Warung kopi
WARUNG KOPI
Warung kopi
Berderet dan berjajar berdiri
Di sepanjang jalan raya
Dan di dalam perkampungan
Tempat warga melepas penat
Ketika jam istirahat
Dan setelah warga mencari rizqi
Obrolan santai dibahas dalam warung kopi
Dari masalah kebangsaan
Hingga masalah pekerjaan
Semua dikupas tuntas dalam warung kopi
Wacana sederhana
Cara pandang seadanya
Tapi penuh makna
Ketika mereka bicara
Tentang kehidupannya.
Sambil menghisap cerutu
Dan meminum secangkir kopi
Mereka bicara dengan caranya sendiri
Mensikapi berita dari media masa
Yang sedang menjadi pembicaraan
Mulai dari pejabat hingga rakyat biasa
Gaya bahasa
Tutur kata
Jauh dari para pejabat ketika bicara
Bahasa yang polos dan ceplas ceplos
Menjadi warung kopi sarat dengan makna
Membangun rasa dan jiwa bersama
Warung kopi khas pinggir jalan
Dari rasa tradisional kaki lima
Menjadi rasa hotel bintang lima
Dari harga seribu menjadi puluhan ribu
Warung kopi tak kan pernah mati
Mewarnai kehidupan warga
Dari pagi hari hingga malam hari.
Tak ada ego dan tak memaksa
Menyatu dalam balutan minum kopi
Mereka merangkai kalimat tak pandai
Seperti diplomat
Pejabat bahkan anggota dewan terhormat.
Warung kopi
Pada masa mileneal
Banyak sekali namamya
Dari normal menjadi upnormal
Dari caffe hingga kedai coffe
Dikemas sebagai tempat kumpul
Masyarakat tradisional hingga mileneal.
Dari petani hingga pejabat
Panorama ragam kehidupan
Disuguhkan di dalam warung kopi
Walau telah berganti istilah dan nama
Cita rasa kopi tak pernah terganti
Dalam ragam pesona nusantara
Andalan karya anak bangsa.
Komentar
Posting Komentar