubahan sistem pemerintahan. Gerakan Arabi ini timbul karena pengaruh Jamaluddin al Afghani yang ketika itu mengajar di Mesir. Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Arabi Pasha ini sangat membahayakan kedudukan Inggris dan Prancis di Mesir. Inggris akhirnya bertindak dan berhasil menumpas pemberontakan Arabi Pasha.

Mesir termasuk negara Arab sehingga bangkitnya nasionalisme Mesir merupakan hal yang sama dengan bangkitnya nasionalisme Arab. Adapun sebab-sebab timbulnya nasionalisme Mesir adalah sebagai berikut.

1)             Adanya gerakan Wahabi, semula merupakan gerakan agama yang kemudian memberontak pemerintahan Turki. Dengan demikian, secara politik membangkitkan tumbuhnya nasionalisme Mesir.

2)             Adanya pengaruh Revolusi Prancis. Ketika Napoleon Bonaparte mendarat di Mesir, ia juga membawa suara Revolusi Prancis yang kemudian menimbulkan paham liberal dan nasionalisme Mesir.

3)             Munculnya kaum intelektual yang berpaham modern.

4)             Adanya Gerakan Pan Arab, yang dirintis oleh Amir Chetib Arslan dengan yang menganjurkan persatuan semua bangsa Arab dengan tujuan untuk mencapai kemerdekaan bangsanya.

Kebangkitan nasional di Mesir ditandai oleh Pemberontakan Arabi Pasha (1881-
1882). Mula-mula gerakan itu antibangsa asing, tetapi akhirnya menjadi gerakan
untuk menuntut perubahan sistem pemerintahan. Perlawanan rakyat yang dipimpin
oleh Arabi Pasha ini berhasil ditumpas. Selanjutnya, gerakan nasionalisme Mesir
dilanjutkan oleh Musthapa Kamil yang mendapat dukungan dari penguasa Mesri
saat itu, yaitu Abbas II. Gerakan Musthapa Kamil bertujuan membangun Mesir
secara liberal untuk mencapai kemerdekaan penuh. Namun, perjuangan Musthapa
Kamil gagal setelah ditumpas oleh pemerintah kolonial. Meskipun beberapa kali
mengalamai kegagalan, gerakan nasional Mesir terus berlangsung. Pada tahun
1918, terbentuk Partai Wafd (Utusan) dibawah pimpinan Saad Zaghlul Pasha.

Nasionalisme di Mesir menjadi kuat di bawah komando Zaghlul Pasha, Zaghlul Pasha adalah ketua partai Wafd yang menuntut Mesir ikut serta dalam konferensi perdamaian di Paris. Namun Inggris menolak akan hal tersebut, sehingga terjadi sebuah pemberontakan melawan Inggris, perlawanan bangsa Mesir atas Inggris mengeluarkan Unilateral Declaration pada tahun 1922, yang berisi:
-Inggris mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Mesir.
-Inggris masih berhak mengatur urusan dalam 4 hak pokok, yaitu: Mempertahankan terusan Suez, Menggunakan Mesir untuk operasi militer, mempertahankan Mesir dari serangan bangsa lain, Melindungi bangsa ading di Mesir.

Uniteral Declaration 1922 merupakan saat yang bersejarah bagi Mesir sebab sejak itu dunia internasional menganggap Mesir telah merdeka, meskipun belum penuh. Sebaliknya, di pihak kaum nasionalis Mesir tetap tetap menentangnya sebab Inggris tetap berhak atas empat masalah pokok tersebut di atas. Itulah sebabnya, kaum nasionalisme Mesir terus berjuang melawan Inggris untuk mencapai kemerdekaan penuh. Hal ini baru terwujud setelah Perang Dunia II berakhir (Oktober 1954)

E.                 CINA

Masuknya pengaruh Barat ke Cina menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa Dinasti Mandsyu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialisme Barat. Oleh karena itu muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang penguasa asing yaitu Kaum Imperialisme Barat dan Dinasti Mandsyu yang juga dianggap penguasa asing. Gerakan rakyat ini bersifat nasional.

Bangsa Barat yang pertama kali membuka Cina adalah Inggris. Inggris menempuh cara dengan mengedarkan candu dan sejak tahun 1800 Inggris mulai usahanya menyeludupkan candu ke Cina. Sehingga perdagangan candu gelap merajalela di Cina. Rakyat Cina menjadi korban candu, sedangkan Inggris menikmati keuntungan dalam jumlah besar dari hasil perdagangan candu itu. Melihat korban-korban candu yang sangat banyak di kalangan rakyat Cina, maka kaisar Cina memerintahkan agar perdagangan candu diberantas. Inggris sangat marah dan memerintahkan untuk menyerang Nanking. Dalam perang ini Cina kalah dan terpaksa menandatangani perjanjian Nanking yang isinya :

 

1)                 Lima pelabuhan Cina dibuka untuk bangsa asing.

2)                 Inggris mendapatkan Hongkong (1842).

3)                 Inggris mendapatkan hak ekstra-teritorial.

 

Setelah perjanjian Nanking, bangsa-bangsa Barat semakin banyak yang datang ke negeri Cina, sehingga pemerintah Cina semakin khawatir, bahwa suatu saat kedudukannya pun akan terancam oleh bangsa-bangsa Barat. Terlebih lagi dengan masuknya Perancis yang dapat mengakibatkan terjadinya perang Cina melawan Inggris-Perancis (1856-1860) di tengah-tengah pemberontakan Tai Ping, yang disebabkan oleh :

 

1.              Kapal Perancis berbendera Inggris ditahan oleh Cina.

2.              Padri Perancis dibunuh di Kwangshi karena tidak mempunyai surat izin masuk ke Cina.

 

Dalam perang itu Cina juga mengalami kekalahan, sehingga terjadilah perjanjian Peking (1860). Isinya :

 i.          Terbukanya sebelas pelabuhan Cina untuk bangsa asing.

ii.          Jawatan bea-cukai dipegang oleh badan internasional (Inggris, Amerika Serikat, Perancis)

iii.          Seluruh Cina terbuka bagi bangsa asing.

iv.          Di Peking (kota tempat istana kaisar Cina) ditempatkan seorang duta besar Inggris.

 

Dengan perjanjian Peking itu, seluruh Cina terbuka lebar-lebar bagi seluruh dunia dan muncullah daerah-daerah konsesi yang menjadi sarang bangsa asing. Sehingga dengan adanya daerah-daerah konsesi ini, kedaulatan Cina menurun dan keselamatan Cina terancam.

Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya pemberontakan Tai Ping (1850-1864). Terjadinya pemberontakan ini disebabkan oleh :

1)      Pemerintah bangsa Mandsyu lemah terhadap bangsa asing

2)      Kemiskinan rakyat jelata akibat pemerintahan feodal bangsa Mandsyuria

3)      Munculnya keinginan dari rakyat untuk membangun masyarakat baru yang bahagia.

Pemberontakan Tai Ping ini dipimpin oleh Hung Siu-tsywan (seorang bangsa Cina yang beragama Masehi). Di dalam Kitab Injil Masehi diceritakan bahwa dalam masyarakat yang sosialistis berlaku hukum sama rata, sama rasa, dan ia ingin mendirikan masyarakat Cina seperti itu. Programnya :

1)        Bahan makanan, pakaian, uang dijadikan kepemilikan bersama.

2)        Tentara harus pegang teguh kesusilaan, tidak boleh mabuk, merokok, menghisap candu, atau menganggu keamanan rumah tangga serta kenaikan pangkat dalam ketentaraan tidak ditentukan oleh atasan, tetapi diusulkan oleh para prajurit-prajuritnya kepada atasannya dan para prajuritnya itu bertanggung jawab terhadap nilai dan kecakapan para perwira yang diusulkan itu.

Arti pemberontakan Tai Ping bagi bangsa Cina adalah :

1)        merupakan pemberontakan sosial (revolusi sosial) asli dari Cina dan tidak mendapat pengaruh Barat.

2)        Pertama kali munculnya paham Komunisme di Cina.

3)        Merupakan pelopor dari Mao Tse Tung dengan Kung Chang Tang (Partai Komunis Cina). Apa yang dijalankan oleh Mao Tse Tung sangat mirip dengan apa yang pernah dijalankan oleh Hung Siu-tsywan.

Gerakan rakyat Cina bukan berhenti sampai disitu saja, bahkan gerakan-gerakan selanjutnya terus muncul dan berkembang dalam upaya menyingkirkan kedudukan Kaisar Mandsyu dan mengusir bangsa-bangsa Barat. Bahkan muncul gerakan yang bertujuan membersihkan bangsa dan tanah airnya dari pengaruh asing. Gerakan ini terjadi di Cina Utara dan menamakan gerakannya Tinju Keadilan. Setiap anggotanya ahli dalam dunia persilatan, maka bangsa asing menganggapnya Boxer dan pemberontakannya itu lebih dikenal dengan sebutan Pemberontakan Bokser.

Ratu Tze Syi (wali dari Kaisar Kwang Syu) memberikan bantuan kepada gerakan pemberontakan Bokser. Bantuan ini didasari atas anjuran dari Jenderal Yuan Shih Kai yang inign melepaskan kerajaannya dari campur tangan bangsa asing (Barat).

Pemberontakan Bokser meletus dan berkobar di PEking, sehingga pada saat meletusnya pemberontakan itu seorang duta besar Jerman terbunuh, sedangkan kedutaan-kedutaan asing lainnya diserang. Namun tentara bangsa asing di bawah pimpinan Jenderal Von Waldersee berhasil menindas pemberontakan Bokser dan menduduki Peking. Ratu Tze Syi menyerah dan menandatangani Bokser Protokol (1901) dan Cina harus membayar kerugian perang kepada bangsa asing sebesar 738.000.000 dollar.

 

Beberapa kekalahan diderita oleh Cina dan mengakibatkan pemerintahan Manchu
yang makin lemah. Peristiwa ini menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda
untuk bangkit menyelamatkan bangsa dan negaranya. Kemudian tampil tokoh
nasional yaitu Sun Yat Sen dengan ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan).
Tiga Azas Kerakyatan antara lain Min T’sen (kebangsaan atau nasionalisme), Min
Tsu
(kerakyatan atau demokrasi), dan Ming Sheng (kesejahteraan atau sosialisme).
Dengan asa San Min Chu I, Sun Yat Sen bercita- cita setelah Manchu runtuh akan
dibentuk satu pemerintahan pusat yang demokratis.

Tanggal 10 Oktober 1911 di Wuchang, meletuslah gerakan revolusioner di bawah
pimpinan Dr. Sun Yat Send an Li Yuang Hung. Gerakan ini berhasil menggulingkan
kekuasaan Manchu sehingga kaum revolusioner memproklamasikan berdirinya
Republik Cina pada tanggal 1 Januari 1912, Sun Yat Sen dipilih sebagai Presiden
Cina yang pertam

Sebab-sebab timbulnya nasionalisme Cina adalah sebagai berikut:

1.        Lenyapnya kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchu. Dinasti Manchu yang pernah membawa kejayaan Cina, kemudian menjadi pudar setelah kedua kaisar besar (K'ang Hsi dan Ch'ien Lung) meninggal. Akibatnya, lenyap pula kemakmuran Cina.

2.        Pemerintahan Manchu dianggap kolot dan telah bobrok.

3.        Adanya korupsi dan pemborosan yang merajalela, terutama di kalangan Istana Manchu.

4.        Kekalahan Cina dalam Perang Cina–Jepang I.

5.        Munculnya kaum intelektual Cina. Mereka telah mengenal pahampaham Barat, seperti liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah kemudian muncul cita-cita untuk menggulingkan pemerintahan Manchu.

 

F.                 FILIPHINA

 

Kebangkitan nasionalisme Flipina termasuk yang tumbuh lebih awal di bandingkan dengan kebangkitan nasionalis negara-negara asia tenggara lainnya. Hai itu dilatar belakangi oleh system pemerintahan kolonial yang melaksanakan dua model kekuasaan, sebagai berikut :

1.                  Pemerintah sipil dipimpin oleh Gubernur Jenderal dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol.

2.                  Pemerintahan agama dipimpin oleh Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma. Peran pemerintahan agama sangat membantu rakyat Filipina dalam menumbuhkan kesadaran sebagai bangsa karena system pemerintahan itu berfungsi untuk mendidik rakyat sebagai missionaries dalam penyebaran agama Katolik di Filipina.

 

Sebab-sebab timbulnya nasionalisme di Filipina antara lain :

1.             Imperialisme Spanyol yang bertindak kejam dan kolot. Tidak ada kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. Setiap tuntunan mengenai-mengenai perbaikan pemerintahan, dianggap sebagai pengkhianat an terhadap Spanyol dan dihukum secara kejam.

2.             Lahir kaum inteletual atau golongan terpelajar. Datangnya bangsa Spanyol yang menyebarkan agama katolik Roma, akan membawa Bangsa Filipina ke cara-carahidup Eropa, sehingga menggantikan cara hidup asli. Pendidikan Filipina termasuk maju, dibandingkan dengan negara-negara Asia, karena mendapat pendidikan dengan system negara Barat. Pendidikan tersebut menimbulkan golongan pelajar yang tau bahwa mereka dijajah. Mereka ingin merbeka.

3.             Penguasa gereja yang mengekang kehidupan bangsa Filipina. Sebagian besar tanah Filipina milik biara, sehingga para petani Filipina hanya sebagai penyewa tanah belaka. Hidup para petani sangat menderita.

4.             Pengruh paham-paham baru seperti demokrasi dan liberalisme. Pembukaan Terusan Suez mempermudah hubungan Eropa dan Asia. Oleh karena itu buku yang memuat paham demokrasi dan liberalisme dengan mudah masuk ke Asia, termasuk ke Filipina. Sebaliknya banyak orang Asia pergi ke Eropa, sehingga mengenal Nasionalisme Barat, yang dibawa ke Filipina.

5.             Pengruh revolusi kemerdekaan di Amerika Latin yang menentang imperialisme Spanyol. Diantaranya adalah Perang Kemerdekaan Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan terhadap bangsa Spanyol (1810-1828), membuka mata bangsa Filipina bahwa Spanyol dapat dikalahkan.

Gerakan nasionalisme Filipina pertama kali lahir pada tahun 1880 dengan didirikannya Companerismo (Persahabatan) oleh kaum muda Filipina. Companerismo didirikan
dengan tujuan mengusahakan pendidikan pada yang patriotis bagi masyarakat
Filipina. Perkembangan selanjutnya, berdirilah Liga Filipina yang didirikan oleh Jose
Rizal pada tahun 1892. Liga Filipina ini bertujuan untuk mempersatukan Filipina
dalam menentang penjajah Spanyol.

Jose Rizal menulis buku yang terkenal dan menggemparkan pemerintah colonial
Spanyol di Filipina. Judul bukunya adalah Noli Me Tangere (Jangan Menyinggung
Saya). Isi buku itu mengkritik pedas pengusaha gereja dan pemerintah colonial. Oleh
karena itu, Jose Rizal ditangkap dan diasingkan. Namunsetelah dibebaskan, ia tetap melanjutkan usahanya untuk membebaskan bangsa Filipina dan memimpin gerakangerakan rahasia antara lain Liga Filipina. Pada akhirnya, Jose Rizal ditangkap lagi
pada tanggal 30 September 1896 atas tuduhan ikut dalam pemberontakan Katipunan
terhadap Spanyol. Ia dijatuhi hukuman mati tanggal 30 Desember 1896. Kematian
Jose Rizal menimbulkan kemarahan rakyat Filipina untuk mengusir Spanyol.

Pada tahun 1892, Andreas Bonifacio mendirikan Katipunan, yaitu gerakan
nasionalisme untuk melawan penjajah Spanyol. Pada tahun 1896, Katipunan di
bawah pimpinan Andreas Bonifacio melakukan pemberontakan bersenjata terhadap
penjajah Spanyol. Akan tetapi, pemberontakan bersenjata tersebut mengalami
kegagalan. Setelah gagalnya pemberontakan bersenjata tersebut, muncul seorang
tokoh Katipunan yang terkenal sangat berani dan ditakuti oleh pemerintah colonial
Spanyol bernama Emilio Aguinaldo  

Beberapa saat setelah Aguinaldo menyingkir ke Hong Kong, Amerika Serikat
berhasil mengalahkan Spanyol di Teluk Manila. Peristiwa tersebut berlangsung
pada tanggal 1 Mei 1898. Mendengar hal itu, Aguinaldo segera kembali ke Filipina
untuk membantu Amerika Serikat mengalahkan pasukan Spanyol. Pada tanggal
12 Juni 1898, Aguinaldo memproklamsikan kemerdekaan Filipina. Meskipun telah
memproklamsikan kemerdekaannya, keberadaan Republik Filipina tidak diakui oleh
Amerika Serikat yang saat itu berkuasa di Filipina. Hal ini menimbulkan perlawanan
rakyat Filipina terhadap Amerika Serikat

Pada tahun 1898 itu juga, UUD terbentuk dan Emilio Aguinaldo menjadi presiden.
Perjuangan melawan Amerika Serikat dimulai. Dua tahun lamanya Aguinaldo
melawan Amerika Serikat, namun belum berhasil. Pada tahun 1901, Amerika Serikat
dengan tipu muslihatnya berhasil menangkap Aguinaldo. Akan tetapi, gerilyawangerilyawan lainnya meneruskan perjuangan sampai tahun 1902. Masa kekuasaan
Amerika Serikat di Filipina berlangsung dari tahun 1898 sampai tahun 1946

Langkah terakhir yang di lakukan amerika serikat untuk menyiapkan kemerdekaan filipina adalah mengeluarkan The Tyding Mc Duffie Act pada tahun 1934. Undang-undang tersebut berisi beberapa ketentuan sebagai berikut.

1)        Pemerintah Filipina nantinya akan berbentuk republik.

2)        Konstitusi negara di susun dengan presiden sebagai kepala negara.

3)        Masa peralihan berlangsung selama 12 tahun.

4)        Wakil Amerika serikat di Filipina berpangkat komisaris tinggi.

5)        Pangkalan militer tetap di kuasai Amerika Serikat.

6)        Secara bertahap Filipina keluar dari aturan bea Amerika Serikat.

Ketetapan tersebut mengantarkan Filipina menuju gerbang kemerdekaan. Pada tanggal 4 juli 1946 Amerika Serikat memberi kemerdekaan penuh kepada Filipina dengan Manuel Quezon Roxas sebagai presiden pertamanya. Tetapi di awal kemerdekaan tersebut, bangsa Filipina hanya diberikan kemerdekaan dalam bidang sosial politik saja sebagai wujud pengruh Amerika, sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai oleh Amerika. Begitu juga dengan masalah militer, Amerika masih menempatkan pasukannya di Pangkalan Militer (Clark dan Subic) yang dianggap sebagai jaminan keamanan di lautan Pasifik setelah usainya perang dunia II.

G.                INDONESIA

Para bangsawan yang terdidik merupakan motor dari pada ide-ide cemerlang masa pergerakan nasionalisme, sebab kaum bangsawanlah yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi yang dengannya mereka dapat berbaur dengan cara berpikir pemerintah kolonial. Mereka mengetahui bahwasanya organisasi-organisasi para kolonial memeliki susunan yang kokoh dan rapi serta tidak mungkin bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi mereka secara tradisional seperti sebelumnya.

Munculnya nasionalisme bangsa Indonesia ini dimotori oleh beberapa faktor. Secara garis besar faktor-faktor tersebut terbagi kepada dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Adapun faktor internal adalah sebagai berikut:

1)      Penindasan serta kezaliman yang dilakukan oleh pemerintahan kolonial pada bangsa Indonesia membuat tali persaudaraan menjadi semakin kuat atas dasar senasib dan sependeritaan. Hal itu disebabkan oleh kekuasaan kolonial yang meliputi seluruh Nusantara menjadi kesatuan politik, pemerintahan, dan hukum.

2)      Adanya kelompok intelektual yang membuat ideologi dan beragam gerakan yang digunakan dalam melawan kolonialisme Barat, hal-hal tersebut mereka pelajari dari sistem pendidikan barat yang mereka lantuni dalam memahami beragam konsep Barat.

3)      Masa-masa keemasan yang diraih oleh kerajaan-kerajaan terdahulu seperti sejarah kerajaan mataram kunosejarah kerajaan sriwijaya, dan sejarah kerajaan majapahit yang menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk berjuang menghadapi kolonialisme Barat guna meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri bangsa.

 

Adapun faktor eksternal adalah sebagai berikut:

1)      Pada tahun 1905 Jepang menang atas Rusia dalam peperangan, sehingga menaikkan rasa percaya diri bahwa bangsa berwarna mampu mengalahkan bangsa kulit putih

2)      Terbentuknya negara-negara baru yang merupakan hasil dari munculnya nasionalisme di daerah Asia dan Afrika

3)      Beberapa prinsip Woodrow Wilson yang terdapat dalam Wilson 14 points. Semua hal tersebut dapat diserap oleh kaum terpelajar Indonesia saat menuntut ilmu di luar negeri.

Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan pembentukan identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia” untuk menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang sebagai identitas nasional, lambang perjuangan bangsa Indonesia dalam menentang penjajahan. Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan demi kepentingan Indonesia bukan atas nama daerah lagi. Istilah Indonesia mulai digunakan sejak :

1.      J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan nusantara dalam tulisannya pada tahun1850.

2.      Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut penduduk nusantara dengan Indonesia.

3.      Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.

4.      Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang awalnya bernama Indische Vereningingmenjadi Perhimpunan Indonesia.

5.      Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka

6.      Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang di luar wilayah Indonesia.

7.      Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Perkembangan nasionalisme yang mengarah pada upaya untuk melakukan pergerakan nasional guna seakan melawan penjajah tidak bisa lepas dari peran berbagai golongan yang ada dalam masyarakat, seperti golongan terpelajar/kaum cendekiawan, golongan profesional, dan golongan pers.

a.         Golongan terpelajar

Golongan terpelajar yang tumbuh dan berkembang setelah proses pelaksanaan pendidikan Barat merupakan golongan di masyarakat Indonesia yang telah memiliki wawasan baru, yaitu nasionalisme Indonesia. Golongan cendekiawan atau terpelajar sadar bahwa dirinya dalam keadaan yang serba terbelakang. Mereka bangkit membentuk kekuatan sosial baru yang berjuang tidak hanya untuk perbaikan nasib dan kesejahteraan, tetapi juga untuk kemerdekaan nasional. mereka membentuk perkumpulan yang selanjutnya menjadi Oragnisasi Pergerakan Nasional. Mereka membentu organisasi-organisasi modern yang berwawasan nasional. Mereka berusaha menanamkan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, menanamkan rasa nasionalisme, menanamkan semangat untuk memprioritaskan segalanya demi kepentingan nasional daripada kepentingan pribadi melalui organisadi tersebut. Selanjutnya melalui organisasi pergerakan nasional tersebut mereka melakukan gerakan untuk melawan penjajahan yang selanjutnya membawa Indonesia pada kemerdekaan.

b.        Golongan professional

Program pendidikan dari pemerintah kolonial mendapat tanggapan yang antusias dari rakyat Indonesia. Tetapi sangat disayangkan, tidak semua anak yang berminat dapat ditampung. Kondisi ini disebabkan masih terbatasnya jumlah dan daya tampung sekolah serta pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda. Kebijakan pemerintah ini membuat pendidikan disalahartikan.

Hal yang menarik dalam proses belajar mengajar ini adalah diupayakan sedapat mungkin menghilangkan hal-hal yang berbau kedaerahan. Secara positif, semua yang diajarkan dikaitkan dengan kebangsaan Indonesia. Tampak jelas, guru mempunyai peran yang sangat besar dalam membentuk dan menumbuhkan kembangkan kesadaran nasional.

Peran Guru

a.                  Guru merupakan ujung tombak perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya dan berjuang memajukan bangsa Indonesia dari keterbelakangan.

b.                  Guru memberikan pendidikan dan pengajaran kepada generasi penerus bangsa melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada baik itu sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial maupun sekolah yang didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa Indonesia.

c.                  Melalui pendidikan tersebut guru dapat menanamkan rasa kebangsaan/ rasa nasionalisme yang tinggi. Sehingga anak-anak kaum pribumi dapat menyadari dan tekanan dari pemerintah kolonial Belanda.

d.                 Guru telah membangun dan membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia.

e.                  Guru telah mendidik dan melahirkan tokoh-tokoh pejuang yang dapat diandalkan dalam memperjuangkan kebebasan bangsa Indonesia dari cengkeraman kaum penjajah.

f.                   Orang-orang pribumi mulai menghimpun kekuatan dan berjuang melalui organisasi-organisasi modern yang didirikannya. Organisasi-organisasi perjuangan yang didirikan oleh kaum terpelajar bangsa Indonesia dijadikan sebagai wadah perjuangan di dalam menentukan langkah-langkah untuk mengusir pemerintah kolonial Belanda dan berupaya membebaskan bangsa dari segala bentuk penjajahan asing.

Bagi guru tempat perjuangan mereka adalah lembaga-lembaga pendidikan yang ada, di sekolah tersebut guru membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya.

Contoh lembaga pendidikan yang ada, yaitu :

1.              Perguruan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara

2.              Lembaga Pendidikan Perguruan Muhammadiyah didirikan oleh K.H Ahmad Dahlan

3.              Mohammad Syafei mendirikan INS (Indonesische Nederlandsche School) Kayu Tanam. Perguruan ini bertujuan mendidik para pemuda bumiputera untuk mengabdi kepada kepentingan bangsa Indonesia.

4.              Tidak ketinggalan, E.F.E. Douwes Dekker pun pada tahun 1924 mendirikan Ksatrian School.

 

c.         PERAN PERS

Sejalan dengan masuknya teknologi modern dan paham-paham baru ke Indonesia pada abad ke-19, dunia pers (media massa) di Indonesia mulai berkembang. Pada mulanya media massa tersebut digunakan oleh orang Barat dan orang Cina dengan tujuan penerbitan yang berbeda sesuai dengan kepentingan masing-masing.  Waktu itu kebebasan pers belum ada, karena adanya sensor yang sangat keras dari pemerintah kolonial. Lambat laun muncul kesadaran akan pentingnya pers bagi masyarakat. Pers tidak hanya sekedar memberikan informasi tentang berbagai hal, tetapi juga dapat mempengaruhi dan membentuk pendapat (opini) masyarakat.

Peran media :

1.        Melalui surat kabar terdapat pendidikan politik, sebab melalui surat kabar tersebut ternyata dimuat isu-isu mengenai masalah politik yang sedang berkembang sehingga secara tidak langsung melalui surat kabar tersebut telah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat Indonesia.

2.        Melalui Surat kabar/ majalah mempunyai fungsi sosial dasar yaitu memperluas pengetahuan bagi para pembacanya dan dapat membentuk pendapat (opini) umum.

3.        Pendidikan sosial politik dapat disalurkan melalui tulisan-tulisan di surat kabar dan media masa sehingga menumbuhkan pemikiran dan pandangan kritis pembaca yang dapat membangkitkan kesadaran bersama bagi bangsa Indonesia.

4.        Surat kabar merupakan media komunikasi cetak yang paling potensial untuk memuat berita, wawasan dan polemik (tukar pikiran melalui surat kabar), bahkan ide dan pemikiran secara struktural dapat dikomunikasikan kepada masyarakat luas.

5.        Meskipun pada masa itu ruang gerak pers dibatasi dan dikontrol ketat oleh pemerintah kolonial. Tetapi melalui surat kabar tersebut sebagai sarana untuk menyampaikan segala sesuatu yang dikehendaki dan diprogramkan oleh pemerintah sehingga sedapat mungkin bisa diinformasikan kepada masyarakat luar. Dimana pemberitahuannya lebih memihak pada pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Pada masa pergerakan nasional Indonesia, surat kabar mempunyai peranan yang sangat penting bahkan organisasi pergerakan nasional Indonesia telah memiliki surat kabar sendiri-sendiri, seperti Darmo Kondo (Budi Utomo), Oetoesan Hindia (Sarekat Islam), Het Tiidsriff dan De Expres (Indische Partij), Indonesia Merdeka (Perhimpunan Indonesia), Soeloeh Indonesia Moeda (PNI), Pikiran Rakyat(Partindo), Daulah Ra’jat (PNI Baru)

d.        ORGANISASI WANITA

Semasa pergerakan nasional, kaum wanita tidak tinggal diam. Pada mulanya, gerakan wanita terbatas pada gerakan sosial yang bertujuan mengangkat derajat wanita dan melawan tradisi yang mengekang, seperti kawin paksa dan poligami. Gerakan sosial itu dilakukan melalui lembaga-lembaga pendidikan yang tidak hanya mengajarkan pengetahuan umum, melainkan juga pengetahuan praktis sebagai bekal bagi seorang gadis menjadi ibu rumah tangga.

Kegiatan perorangan itu kemudian berkembang dalam bentuk organisasi wanita. Setelah berbentuk organisasi, cakupan gerakan lebih meluas, walaupun tujuan utamanya tetap, yakni mengangkat derajat wanita. Organisasi wanita tersebut ada yang berdiri sendiri, ada pula yang menjadi bagian dari organisasi pria, seperti halnya dibawah ini:

  1. Pada tahun 1912, di Jakarta berdiri organisasi wanita pertama bernama Putri Mardika. Organisasi tersebut merup‘akan bagian dari Budi Utomo. Putri Mardika mendampingi para gadis dalam pendidikan, memberikan beasiswa kepada para gadis, dan menerbitkan majalah sendiri.
  2. Pada tahun 1913, di Tasikmalaya berdiri organisasi Kautamaan Istri, yang menaungi sekolah-sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika.
  3. Atas inisiatif Ny. van Deventer, berdirilah Kar-tini Fonds. Salah satu usaha Kartini Fonds adalah mendirikan sekolah-sekolah yang disebut Sekolah Kartini di berbagai kota, seperti Batavia, Buitenzorg (Bogor), Cheribon (Cirebon), Semarang, Madiun, dan Surabaya.
  4. Pada tahun 1914, di kota Gadang, dekat Bukittinggi, Sumatera Barat, Rahena Kudus mendirikan Karajinan Amai Setia. Salah satu usaha organisasi ini adalah mendirikan sekolah-sekolah untuk wanita.
  5. Pada tahun 1917, Siti Wardah (Ny. Ahmad Dahlan) mendirikan Aisyiah sebagai bagian dari Muhammadiyah.
  6. Organisasi wanita lain yang merupakan pengembangan dari organisasi pria adalah Sarekat Putri Islam (dari Sarekat Islam), Ina Tuni (dari Jong Ambon), Jong Java Meisjekring (dari Jong Java), dan Jong Islamieten Bond Dames Afedeling (dari Jong Islamieten).

Pada tahun 1920, organisasi wanita semakin berkembang. Selanjutnya, para wanita pun mulai terlibat dalam gerakan politik, terutama organisasi wanita yang berinduk kepada organisasi politik. Pada tahun 1928, tujuh organisasi wanita mengadakan kongres di Yogyakarta. Kongres yang berlangsung tanggal 22-25 Desember itu dipimpin oleh R.A. Sukanto.

Kongres tersebut membicarakan berbagai masalah yang muncul pada waktu itu. Misalnya, persatuan di kalangan wanita, masalah wanita dalam keluarga, serta masalah poligami dan perceraian. Selain itu, dibicarakan juga sikap yang harus diambil terhadap kolonialisme Belanda. Hasil terpenting dari kongres itu adalah terbentuknya Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI), sebuah organisasi gabungan yang menghimpun berbagai organisasi wanita.

Kemudian namanya berganti menjadi Perserikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII). Dalam PPII bergabung organisasi-organisasi yang berbeda asas. Ada yang bersifat agama, sosial, dan politik. Ada yang menganut politik kooperasi, dan ada pula yang nonkooperasi.

e.         PERAN DOKTER

Peran Dokter

1.              Pada masa kolonial dokter memiliki hubungan yang sangat dekat dengan kehidupan rakyat.

2.              Dokter dapat merasakan kesengsaraan dan penderitaan yang dialami rakyat Indonesia melalui penyakit yang dideritanya. Ia mendengarkan berbagai keluhan yang dialami oleh rakyat Indonesia. Penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh rakyat Indonesia adalah akibat dari berbagai tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda.

3.              Ketergerakan hati mereka diwujudkan melalui perjuangan dengan membentuk wadah organisasi yang bersifat sosial dan budaya yang diberinama Budi Utomo yang didirikan 20 Mei 1908 oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Sutomo, Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Gunawan Mangunkusumo.

Nasionalisme di Indonesia mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat ketika secara resmi Budi Utomo (Perpanjangan tangan Belanda) diakui oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1908. Secara singkat perkembangan nasionalisme Indonesia menjadi lebih ramai sejak berdiri Budi Utomo hingga Proklamasi Kemerdekaan. Sejak budi utomo berdiri organisasi-organisasi yang mengusahakan perbaikan dan kondisi rakyat Indonesia.

 

Tahapan perkembangan nasionalisme Indonesia adalah sebagai berikut.

1.      Periode Awal Perkembangan

Dalam periode ini gerakan nasionalisme diwarnai dengan perjuangan untuk memperbaiki situasi sosial dan budaya. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Budi Utomo, Sarekat Dagang Indonesia, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah.

2.      Periode Nasionalisme Politik

Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia mulai bergerak dalam bidang politik untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi yang muncul pada periode ini adalah Indische Partij dan Gerakan Pemuda.

3.      Periode Radikal

Dalam periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia ditujukan untuk mencapai kemerdekaan baik itu secara kooperatif maupun non kooperatif (tidak mau bekerjasama dengan penjajah). Organisasi yang bergerak secara non kooperatif, seperti Perhimpunan Indonesia, PKI, PNI.

4.      Periode Bertahan

Periode ini, gerakan nasionalisme di Indonesia lebih bersikap moderat dan penuh pertimbangan. Diwarnai dengan sikap pemerintah Belanda yang sangat reaktif sehingga organisasi-organisasi pergerakan lebih berorientasi bertahan agar tidak dibubarkan pemerintah Belanda. Organisasi dan gerakan yang berkembang pada periode ini adalah Parindra, GAPI, Gerindo.

Dari perkembangan nasionalisme tersebut akhirnya mampu menggalang semangat persatuan dan cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa Indonesia yang bersatu dari berbagai suku di Indonesia. Nasionalisme adalah rasa luhur yang dimiliki bangsa Indonesia, cerminan dari komitmen yang pernah diikrarkan berpuluh-puluh tahun lampau, bertolak dari rasa persaudaraan, senasib sepenanggungan.

 

H.                DAFTAR PUSTAKA

 http://halobelajar.blogspot.com/2018/03/gerakan-nasionalisme-cina.htm

http://sukasukasaya7.blogspot.com/2014/05/pergerakan-nasionalisme-di-asia-dan.html

http://sejarah242.blogspot.com/2017/02/sejarah-lahir-dan-berkembangnya.html

http://nisha-khoerunnisya.blogspot.com/2014/01/nasionalisme-adalah-suatu-sikap.html

http://sejminatkel5.blogspot.com/2015/02/pergerakan-nasionalisme-asia-afrika.html

ttps://www.materisma.com/2014/01/perkembangan-nasionalisme-turki.html?m=0

http://wartasejarah.blogspot.com/2018/01/nasionalisme-bangsa-filipina.html

https://sejarahlengkap.com/indonesia/kemerdekaan/pasca-kemerdekaan/perkembangan-nasionalisme-indonesia

https://tugassekolah.co.id/2020/06/peran-golongan-terpelajar-dalam-pergerakan-nasiona.html

http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/08/pergerakan-nasional-sejarah-indonesia.html?m=1

Sejarah Peminatan Paket C Setara SMA/MA Kelas XI Modul Tema 8 : Semangat Melawan Penjajah di Asia Afrika Drs. SOEPRIYANTO, M.Pd Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan KesetaraanDitjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2018

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kita Dan Soeharto Oleh Ust.Hilmi Amirudin

PERISTIWA KONTEMPORER DUNIA (PERPECAHAN CEKOSLOWAKIA)

PENGALAMAN DAN HARAPAN DALAM PJJ